Friday, August 29, 2014

Semarang – Karimun Jawa – Bali (9 hari)

Foto: Jl.Pemuda, Semarang. Agustus 2014
Semarang merupakan kota dimana saya adalah bagian akar turunan orang Jawa, Ibu saya lahir disini, begitupula kakek nenek dari ibu. Tidak heranlah saya begitu berkesan di Kota Semarang ini, dan ketika saya berjumpa sudara di Sayung Demak, saya di ceritakan garis akar keturunan, di ceritakan sejarahnya. Cerita yang runut itu membuat saya berkaca-kaca.
Foto: Lawang Sewu,Semarang. Agustus 2014
Foto: Masjid Agung Semarang. Agustus 2014
Foto: Halte dekat Lawang Sewu,Semarang. Agustus 2014
Tidak banyak tempat yang saya kunjungi di Kota ini, karena tahun 2011 saya juga pernah jalan-jalan ke Kota ini bersama Ibu dan adik saya.

Sempat semalam menginap di Jepara semalam karena kami datang sehabis magrib, sedangkan kapal hanya ada pada pagi hari. Ternyata pagi itu tiket abis, para penumpang hanya bisa mendapatkan tiket melalui calo. Sampai di karimun Jawa pun kami ditawari paket perjalanan wisata oleh calo tersebut, termasuk makan dan tempat penginapannya. Wal hasil pengeluaran kami membengkak, tapi yasudahlah. :D


Foto: Karimun Jawa. Agustus 2014
Foto: Karimun Jawa. Agustus 2014
Foto: Karimun Jawa. Agustus 2014
Foto: Karimun Jawa. Agustus 2014
Sabtu malam saya sampai di Jakarta dan pulang kerumah, lalu subuhnya saya sudah ada lagi di Bandara Soeta untuk melanjutkan perjalanan ke Bali. Mobilitas tinggi namun menyenangkan, karena sebagian besar waktunya saya manfaatkan untuk berlibur, dan hanya sedikit untuk bekerja. Yap… tiket pesawat semuanya ditanggung kantor sebagai tugas dinas.
Foto: Pandawa Beach. Agustus 2014
Foto: Tanah Lot. Agustus 2014

Thursday, August 21, 2014

Padang Bulan

Beberapa pekan lalu saya sempat cover lagu bersama teman saya bernama Budi... Padang Bulan ini merupakan lagu karangan Emha Ainun Najib yang dinyanyikan oleh Anda sebagai soundtrack film Raya yang mengkisahkan wanita modern yang mendapat hikmah setelah melihat kehidupan sederhana di desa-desa pedalaman Pulau Jawa.... liriknya sangat dalam, tentang Manusia, Alam dan Tuhan.

Sunday, August 17, 2014

Happy Independence Day Indonesia

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Soekarno –
Foto: Ujung Genteng, July 2014


Friday, August 15, 2014

Tik tak tik tak…

Jam dinding itu berdetak… tik tak tik tak…
Jaruum panjangnya konstan berputar melingkar
Aku melihat aku yang sedang lelap di tengah malam
Pada Kasur… pada malam yang berdetak, tik tak tik tak…

Tidak hanya pada dinding yang berdetak… tik tak tik tak…
Tubuhku pun berdetak, tik tak tik tak….
Walau tak konstan, dia tetap berdetak tik tak tik tak…
Ini menggambarkan bahwa aku masih hidup…

Tik tak tik tak…. Mengingatkan aku pada amal kebaikanku
Mengingatkanku pada kewajibanku….
Mengingatkanku bahwa aku tidaklah abadi di dunia

Apabila denyutku berhenti sekejap dan hanya dinding yang berdetak, tik tak tik tak….

Wednesday, August 13, 2014

Kau selalu terbayang...

Kau tetap saja mencintaiku…
Tetap memberiku nikmat dan berkah…

 Aku malu… Aku malu….

