Kulayangkan pandangku .. Melalui kaca jendela
Dari tempatku bersandar Seiring lantun kereta
Membawaku melintasi tempat-tempat yang indah
Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna
Kualunkan rinduku .. selepas aku kembali pulang
Tak akan kulepaskan dekapku .. karena
Kutahu pasti aku merindukanmu
Seumur hidupku selama-lamanya
Perjalanan inipun kadang merampas bijak hatiku
Sekali waktupun mungkin menggoyahkan pundi cintaku
Menetaskan setiaku .. menafikan engkau disana
Maafkanlah aku cepat ku kembali
Kutautkan hatiku .. kuikrarkan janji ..
Kubawa pulang diriku hanya untukmu
Kusanjungkan mimpi-mimpi hangati malam
Rindu ini membakar hatiku
Kuakan kembali pulang ..
Kuakan kembali pulang
Na .. na .. na .. [2x]
Aku ingin cepat kembali ..
Aku ingin cepat disampingmu ..
Na .. na .. na .. [2x]
Monday, January 28, 2013
Semua mungkin hanya singgah dan cepat berlalu...
Alunan musik terus menjaga hati ini, menghapus perih dan luka yang juga menghiasi langkah hidup ini. Senyum dan tawa menjadi obat pelipur lara yang tak bisa dijawab dengan logika ini, juga dalam otak yang menyongsong sebuah utopia. Aku tidak pernah ragu dengan takdir ini.
Biarlah kegalauan ini mengalir bersama darah yang berputar disekujur tubuh, biarlah dia menari bersama sel-sel putihku. Karena aku percaya semua ada hikmahnya, bukan penyesalan yang terus menerus membawa ilusi hitam. Biarlah ku resapi satu persatu bagian rasa yang tidak pernah ku temui jawabannya, lalu biarlah dia tidak terjawab seperti cerita pujangga.
Jangan khawatirkanku, juga jangan kasihaniku… biar angin yang membisikan lewat hari demi hari yang mungkin akan membeku suatu saat nanti. Karena keyakinan tumbuh bukan dari pantulan, tetapi langsung menembus jantungku, atas sebuah rasa yang terbentang heningkan benua.
Di sini, di negeri ku… di awan-awan yang lembut. Sementara engkau berlari mengejar mimpi-mimpi. Aku tidak bisa ikuti oranglain yang juga berlari. AKu… Tersimpan dalam jalinan yang membentuk kotak surat, yang akan ku baca setelah pagi ini. Agar kau tidak cepat menghilang dari bayanganku, atau mungkin berlari dari genangan yang belum dimengerti ini.
Cinta sama sekali bukan cerita logika, bukan cerita dogma, bukan cerita-cerita kemapanan dan keberhasilan, terlebih tahta dan harta. Dia hanya alasan mengapa di bumi ini aku bisa ada di depan mu…dan semua mungkin hanya singgah dan cepat berlalu...
Tuesday, January 15, 2013
Cerita
Apapun yang terjadi di dunia ini, yang diselimuti teknologi tinggi, yang berjelumit tentang segala hirarki teori, bagai partikel-partikel suara kebisuan, aku hanyalah seorang manusia. Gesekan-gesekan viola membakar cahaya kesunyian, tidak seperti gelombang ombak di malam hari. Sejak itu, aku tidak bisa bicara lagi…
Tidakkah kau pahami, bahwa aku begitu menyukai kata-kata indah yang mengandung makna tiap katanya, yang termajas dalam kalimat, membentuk prosa-prosa ilmiah tentang emosi. Lalu memahaminya dengan sangat dalam, terpaku membentuk angin-angin yang tak berwajah.
Dengarlah, haruskah ku ulangi kalimat-kalimat itu… untuk meyakinkan mu, bahwa dibalik sebuah cerita ada cerita…
Aku untuk mu… membentuk polar hati tanpa peduli impian besar ku serta impian besar mu…
Kamu untuk ku… terbuka asmara yang melewati benua, jangan pedulikan dunia…
kita bersama… jangan pedulikan dunia… ini asmara kita…
Jangan pedulikan semua… ini cerita kita…
Wednesday, January 9, 2013
Sebelum kau terlelap....
