Monday, September 26, 2011

Lombok bagian selatan

Foto : Tanjung An, sept 2011

12 – 16 September 2011 saya mendapat kesempatan kembali ke Lombok. Pulau Lombok merupakan pulau yang paling berkesan buat saya, pada awal agustus 2009 saya datang ke pulau ini dengan perjuangan yang sangat besar yaitu dengan jalur darat dari Jakarta, ketika itu saya masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir.

Awal tahun 2011 ini, tepatnya bulan februari saya datang lagi ke pulau ini. Sama seperi tahun 2009, perjalanan ini juga membawa saya ke Pelawangan Gunung RInjani dan Gili Trawangan. Bedanya pada februari 2011 saya menggunakan transortasi udara, dan saya hanya berdua dengan teman tidak seperti 2009 yang terdiri dari 18 orang.

Kesempatan saya datang ke Lombok pada tengah September 2011 ini tidak saya sia-siakan, beberapa tempat yang belum saya datangi kini saya datangi. Seperti Pantai Kuta, Tanjung An dan Narmada. Pantai bagian selatan Lombok merupakan pantai terbaik yang dimiliki oleh Pulau Lombok. Pasir putih yang halus dan lembut itu dimanjakan dengan karang-karang besar yang menghiasi kawasan laut lepas ke Samudera Hindia. Ombak yang bagus untuk surfing membuat turis-turis asing perlahan-lahan mulai mendatangi tempat ini.

Foto : Tanjung An ke arah laut lepas, sept 2011

Pemerintah Indonesia pun bertindak cepat melihat potensi besar ini, Bandara baru telah dibangin di Praya, Lombok Tengah. Hal ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata ke level provinsi, Pulau Lombok dan Sumbawa yang masuk dalam provinsi Nusa Tenggara Barat diharapkan menjadi pusat pariwisata baru di Indonesia selain Bali.

Foto : Pantai Kuta Lombok dengan anak2 Suku Sasak, sept 2011

Foto : Pantai Kuta Lombok, sept 2011

Untuk kita sebagai orang Jakarta, Visit Lombok and Sumbawa akan menjadi alternatif baru.


Palu, Sulawesi Tengah, 24 September 2011.

Tuesday, September 6, 2011

Pulau Tidung

foto : P.Tidung, 3 Sept 2011

Hiburan di Kota Jakarta rasanya benar-benar habis di musim lebaran ini, hampir semua tempat hiburan ramai sekali. Saya tidak pernah heran bila tempat hiburan selalu saja kebanjiran pengunjung pada musim liburan, karena memang jumlah penduduk di kota ini sudah sangat mengkhawatirkan, terlalu banyak yang tinggal di Jakarta. Oleh karena itu, saya dan beberapa teman memilih ke Pulau Tidung agar bisa berlibur lebih tenang dan santai di tanggal 2 dan 3 September 2011.
foto : Muara karang, 2 Sept 2011

Pagi hari kami sudah sampai di Muara Karang, karena dari tempat inilah kami naik ke kapal untuk menyebrang ke P.Tidung. Kapal yang memuat sekitar 50 sampai 80 orang ini ternyata masih kurang untuk mengangkut penumpang yang datang pagi itu. Saya pun terkejut, takut kapal yang terbuat dari kayu itu tenggelam karena banyaknya penumpang.

Saya sempat muntah beberapa kali, "hehe... jadi malu..." ketika 2 jam perjalanan dilalui. Kapal dengan kecepatan 10 Km/Jam yang kami tumpangi membutuhkan waktu 3 jam, berarti jarak dari Muara Karang ke P.Tidung hanya sekitar 30 Km, lebih jauh dari Pulau Pramuka. Seandainya saja kami naik kapal ferry yang lebih cepat 2 kali dari kapal ini, mungkin hanya membutuhkan waktu 1,5 jam. Kapal saya seharga 30 - 35 ribu per sekali jalan, untuk kapal ferry dari Marina pastinya lebih mahal.
foto : jalanan di P.Tidung Besar, 2 Sept 2011

foto : Narsis dengan background P.Tidung Besar, sore 2 Sept 2011

Dermaga terletak di tengah bagian selatan P.Tidung besar, Tidung terbagi menjadi dua, P.Tidung Besar dan P.Tidung Kecil. Tidung besar merupakan tempat kegiatan segalanya, karena hanya di Tidung besarlah permukiman tersedia. Terdapat sekolah SD, SMP dan SMK, juga puskesmas dan lapangan bola di P.Tidung besar. Bangunan jalan tersedia mirip seperti di Gili Trawangan dengan penginapan-penginapan di sisinya selain rumah warga. Penyewaan alat rekreasipun terletak di sini, seperti sepeda dengan harga 15 ribu per hari, dan alat senorkling seharga 30 rb per hari.
foto : Narsis dengan Background P.Tidung Kecil, 2 Sept 2011

foto : Mancing di P.Tidung Kecil, 2 Sept 2011

Di bagian timur Tidung besar kita dapat melihat P.Tidung kecil yang masih alami. Di bagian inilah tempat pusat wisata P.Tidung, perairan yang rata-rata tak lebih dari 2 m membuat pengungjung suka sekali berenang atau bermain wisata air lainnya seperti banana boat, kayak/kano ataupun jetsky. Tapi yang seru alamaiah yaitu adanya jembatan cinta yang berbukit dengan tinggi sekitar 8 m dari permukaan laut, sehingga kita bisa merasakan sensasi melompat setinggi 8 m. Saya sendiri melompat sampai 3 kali, sehingga badan memar dan pegal-pegal.
foto : jembatan penghubung P.Tidung Besar dan P.Tidung Kecil

foto : berenang di P.Tidung Kecil, 2 Sept 2011

Di P.Tidung Kecil banyak yang membuat camp atau tenda sendiri tanpa harus menyewa penginapan yang rata-rata seharga 300 - 400 rb per malam untuk 10 orang. Namun di P.Tidung ini tidak memiliki terumbu karang yang bagus, sehingga harus menyewa perahu kecil untuk ke Pulau yang memiliki pemandangan bawah laut yang indah, seperti di Pulau Payung yang kami kunjungi, di sini ikan dan terumbu karang terlihat indah.
foto : Snorkling di P.Payung, 3 Sept 2011

foto : Lompat di Jembatan Cinta, 3 Sept 2011

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...