Friday, August 24, 2007

pasca 2 tahun di Geografi UI

Apa yang saya dapatkan setelah kuliah di geografi?
Sudah apa saja yang saya lakukan di geografi?
kemana tempat berlabuh saya pasca kuliah?
Apa pendapat saya dengan geografi?

setelah berjalan 2 tahun yang cukup panjang, mulai menjadi peserta ordik sampai menjadi panitia ordik telah membawa saya dalam belenggu keindahan yang belum terjawab, dalam kecemasan dan harapan yang banyak manusia bicarakan tentang falsafah hidup.

Kali ini berhubung umur saya genap 2 tahun di geografi dari target kelulusan rata-rata 4 tahun, saya ingin menjawab masalah-masalah dengan pengalaman dan cara berfikir anak geografi yang disebut-sebut berfikir spatial "namun saya sendiri belum mampu berfikir seperti itu" maka saya akan bicara apa adanya dengan pendekatan saya akan filsafat dan pengalaman saya.

Apa yang saya dapatkan di geografi?

Berhubung saya bukan orang statis, saya tidak berfikir banyak apa yang telah saya dapatkan dari geografi tetapi saya merasa bersyukur atas pemberian Allah kepada saya dalam bergelumut masalah-masalah sosial di antara lingkup saya sebagai warga Jakarta yang tinggal di daerah yang dapat dikatakan daerah kumuh dan lingkup saya sebagai mahasiswa kaum intelek dari Universitas Indonesia yang cukup terkemuka itu.
Beberapa hari yang lalu saat acara 17'an di daerah saya, saya teringat-ingat akan masa perjuangan sampai saya berada di geografi, mulai dari bermain bola, nongkrong gak jelas sampai begadang, semua itu saya lakukan bersama teman-teman dari saya pertama kali tinggal di Jakarta sampai saya ngekos di kukel depok.

Saya sempat terkejut ketika teman lama saya telah berubah dalam cara berfikir "ia tidak lagi bisa berfikir secara normal", teman saya itu mengalami gangguan jiwa...KENAPA BISA SEPERTI ITU? saya cukup kesal melihatnya, apa ini akibat gejala sosial di Jakarta? lalu saya sempat membereskan peralatan 17'an pada malam hari dengan orang yang terkena gangguan jiwa juga dan dia sudah sangat gila , di saat itu saya heran ternyata dia masih dapat berfikir waras saat saya dan ia mengangkat meja dengan rapih...

Yang saya dapatkan dari geografi bukan apa-apa, melainkan rasa syukur dibanding orang lain yang terjepit dari konflik sosial.
Sekarang siapa yang gila? geografi apakah dapat membantu mnyelesaikan masalah itu?
oke kita lanjut kapan-kapan

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...