Sunday, September 28, 2014

Pelangi di atas awan...

Pelangi itu sempurna di atas awan, bernyanyi meniupkan cinta yang tulus. Betapa indah warnanya, semerbak membawa kedamaian hati. Putih dan biru pada gumpalan awan yang berhiaskan jingga, kuning dan merah adalah warna hidup pada mimpi. Jalan setapak heningkan rahasia masa depan yang sulit ditebak. Batu-batu kerikil dan tanah cokelat berhamburan yang berharap pada kesejukan udara siang dan malam.

Mata cokelat yang dikemas dengan senyum kecil, menyeret nafas kepelukan daun hijau, lalu berdansa pada bunga-bunga matahari. Aku pada siang yang gersang dan juga pada malam yang dingin, tertunduk lisan yang bergetar, rasanya ingin tersenyum selalu.

Minggu yang gerah tiba-tiba berubah sejuk sekali, rasa manusiawiku pada alam yang jujur. Aku ingin memujimu, ingin meninggikanmu, ingin meniup senyummu.

Saturday, September 27, 2014

Banyolan politik...

Saya termasuk orang yang jarang menulis tentang politik, tapi kali ini izikan saya menulis beberapa kalimat tentang politik di negeri ini.

Negeri ini adalah pelita cahaya yang penuh dengan pelangi, alamnya bak surga yang diceritakan dalam dongeng, negeri ini seksi sekali. Tidak hanya fisik yang menggoda birahi, udaranya merupakan suara-suara budaya, merdu sekali. Anak-anak kecil masih banyak yang alamiah, yang bermain dengan mentari dan air-air sungai. Pantainya manis sekali, gunungnya tropis vulkanik yang megah menawan. Sebagai anak geografi, saya begitu bahagia dengan Ibu Pertiwi, dia selalu mengajak tersenyum dalam keadaan apapun.

Indonesia, tropical rasa kopi dan rempah-rempah yang membuat lidah selalu senang. Di Aceh saya menemukan bidadari para sultan, di Manado saya bermain dengan wanita-wanita pemandu pangeran, di Jawa mereka berkulit tropis yang seksi. Melayu dan Minang yang cantik, Dayak yang anggun, Ambon yang eksotis, Sunda yang ayu, seluruh wilayahnya romantical tropis. Hey… apakah ini bukan surga?

Negara ini besar dan indah sekali. Namun apa yang diperlihatkan sebagian besar para anggota dewan di pemerintahan? Sungguh, mereka tidak pantas menjadi panutan. Keserakahannya, mulut yang berubah-ubah, tawa bahak yang begitu sombong,… entah belajar dimana mereka tentang kepemimpinan dan kebijaksanaan.

Apa yang mereka inginkan? Tidak pernahkah mereka mendaki gunung lalu melihat betapa indahnya negeri dan betapa bahagianya kesepian yang tenang.
Apa yang mereka inginkan? Tidak pernahkan mereka bermain pantai disinari mentari dan dihempas gelombang, lalu terbecak kagum di bawah laut.
Apa yang mereka inginkan? Sampai mengorbankan harga dirinya dengan kebohongan-kebohongan tanpa ada rasa malu sama sekali.
Apa yang mereka inginkan? Tidak bisakah mereka merasa indah membaca puisi-puisi dan syair-syair lagu.
Apa yang mereka inginkan? Tidak bisakah mereka merasa kagum menyaksikan budaya dan kearifan lokal, berharmoni dengan agama.
Apa yang mereka inginkan? Saya tidak peduli pada mereka, tapi peduli dengan bangsa ini.

Hey banyolan politik, mari kita duduk di warung kopi pak mamat, lalu tertawa bersama-sama, sambil berkata “Aku cinta Indonesia dari alamnya, budayanya, agamanya dan manusianya”.

Thursday, September 25, 2014

Perusahaan sehat….

Perusahaan yang sehat menurut saya adalah:
  1. Outputnya adalah sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan
  2. Sesuatu yang mudah digunakan bagi para penggunanya
  3. Outputnya berkualitas tinggi
  4. Harga yang dijual adalah kompetitif
  5. Tepat waktu dalam pelayanannya dan pekerjaannya
  6. Menang tender bukan karena kenalannya, tapi karena kualitas dari outputnya
  7. Menang tender tidak dengan cara yang salah, tidak berbohong, dan tidak karena sogokan
  8. Pegawai perusahaan digaji sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan ada reward bagi yang berprestasi
  9. Gaji pegawai mencakup kebaikan kehidupan pegawai, dengan memperhatikan aspek lingkungan kerja yang nyaman dan membangun jiwa yang kreatif
  10. Gaji mencakup tunjangan layak hidup sesuai tanggungan hidup, kesehatan, tempat tinggal dan lain-lain, disanping yang sudah dijelaskan dalam undang-undang
  11. Bila ini adalah perusahaan swasta maka tidak ada yang berstatus pegwai negeri
  12. Lebih baik, pegawai benar-benar konsentrasi di perusahaan dengan mengembangkan perusahaan bersama-sama, artinya jangan double job di perusahaan lain (kecuali di awal-awal merintis perusahaan agar mampu bertahan hidup)
  13. Membangun manusia adalah tujuan utamanya, bukan membangun perusahaan yang besar secara fisik dan materi
  14. Pegawai-pegawainya adalah orang yang rendah diri atau tidak sombong, tidak boros, kreatif, bersemangat tinggi, ingin hidup lebih baik secara mental dan materi, disiplin sesuai peraturan perusahaan, santai tapi cerdas dan tepat waktu
  15. Perusahaan aktif dalam kehidupan sosial atau aktif pada CSR (corporate social responsibility)
  16. Membayar pajak sesuai hukum yang berlaku

Saturday, September 13, 2014

Saya tidak bekerja untuk dilihat orang...

"Saya tidak bekerja untuk dilihat orang. Saya tak terobsesi untuk menjadi disukai. Saya suka bermain. Saya berusaha kompetitif dan sangat tertarik kepada pengembangan pemain," Diego Simeone - Pelatih Atletico Madrid...

Monday, September 8, 2014

Bila saya tak bisa melawan takdir…

Ada hal dimana saya merasa tidak memiliki kekuatan untuk melawan atau merubah apapun yang ada di depan saya saat ini. Ada hal dimana itu menjadi lingkaran angin yang sulit dihentikan, lalu saya tertunduk tak kuasa melawannya.

Takdir itu bukan yang saya inginkan, bahkan hanya menjadi luka-luka kecil yang membengkak dan membisu. Bila itu tak sanggup dirubah, saya menjadi kerdil yang terbungkam, cerita tak seindah kenyataan. Saya iklhas, hanya itu yang saya bisa….

Mimpi yang menjauh, mata saya perih menghadapya…
Dia ciptakan mimpi-mimpi kecil tak berpucuk…
Bila saya tak bisa melawan takdir, setidaknya dapat melihat ceritanya dalam mimpi yang panjang…

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...