Pernahkah kau berada dalam hujan sepanjang pagi berhari-hari, lembut sekali… sejuk…. kemudian malamnya menjadi sunyi yang berinspirasi, sebuah konspirasi dari tindakan dan hayalan. Seperti pada lagu dan lirik di lagu dewa 19 ini… “sebelum kau terlelap..”
Tuesday, January 8, 2013
No Woman No Cry... (Bob Marley)
No, woman, no cry.
'Cause - 'cause - 'cause I remember when we used to sit
In a government yard in Trenchtown,
Ober - observing the 'ypocrites - yeah! -
Mingle with the good people we meet, yeah!
Good friends we have, oh, good friends we have lost
Along the way, yeah!
In this great future, you can't forget your past;
So dry your tears, I seh. Yeah!
No, woman, no cry;
No, woman, no cry. Eh, yeah!
A little darlin', don't shed no tears:
No, woman, no cry. Eh!
Said - said - said I remember when we used to sit
In the government yard in Trenchtown, yeah!
And then Georgie would make the fire lights,
I seh, logwood burnin' through the nights, yeah!
Then we would cook cornmeal porridge, say,
Of which I'll share with you, yeah!
My feet is my only carriage
And so I've got to push on through.
Oh, while I'm gone,
Everything's gonna be all right!
Everything's gonna be all right!
Everything's gonna be all right, yeah!
So no, woman, no cry;
No, woman, no cry.
I seh, O little - O little darlin', don't shed no tears;
No, woman, no cry, eh.
'Cause - 'cause - 'cause I remember when we used to sit
In a government yard in Trenchtown,
Ober - observing the 'ypocrites - yeah! -
Mingle with the good people we meet, yeah!
Good friends we have, oh, good friends we have lost
Along the way, yeah!
In this great future, you can't forget your past;
So dry your tears, I seh. Yeah!
No, woman, no cry;
No, woman, no cry. Eh, yeah!
A little darlin', don't shed no tears:
No, woman, no cry. Eh!
Said - said - said I remember when we used to sit
In the government yard in Trenchtown, yeah!
And then Georgie would make the fire lights,
I seh, logwood burnin' through the nights, yeah!
Then we would cook cornmeal porridge, say,
Of which I'll share with you, yeah!
My feet is my only carriage
And so I've got to push on through.
Oh, while I'm gone,
Everything's gonna be all right!
Everything's gonna be all right!
Everything's gonna be all right, yeah!
So no, woman, no cry;
No, woman, no cry.
I seh, O little - O little darlin', don't shed no tears;
No, woman, no cry, eh.
Saturday, January 5, 2013
Gelora Cinta.....
Seberapa kencang angin dingin terlalui di sisi ku, entah seberapa banyak kata-kata bijak mengahmpiriku dan menyadariku sampai embun-embun bernyanyi tentang kesunyian. Matahari yang begitu ceria menghangatkanku dari ribuan pepatah tentang kesederhanaan yang hampir jatuh dalam celah berduri. Emosi, ternyata indah dan memberikan senyum yang membumbung tinggi, tinggi sekali bersama langit sore.
Terimakasih nada, kau datang di saat aku duduk ratapi malam. Malam sunyi berpajang lukisan gelap, menyimpan memori tentang bayang-bayang kencana putih. Sebuah gelora cinta, dari waktu yang tersibak udara-udara. Seperti anak burung elang yang belajar terbang, tidak ingin dimanja dan merangkak dari tidak bisa apa-apa. Aku melihat seberkas pelangi tinggi, sebening mata air dan rumput-rumput yang bergoyang karena angin.
Ada yang lebih tinggi dari materi, dia adalah harga diri...
Ada yang lebih tinggi dari harga diri, dia adalah keluarga...
Ada yang lebih tinggi dari keluarga, dia adalah Tuhan...
Dan ada yang lebih tinggi dari semuanya, dia adalah kamu di situ... ya kamu.... (hahaaaiiii)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Jum’at kemarin saya di ceritakan oleh mamah bahwa ada anak smp (bekas muritnya saat di SD) meninggal karena jatuh dari bus di daerah matra...
-
Dieng cukup terkenal di negeri kita ini, sebuah dataran tinggi (Plateu) di tengah Pulau Jawa itu memiliki beberapa kawah dan Telaga yang men...
-
Dunia ini seperti serigala yang diam-diam mengumpat melihat manusia yang sedang berjalan di tengah hutan, atau seperti mata-mata untuk keama...