Sunday, October 21, 2012

bukan itu

Tidak ada yang lebih indah dalam hidup ini selain melakukan apa yang diinginkan, walau keinginan itu sebuah hal kecil yang menyeleneh dan tidak waras. Dan tidak ada yang lebih mencengangkan jiwa, kecuali membicarakan mimpi-mimpi. Sebuah perjalanan yang tidak wajar dengan segala keluh kesah dan cinta yang merapatkan manusia dengan Sang Pencipta.

Hampir semua motivator dan para kiyai maupun ustad bahkan guru-guru, mereka terus mengempar-gempurkan kesuksesan. Bisakah kau bayangkan teman, kesuksesan dapat menyiksa diri dan melupakan manusia bahwa dia adalah manusia. Sangat sedikit Para motivator dan Kiyai yang membuat manusia menjadi manusia. Karena di dunia ini ada hukum sebab akibat…

Untunglah saya masih dapat mendengar seorang alim ulama yang berkata “lebih baik disangka masuk neraka ternyata masuk surga… daripada disangka masuk surga ternyata masuk neraka…”. Entah mengapa semakin hari saya semakin tidak simpati kepada orang-orang yang terlalu sempurna. Yang berkata “gw gak mau susah… gw gak bisa hidup jorok… gw geli sama ini itu…. “ atau yang suka berkata “sukses itu bisa beli ini… bisa beli itu… punya ini dan punya itu…”. Begitupula dengan orang-orang yang sudah tidak bisa makan di warteg, duduk di warung kopi, dan tidak bisa kena panas karena keringat baunya akan keluar.

Saya memimpikan hidup di eropa lantaran emosi saya yang begitu kuat, saya ingin belajar dari pengalaman yang terus menerus membimbing sebuah langkah yang tidak jelas ini. Bukan saya melarikan diri dari tatanan pemerintahan negeri ini yang berantakan, bukan bermaksud tidak ingin membantu negeri ini. Tapi saya punya mimpi… Mimpi menembus ketidakjelasan hidup, mimpi berjalan sendiri ditempat asing yang dingin menusuk tulang. Bukan kemapanan hidup… bukan itu…

Laku.... SMAkelas3 #2

Siapa sih yang tidak kenal Daydeh? saat dia di IPA I, dia masuk tim sepak bola sekolah, satu-satunya di kelasnya, kebanyakan anggota tim berasal dari IPS. Saat ulang tahun sekolah, daydeh selalu diteriakin para siswi, karena daydeh memang jago nebohongin lawan sehingga lawan banyak yang ketipu dan diapun dengan mudah bisa mencetak gol ke gawang lawan. Lalu siapa yang tidak kenal Daydeh di sekolah? daydeh muncul di panggung musik saat ulang tahun sekolah, dia memainkan gitar sambil menggoyangkan badan dan kepalanya. Semua murid dan guru pasti mengenalnya. Terkenal akan gayanya yang sotoi markotoi…. hahahaa…..

Saya masih ingat, dan sangat ingat masa-masa itu… masa dimana jiwa abg saya keluar penuh dengan beragam kisahnya yang menarik…  sesuatu hal yang tidak pernah saya sesali…

Ketika saya keluar dari wc sekolah tiba-tiba ada wanita yang melambaikan tangannya, wajahnya tersipu merah ranum… cantik putih dan berkacamata, ketika mendekat dia mendekat ke saya, tangan kananya diangkat seperti ingin salaman, saya langsung membalas tangannya… diapun berkata “nama aku ardie…”, saya agak kaget lalu saya balas “gw daydeh…”. lalu siswa dan siswi yang melihat kejadian itu langsung menyurakin “ciyeeeeee….”, dia pun tersipu malu lalu kabur ke kelasnya. Wanita itu adik kelas saya, kata teman saya, dia suka sama saya….. ajiieeee….. ahahahaa….

