Saturday, March 31, 2012

Ada Band

Band satu ini memiliki lagu dan musik yang kental dengan Pop Romantis, lirik lagunya banyak menginpirasi saya dalam menjalani hidup. Hampir semua lagunya saya tahu, mulai dari album pertama sampai yang terbarupun saya tahu. Sosok yang paling saya suka yaitu Krishna Balagita, pemain piano ini selalu membuat hitz lagu ada band, walau dia sudah keluar dari ada band namun saya tetap merasa dia masih ada di dalam musiknya.
Foto : Album Metamorphosis, Awal kebangkitan Ada Band.

Ada lirik dan lagu lamanya yang sangat saya sukai namun jarang orang ketahui. Perhatiin ya liriknya…
Kerinduan… Kurasakan saat kau sentuh mimpi indahku kala raut ayu mu kembali hadir dan menggoda”, judul lagunya Ayu mu.  Ada satu lirik lagu lagi yang pernah saya tulis di meja kelas saat saya masih SMA “oh bilakah semua kan menjadi nyata dalam hidup ini… Oh Bilakah Cinta ku selalu terasa abadi selamanya… “ judul lagunya Bilakah. 

Banyak sekali lirik-lirik ada band terutama yang dibuat oleh Krisna Balagita, yang menurut saya sangat memiliki arti yang kuat. Selain itu, dia juga berhasil membuat paduan suara piano yang begitu harmonis dengan musik band, musik seperti ini mungkin cuma ada satu di negeri ini. Suara Donie yang berat dan tinggi sebagai vokalis sangat klop sekali dengan vibrasi-vibrasi yang tercipta dari suara piano Mas Krisna dan bassnya Mas Dika. Begitupula Mas Mashal sebagai gitaris, dia mampu membuat musik ada band tidak seperti musik banci.

Tidak heran, dalam penulisan kata-kata di blog ini terkadang terselip kata-kata puitis layaknya sebuah lagu. Karena ada band tidak pernah bosan ditelinga saya… Saat ini saya beruntung, karena teman baik saya justru ada yang menjadi muridnya Krisna Balagita, setidaknya sentuhan-sentuhan permainan pianonya sedikit mengikuti Mas krisna. Kami sering sekali membawakan lagu-lagu ada band berdua, dia bermain organ dan saya menyanyi, bahkan kami berdua sudah memiliki lagu-lagu karangan sendiri.

Berikut beberapa lirik Ada Band dari lagu Jalan Cahaya :

 Bimbinglah aku dalam pelukanMu
Jangan lepaskan lagi
Izinkanlah malaikat menjagaku dari kelamnya nafsu dunia
bawalah aku ke jalan cahaya terang kerajaanMu
Jadikan mimpiku jelas sempurna menyatu dalam istana surga

Kemana kapalmu kan berlabuh
di sana juga kau bermuara
Kemanapun hidupmu kau arahkan
Disanalah dermaga akhirmu
Yakinlah Dia bersemayam dalam hatimu

Berikut lagu yang cukup emosional dengan judul sungguh ingin ku berlari dari bayangmu :

Friday, March 30, 2012

Bromo

Tahun 2010 saya pernah melihat Bromo dari kejauhan ketika saya  ingin mendaki Gunung Semeru. Bahkan ketika di pelawangan Mahameru, gundukan Bromo terlihat begitu bagusnya. Awal maret 2012, menjadi kebalikannya, dari Pananjakan Bromo saya melihat Gunung Semeru.
Foto : Bromo - Semeru, maret 2012
 Sampai Bromo jam 11 malam membuat saya malas karena terlalu dingin, rasanya ingin tidur dan bangun sebangun bangunnya. Tapi itu tidak mungkin, bersama ketiga teman saya, kami berempat terpaksa bangun jam 3 dini hari untuk melakukan perjalanan ke Pananjakan untuk melihat sunrise Bromo. Dari tempat kami menginap menuju Pananjakan, hanya kami berempat yang jalan kaki, yang lainnya naik mobil jep. Lumayan pegel sih yah sekitar 1 jam berjalan, tapi tetep semangat kawan.
Foto : Yang paling ujung di bukit itu tuh Pananjakan
Nah loh, ternyata Gunung Bromo yang ramai itu masih jauh dari Pananjakan, lalu kita jalan kaki dari Pananjakan menuju Bromo, ya lagi-lagi cuma kami berempat yang jalan kaki. Di perjalanan ini saya merasa berjalan di Gurun Pasir yang luas, haha…. setelah berjalan sekitar 1 jam lebih kami makan bakso sebelum mendaki Bromo. 
Foto :tepi kawah Bromo
 Hari semakin siang, ketika kami mendaki malah sudah banyak orang yang turun dari Bromo. Tapi ya gpp lah, eh buseh deh ternyata kami harus mendaki anak tangga lagi, padahal udah pegel abis. Nah pas diatas barulah bisa melihat kawah Bromo dan pemandangan disekitarnya. Serem juga ya ngeliat kawahnya, klo jatoh gimana tuh. Seperti di igir (kanan kiri jurang), membuat bulu kuduk merinding dan jadi agak takut ketinggian gitu sayanya.
Foto :Kuda di Bromo
Foto :Restu $ kuda yang mau mati

Sekitar setengah jam di Kawah, kami turun melewati anak tangga, nah inilah puncak sensasi yang saya rasakan. Kaki saya bergetar, belum sampai separuh anak tangga getarannya semakin memuncak dan saya bener-benar tidak kuat lagi. Hahaa… Sampai di bawah anak tangga, terpaksa istirahat lagi setengah jam, sambil menghayal naik kuda. Eh ternyata dapet juga kudanya, dan kami pun menaiki kuda sampai ke penginapan.

