Saya lihat foto-foto lama, coba belajar dari wajah dan senyuman pada masanya. Saya ingat-ingat apa saja yang telah saya lakukan dalam perjalanan itu, terkadang ingin memeluknya atau bahkan memukulnya, saya gemas dengan diri saya sendiri saat masanya. Lalu saya perhatikan pula wajah riang sahabat-sahabat yang begitu tulus, mereka juga berjalan dan tetap berjalan.
Bagaimana alam dan lingkungan mengajarkan kita tentang hidup, tentang keberanian berkata benar juga keberanian berkata salah. Mengakui kekurangan, menurunkan emosi dan membesarkan wawasan. Kita tidak gagal sendirian, dan gagal bukanlah akhir. Kita hanya belum mengerti dan terlalu asik menikmati hidup yang begitu asik.
Jalan ini masih sangat panjang, dengan segala kegagalannya bukankah itu begitu indah. Memasukan lagi semangat hidup abadi dengan kebahagiaan dan keceriaan. Lagu-lagu yang mengetuk dan memanggil untuk berbuat kebaikan dengan cara kita sendiri, cara menikmati hidup dengan santai dan bahagia.
Kita belajar pada kita di masanya, kita tertawa jalani hidup dari masa keceriaan dahulu, belajar dari kita yang dahulu. Kita tidak akan gagal lagi, keberanian telah menguburkan rasa pesimis, membuat gairah optimis semangat hidup. Ego kita, masih bisa menurun dan berfikir seimbang. Mata kita masih bisa melihat yang benar, dan kuping masih jelas mendengar hal-hal yang bijak. Karena keinginan memang tidak semuanya atas kehendak kita.
Insyaallah… pagi ini dan pagi-pagi selanjutnya adalah perjalanan yang bahagia. Mari tanamkan kembali keberanian, kejujuran dan ketulusan, cukup sudah masa gamang memilih jalan hidup. Jalan hidup yang ini adalah jalan penikmat hidup dengan iklhas dan berbagi. Bismillah….