Entah sebelum ardie kenalan sama saya atau sesudah itu, saya mendapat surat dari orang yang tak dikenal, di dalam surat itu tertulis nama saya “daydeh… daydeh…” lalu di dalam surat itu banyak sekali tulisan “daydeh… kau cinta suciku… kau cinta ku… kau cinta sejati ku” jiahhhaaaaaa…. membaca surat itu, saya yang tersipu malu… di belakang suratnya terdapat nama si pengirim yaitu eliana… dia adalah anak IPS, saya tidak mengenalnya dan tidak pernah bicara kepadanya selama di sekolah.

Ketika di lorong sekolah, di tangga ataupun di kantin. Seringkali saya diajak bercanda dengan wanita-wanita yang tidak kenal tapi mereka seperti kenal sekali dengan saya, terutama dari adik-adik kelas. Sering juga mereka ngirm-ngirim salam tapi tetap saja saya tidak tahu siapa wanita yang dimaksud. 

Jadi terkadang seharian saya serasa seperti artis, seringkali di cie cie in oleh para siswa dan siswi, entah dicengin sama siapa saya sih senyum saja. Di lantai dasar, biasanya di cengin sama siswi kelas 1, di lantai 2 di cengin sama siswi kelas 2, di lantai 4 dicengin sama beberapa cewe IPS kelas 3, dan di lantai 3 di cengin sama temen sekelas. Astagaaahhhh….
… … …
Dearnozic yang artinya daydeh, arga, Arnold, zainudin dan eric merupakan band yang terbentuk dari kelas 1 ini membawakan lagu dari pas band berjudul “bocah” dan lagu fungky kopral berjudul “bagian yang hilang”, dengan karakter rock band ini manggung sangar dan cool di pentas ulang tahun sekolah saat saya kelas 3. Saya dan arga sama-sama dari IPA dan duduk sekelas, yang lainnya IPS, dan tidak ada anak IPA lainnya yang muncul dalam panggung musik ini. Setelah selesai membawakan lagu, dan ketika saya turun dari panggung tiba-tiba Pak Suryadi yang merupakan wali kelas saya waktu kelas satu, muncul langsung memberi salam kepada saya. Sayapun tersenyum dan mengucapkan terimakasih…

Lalu bagaimana cerita daydeh itu… saksikan episode selanjutnya…. hahaa….

Friday, October 5, 2012

Kesan Pertama... SMAkelas3 #1

Kelas 3 SMA lah…. atau di akhir-akhir saya mengenakan seragam sekolah, saya merasa hidup sedang diatas-atasnya, merasa sangat bahagia dan sangat beruntung. Ini gara-gara saya masuk kelas IPA I dimana IPA di sekolah saya cuma ada dua kelas, empat kelas lainnya adalah kelas IPS. Dan bukan main perhatian dan kasih sayang yang diberikan guru-guru kepada muridnya di kelas IPA, karena anak IPA di sekolah kami dianggap pintar-pintar dan penurut.

Namun sayang, minggu pertama kami di kelas IPA menjadi dingin dan merubah segala persepsi para guru terhadap anak IPA, mereka para guru langsung mendapat kesan tidak mengenakkan dari kelas IPA terutama di kelas IPA I, di kelas saya menghabiskan sisa-sisa masa berseragam sekolah.

Kesan itu terjadi saat pertemuan pertama kelas kami dengan guru bahasa Indonesia, kelas kami rebut dan berisik, sedangkan Pak Guru sedang ingin memulai pelajarannya. Tapi karena masih aja berisik kelas kami, si Pak Guru yang bernama Pak Yusuf itu yang sedang berdiri ditengah menghadap kami semua, beliau bertanya “sudah cukupkah ngobrolnya?”

Tiba-tiba semua menjadi hening dan diam, murid-murid saling memandang dan lalu menghadap ke depan. Saat itu terdengar salah satu kawan kami yang menjawab pertanyaan Pak Yususf, semua mendengar anak itu berkata “belum Pak….”. Gara-gara ini semua semakin hening.

