Monday, March 23, 2015

Suatu saat nanti...

Suatu saat nanti
Bila emosi kecil ini membuncah, mendepak-depak kulit di badan
Aku tak bisa membayangkan
Apa dia benar-benar keluar

Suatu saat
Bila lapisan kulit di badan sudah tidak mampu
Menahan lontaran emosi-emosi kecil ku
Aku belum bisa membayangkan
Apa aku akan tetap bernafas

Suatu saat itu
Bila ternyata aku benar-benar tak mampu
Tak mampu menahan emosi kecil ku
Aku sungguh benar-benar tak tahu
Apa aku masih peduli kepada diriku sendiri

Ada hal yang tak terbatas di dunia ini
Ada hal yang tak perlu dijelaskan dengan kata-kata di sini
Ada pendirian yang tak perlu didirikan
Seberapa besar aku mampu berdiri

Mataku adalah air yang beriak
Telingaku adalah ombak yang berhempas
Aku bukanlah sisa-sia kehidupan
Bukan daun yang melayang-layang

Aku tak perlu menunggu nanti
Juga tak butuh penantian
Kepada emosiku tajam...
Kepada emosiku rajam...
Dengan emosiku padam...

Wednesday, March 11, 2015

you can always come home...

Eh malam ini tenang sekali gara-gara denger lagu Jason Miraz - 93 million miles. Santai sekali, sejuk sekali denger lagu dan liriknya…

Yup memang tidak ada tempat yang paling indah kecuali di rumah… Home.. Home… Mungkin karena saya jarang sekali pulang kali ya.. hehe… jarang tidur di rumah sendiri…. :D


“Just know, that wherever you go, no you’re never alone, you will always get back home”

Monday, March 2, 2015

Tetaplah sederhana... “Anything is possible”

Tetaplah sederhana daydeh
Tetap menuju kesederhanaan daydeh
Biar saja dunia berubah cepat menuju kemewahan
Tapi tetaplah engkau semakin sederhana daydeh
Ilmumu dinanti alam, manusia dan mahluk hidup lainnya
Untuk memberikan keseimbangan

Daydeh,
Tetaplah sederhana meski bintang berubah menjadi mutiara yang ingin direngkuh manusia
Jagalah emosimu walau tidak ada lagi yang peduli untuk menjaga emosi
Dunia ini membutuhkan manusia-manusia sederhana daydeh

Hai daydeh…
Sederhanakanlah sikapmu…
Sederhanakanlah pikiranmu…
Walau aku tahu kau tidak akan sanggup menyederhanakan semua hal…

Sederhanakanlah langkahmu
Meski ku tahu kau takan mampu menahan semua godaan dunia
Tapi tetaplah kembali dalam kesederhanaan
Seperti bintang yang tak terlalu banyak memberi sinarnya pada malam
Seperti angin yang tak banyak bergemuruh
Tetaplah sederhana…

“Anything is possible”

Miracles - Coldplay

From up above I heard 
The angels sing to me these words.
And sometimes in your eyes 
I see the beauty in the world.

Oh, now I'm floating so high.
I blossom and die.
Send your storm and your lightning to strike 
Me between the eyes,
Eyes

Sometimes the stars decide 
To reflect in puddles in the dirt.
When I look in your eyes 
I forget all about what hurts.

Oh, now I'm floating so high.
I blossom and die.
Send your storm and your lightning to strike 
Me between the eyes
And cry.

Believe in miracles.
Oh hey, I'm floating up above the world now!
Oh hey, I'm floating up above the world now!
Oh yeah, yeah, yeah!


Ada banyak orang mendefinisikan cinta, ada banyak orang yang mencari-cari cinta sejati. Ada yang pergi jauh-jauh ke pantai yang jarang dikuunjungi hanya untuk menemukan cinta, ada pula yang pergi ke puncak-puncak gunung demi memahami cinta. Bahkan ada yang berkelana keliling dunia dengan alasan cinta. Bisa jadi doa yang paling banyak didengar Tuhan adalah tentang cinta. 

Dengan cinta, banyak sekali jejak di bumi sebagai bukti sejarah bahwa mereka hadir dengan cinta. Dengan cinta banyak sekali perubahan, yang menghasilkan ilmu pengetahuan dan kesenian. Tanpa cinta, manusia akan kering dan akan sulit membedakan kebenciaan dengan kebaikan. Beruntunglah kita yang diselimuti cinta, yang membawa kebaikan dan kesejukan.

Oleh karenanya pujangga Sapardi Djoko Damono meninggi namanya karena cara beliau memberikan makna pada cinta yang begitu sederhana namun bermakna; dalam syairnya :

"aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada” 

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...