Sampah yang dimaksud bukan makna yang sebearnya, ini nama
geng kami di Kampus. Sebagai anak UI yang rata-rata rajin belajar, kami
terlempar jauh seperti termarjinalkan. Masuk di Departemen Geografi FMIPA UI
2005, membuat kami terheran-heran, sebagian besar mahasiswa di sini anak
alim-alim, rajin belajar dan ibadah. Bahkan ketika kami berkumpul di kantin
anak sastra, fakultas mipa dijuluki pesantren UI. Bukan pemandangan asing bila
melihat wanita berjilbab panjang dan laki-laki bercelana ngatung.
Tak terasa, tahun ini adalah tahun ke 9 kami bersahabat,
dengan nama geng yang tak berubah, “sampah”.
Menurut saya, cerita sampah sejak masuk kuliah sampai saat
ini perlu dunia ketahui, Tsah… haha. Yup, banyak kejadian lucu, sangat banyak
mungkin, dan tidak pernah sekalipun kami tidak tertawa sampai saat ini. Saya
sendiri akhirnya belajar untuk menerima perbedaan dari sampah. Kebanyakan
anak-anak di sini tidak lazim, tidak normal, tapi kalian tak akan pernah
menyangka bahwa akhirnya anak-anak sampahlah yang paling jago soal kerja di
jurusan kami sendiri yaitu di Geografi. Tapi dalam urusan hidup, kami paling
berantakan dibanding kawan-kawan kami seangkatan ataupun lintas angkatan.
Ada beberapa karakter yang melekat di sampah yaitu:
- Kami terkenal jago main futsal, ini terbukti tahun pertama
kuliah, berhasil juara futsal bola plastik se-fakultas dan tahun keduanya
kembali juara futsal tapi bola futsal asli se-fakultas juga. Gara-gara ini,
kami suka diundang tanding futsal lintas fakultas seperti melawan anak teknik
dll. Pernah juga ikut futsal tingkat nasional, tapi sayang pertemuan pertama
kami langsung gugur karena melawan juara bertahan yang isinya banyak timnas
futsal Indonesia. Haha… prett lah tuh kekalahan.
- Kami terkenal kere (kecuali beberapa orang). Kami selalu
mencari makanan paling murah se UI, diantaranya di warteg kutek, dengan harga
2000 rupiah kami bisa kenyang, tapi karena itu jauh mesti naik bis kuning,
sehingga pas balik lagi ke kampus, energi kami habis dan masuk suka telat, nah
disinilah kami sering diomelin dosen. Karena sering diomelin kadang kami suka
nitip absen lalu main PES di kutek.
- Hobi kami naik gunung dan jalan-jalan. Bersama anak GMC UI,
kami suka jalan-jalan dan naik gunung, GMC itu penikmat alam, berbeda dengan
MAPALA UI yang merupakan pecinta alam. Jadi di gunung kerjaan kami adalah
bercerita, santai dan ceng-cengan. Prinsip kami anak geo mesti belajar pada
alam.
- Kami pernah manggung di acara ultah geo UI, dan acara perkenalan maba geo UI. Musik merupakan hobi kami yag bikin suasana jadi asiik.
- Hampir semua anak sampah memiliki kasus dengan dosen, bahkan
semester pertama kami nilainya pada kecil-kecil, saya aja 2.3, bahkan ada yang
2.1. walhasil, rata-rata IPK kelulusan kami di bawah 3.
- Urusan percintaan, sebagian besar kami terkenal sangat cuek,
sakin cueknya mungkin sama persis dengan bodoh. Ada yang klo deket sama cewe,
bergetar. Ada yang nembak cewek sampe seluruh angkatan dan dosen tahu, ditolak
lagi. Ada yang suka php, udah cewenya mau eh gak ditembak-tembak. Ada pula yang
gonta-ganti pacar terus dan ada pula yang belum pernah pacaran sampai saat ini.
Hahaa… bukan hal yang aneh bila geng kami lebih terlambat soal pernikahan
dibanding yang lain. Mungkin kami terlalu menikmati hidup…
Berantakannya hidup kami, menjadikan nama sampah yang paling
sesuai. Suatu saat akan saya ceritakan anak-anak sampah yang kocak-kocak.
Bersambung…