Lalu aku kembali terjatuh
Dan melupakanMu…
Tapi aku bisa melihat senyumMu..
Bisa melihat mataMu untuk ku…. 
Foto: Ujung Genteng, July 2014

Sunday, August 3, 2014

Sampah #1


Sampah yang dimaksud bukan makna yang sebearnya, ini nama geng kami di Kampus. Sebagai anak UI yang rata-rata rajin belajar, kami terlempar jauh seperti termarjinalkan. Masuk di Departemen Geografi FMIPA UI 2005, membuat kami terheran-heran, sebagian besar mahasiswa di sini anak alim-alim, rajin belajar dan ibadah. Bahkan ketika kami berkumpul di kantin anak sastra, fakultas mipa dijuluki pesantren UI. Bukan pemandangan asing bila melihat wanita berjilbab panjang dan laki-laki bercelana ngatung.

Tak terasa, tahun ini adalah tahun ke 9 kami bersahabat, dengan nama geng yang tak berubah, “sampah”. 

Menurut saya, cerita sampah sejak masuk kuliah sampai saat ini perlu dunia ketahui, Tsah… haha. Yup, banyak kejadian lucu, sangat banyak mungkin, dan tidak pernah sekalipun kami tidak tertawa sampai saat ini. Saya sendiri akhirnya belajar untuk menerima perbedaan dari sampah. Kebanyakan anak-anak di sini tidak lazim, tidak normal, tapi kalian tak akan pernah menyangka bahwa akhirnya anak-anak sampahlah yang paling jago soal kerja di jurusan kami sendiri yaitu di Geografi. Tapi dalam urusan hidup, kami paling berantakan dibanding kawan-kawan kami seangkatan ataupun lintas angkatan. 

Ada beberapa karakter yang melekat di sampah yaitu:
  • Kami terkenal jago main futsal, ini terbukti tahun pertama kuliah, berhasil juara futsal bola plastik se-fakultas dan tahun keduanya kembali juara futsal tapi bola futsal asli se-fakultas juga. Gara-gara ini, kami suka diundang tanding futsal lintas fakultas seperti melawan anak teknik dll. Pernah juga ikut futsal tingkat nasional, tapi sayang pertemuan pertama kami langsung gugur karena melawan juara bertahan yang isinya banyak timnas futsal Indonesia. Haha… prett lah tuh kekalahan.
  • Kami terkenal kere (kecuali beberapa orang). Kami selalu mencari makanan paling murah se UI, diantaranya di warteg kutek, dengan harga 2000 rupiah kami bisa kenyang, tapi karena itu jauh mesti naik bis kuning, sehingga pas balik lagi ke kampus, energi kami habis dan masuk suka telat, nah disinilah kami sering diomelin dosen. Karena sering diomelin kadang kami suka nitip absen lalu main PES di kutek.
  • Hobi kami naik gunung dan jalan-jalan. Bersama anak GMC UI, kami suka jalan-jalan dan naik gunung, GMC itu penikmat alam, berbeda dengan MAPALA UI yang merupakan pecinta alam. Jadi di gunung kerjaan kami adalah bercerita, santai dan ceng-cengan. Prinsip kami anak geo mesti belajar pada alam.
  • Kami pernah manggung di acara ultah geo UI, dan acara perkenalan maba geo UI. Musik merupakan hobi kami yag bikin suasana jadi asiik.
  • Hampir semua anak sampah memiliki kasus dengan dosen, bahkan semester pertama kami nilainya pada kecil-kecil, saya aja 2.3, bahkan ada yang 2.1. walhasil, rata-rata IPK kelulusan kami di bawah 3.
  • Urusan percintaan, sebagian besar kami terkenal sangat cuek, sakin cueknya mungkin sama persis dengan bodoh. Ada yang klo deket sama cewe, bergetar. Ada yang nembak cewek sampe seluruh angkatan dan dosen tahu, ditolak lagi. Ada yang suka php, udah cewenya mau eh gak ditembak-tembak. Ada pula yang gonta-ganti pacar terus dan ada pula yang belum pernah pacaran sampai saat ini. Hahaa… bukan hal yang aneh bila geng kami lebih terlambat soal pernikahan dibanding yang lain. Mungkin kami terlalu menikmati hidup…
Berantakannya hidup kami, menjadikan nama sampah yang paling sesuai. Suatu saat akan saya ceritakan anak-anak sampah yang kocak-kocak.
Bersambung…

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...