Murid-murid sekelas langsung diam ketakutan, takut si Pak Yusuf akan marah meledak gara-gara ada yang menjawab “belum pak…”. Semua muridpun dan Pak Yusuf akhirnya mencari sumber suara itu, mencari suara dengan sangat tenang, dimulai dari pergerakan leher kepala yang memutar mencari sumber suara itu. Mata mereka saya perhatikan mengarah ke jendela, lama-lama mata mereka semua bergerak ke jendela dekat tempat saya duduk, semakin lama bergerak ke atas jendela saya. Saya menghadap jendela tapi tidak ada orang di luar. Mata mereka semua akhirnya turun ke bawah jendela dan akhirnya diketahuilah bahwa anak itu adalah si daydeh… ya…. si daydeh, yang sedang nulis cerita ini dengan jujur.

Guru itu kecewa, saya dipanggil dan tangannya melayang ke arah pipi saya tapi tiba-tiba tangan itu berhenti sebelum menyentuh kulit saya yang pucat pasi. Saya terus menunduk rasa tak berdosa, sambil bicara dalam hati “goblok banget sih gue… ngapain juga gw ngomong gitu…”. Tangan Pak Yusuf berhenti dan tidak jadi menggampar saya, saya langsung disuruh duduk dan kalau enggak salah Pak Yusuf menyudahi pelajaran yang belum dimulai, dan beliaupun pergi ke ruang kelas.

Gak ada yang berani nyalahin saya, gak ada yang berani ngomong sama saya dan gak ada yang berani nyuruh saya minta maaf ke Pak Yusuf sampai akhir kelas pada hari itu. Namun entah kenapa, pas pulang sekolah saya lari ke tempat parkir mencari Pak Yusuf, pas Pak Yusuf mau menyalakan gas motornya saya langsung minta maaf dan mencium tangannya….. Hahaha…. sayang yang melihat kejadian ini cuma teman semeja dengan saya, coba seluruh murid sekelas… pasti mereka pada tepuk tangan. Toh saat itu Malaikat aja pada tepuk tangan… hohooo lebay

Ya setidaknya saya sudah lega, saya enggak mau teman-teman sekelas terganggu dan dianggap jelek oleh guru-guru gara-gara saya…. itulah kesan pertama yang paling manis di kelas 3
……
Beberapa hari kemudian ketika saya sedang memakai kaos kaki setelah solat zuhur di musolah sekolah, munculah Zabroy yang merupakan tim gorong-gorong kelas 2 SMA. Zabroy baru mau solat, sambil membuka sepatunya si Zabroy langsung nanya ke saya “day…. elu hampir digampar Pak Yusuf ya…?”. Saya jawab “iyaa…. tau darimana?”.

Zabroy waktu kelas 2 duduk semeja dengan saya, pas kenaikan kelas 3 dia masuk ke kelas IPS, seharusnya kejadian saya dengan Pak Yusuf tidak diketahui oleh kelas lain. Trus si Zabroy langsung ketawa cekikikan… tawanya senang bukan kepalang trus berhenti dan bercerita “tadi pas kelas gw belajar Bahasa Indonesia, Pak Yusuf bilang anak IPA sekarang bandel dan gak sopan…. bla bla bla bla….(intinya ada satu orang anak IPA yang bangor)” eh si Zabroy ketawa-tawa lagi…. trus ngomong lagi “gw langsung pikirin siapa anak IPA I yang bangorrr, gw cari-cari trus gw langsung nyimpulin… siapa lagi kalo bukan si daydeh yang bangor…. hahahaa,…..” si Zabroy ketawa lagi…. dia lanjut ngomong “kata Pak Yusuf itu anak gak pantes masuk IPA…hahaha…”, eh si Zabroyy makin seneng aja…. dan dia terakhir bilang “yes,,,,, tebakan gw bener…”.

Ternyata kawan, Pak Yusuf tidak hanya cerita ke kelasnya Zabroy… tapi kesemua kelas yang dia ajarin, kelas 3, kelas 2 dan kelas 1, et busehhhh…. gak cuma di kelas, dia juga cerita ke seluruh guru sekolah kami.

Gara-gara kesan pertama inilah, sepanjang belajar mengajar sampai lulus sekolah, kelas kami terasa dingin dan guru-guru seperti pilih kasih dengan kelas sebelah kami yaitu kelas IPA 2 yang selalu dibangga-banggain, yang katanya kelas IPA 2 pintar-pintar, tidak seperti kelas kami. “maafin gue ya teman-teman sekelas….”.

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...