Jujur, saya sangat bahagia ketika menaiki kuda, dan lebih bahagia ketika si abang-abang yang punya kuda membiarkan saya menaiki kuda sendirian, tidak seperti ketiga kawan saya yang kudanya dipegangi sama abang2nya. Sumpah lah itu terasa di surga, naik kuda melawati turunan dan naikan ekstrim serta berjalan di padang pasir. Huhuuuu… kayak di jaman apa gitu.  

Tuesday, March 20, 2012

Bali bersama 3 bidadari

Seandainya saja saat itu ada yang bisa menggambarkan suasana pikiranku, mungkin tinta-tinta warna menjadi garis-garis abstrak yang tak simetris. Seandainya saja saat itu ada yang bisa menuliskan rasa di hatiku, mungkin setiap katanya dipenuhi makna yang tersirat. Dan seandainya saja saat itu aku adalah waktu, satu detik akan ku buat menjadi sehari. Karena saat itu aku merasa berada di titik nadir yang dinginnya seperti di puncak gunung.

Awal februari 2012, di sebuah bar yang penuh dengan turis, saya mendengar lagu Bon Jovi "It's my life... Its now or never". sekali lagi saya mendengarnya "It's my life... And it's now or never... I ain't gonna live forever... I just want to live while I'm alive ".
Foto : Kiki, Ami dan Puput di Jalan Legian

Begitulah jalan legian, rintik hujan tak berhenti sejak sore, dan malamnya menjadi malam yang begitu dingin, sedingin tubuh yang menahan sakit. Sakit yang aneh, setiap kali saya makan sesuatu maka makanan itu akan termuntahkan. Seharian itu, perut saya kosong, sekosong hati yang takjub pada kenyataan. yah… terkadang memang hidup tak bisa ditebak.
Foto : Kiki, Ami, Puput dan daydeh  di Pantai Sanur  menghadap ke Rinjani

Pagi sebelum matahari terbit kami menuju Pantai Sanur, pemandangannya cukup asing karena banyak sekali gunung yang bisa Kami lihat. Dari semua gunung yang bisa dilihat itu, ada satu gunung yang saya kenal, Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok ternyata juga terlihat dari sini. Saya perhatikan raut wajah Puput, Ami dan kiki, mereka sumringah… dan lebih sumringah bila mendengar nama Lombok. Yup… Mereka bertiga bermimpi ke Lombok , suatu saat nanti… Amien.
Foto : 3 bidadari dan ajudan di Uluwatu
Foto : Restu, 3 bidadari dan  monkey Uluwatu
Tempat paling selatan ini terkenl akan keindahan tebing yang menjorok langsung ke laut, letaknya paling selatan di Pulau Bali. "it's amazing place guys".Tempat itu juga populer dengan monyetnya, mereka terlihat manis dan lucu. Tapi dugaan itu hanya sebentar, gara-gara tragedi perampasan sendal yang dilakukan monyet kepada Kiki. Uluwatu… tempat itu menjadi terkenang akan indah dan kelucuannya.
Foto : daydeh ditemani 3 bidadari di dreamland

Dreamland tak kalah dengan kuta, pantainya Indah dan ombaknya bagus untuk surfing. Puput, Ami dan Kiki terlihat senang sekali, mereka menarsiskan diri disana dan tak jarang seperti alay atau mungkin bidadari kesiangan. Bayangkan saja, mereka awalnya loncat-loncat seperti takut dengan air pantai, namun lama-kelamaan mereka pura-pura jatuh di air ombak pantai, lalu tertawa kegirangan dan sangat bahagia bila di foto. Seperti itulah gaya mereka.  Sedangkan saya dan restu hanya bengong melihatnya.

Foto : 3 bidadari di Tanah Lot
Tanah Lot lah puncaknya, puncak keromantisan dan puncak kekanak-kanakan. Air pasang setinggi paha kami terobos untuk mencapai mata air tawar, itu seru dan lucu. Kami menunggu sunset di pinggir tebing, lalu menancapkan pose-pose keren sebagai bukti bahwa kami pernah mengelilingi beberapa tempat wisatanya. Kata Puput, Ami dan Kiki, perjalanan ini Unforgetable Moment. Kata Restu ini perjalanan paling enak karena gak ada emosi, katanya perjalanan ini seru dan lucu. Sedangkan saya sendiri bingung, bingung ingin berkata apa, mungkin cuma heran dan terkesima.... *halah halah halahhhhh....

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...