Pernahkah anda melihat sesuatu yang terbalik dari logika?
Seperti matematika yang tidak bisa menjawab cinta
Atau seperti langit yang tak terlihat ujungnya
Di sana lah semua kata kita bermuara
Pernahkan anda mendengar sesuatu yang tak terucap dalam kata?
Seperi angin yang berhembus seketika
Atau seperti hentakan dalam jiwa
Di sana lah keinginan berbicara
Teman…
Pernahkah anda dalam suatu putaran yang tak berputar?
Yang gelapnya pekat dan sunyinya henyap
Dan tak bisa diputar-putar
Saya menyebutnya sesuatu yang sulit sekali dirubah
Atau mungkin tidak bisa dirubah
Seperti korupsi-korupsi bid’ah yang dianggap hasanah
Memberi amplop disangka hasanah
Meminta amplop disangka hasanah
Di Negeriku.. Korupsi dianggap hasanah
Daydeh, 26 Juni 2019
Wednesday, June 26, 2019
Tuesday, June 11, 2019
Sudah Selesai (fase hidup)
Manusia memiliki fase jalan hidup masing-masing yang berbeda-beda, dan juga memiliki peran hidup yang berbeda pula. Tidak hanya itu, bahkan fase atau tahapan tumbuhnya kedewasaan manusia pun berbeda pula, ada yang dewasa di umur 25 tahun, ada yang di 30 tahun, ada yang di 25 tahun dan ada juga yang di 40 tahun. Kedewasaan yang dimaksud adalah kedewasaan berfikir, mau mengambil resiko dan bertanggung jawab seperti pernikahan, atau mau meninggalkan hal-hal yang sia-sia, atau bisa juga dikatakan fase metamorfosis dimana seseorang berkeinginan keras dan benar-benar konsisten memilih hidup untuk menjadi lebih baik dengan meninggalkan yang tidak baik. Dan bisa jadi dalam proses metamorfosis ini banyak fase yang harus dilalui.
Begitupula dengan saya, sebagai anak band, anak gunung dan intelektual (katanya) yang memiliki banyak sekali teman, meninggalkan dunia seperti itu rasanya berat dan akhirnya saya tidak pernah meninggalkan kebiasaan tersebut sampai akhirnya ada di fase dimana saya tidak bisa lagi ngeband dan naik gunung, karena ada bayi yang sulit sekali ditinggalkan karena sayangnya kita kepada keluarga kecil. Tentunya sebagai anak yang mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan sakin welcame-nya apa saja dan siapa saja bisa masuk. Entah itu hal yang positif maupun negatif keduanya bisa masuk ke saya.
Lambat laun, kejadian demi kejadian pengalaman hidup akhirnya membawa saya sampai disini, dan akhirnya kita harus memilih. Memilih untuk tetap menjalankan apa saja termasuk yang negatif atau meninggalkannya.
Kalau boleh saya evaluasi diri, di usia yang sudah menginjak umur 33 tahun dengan satu istri dan dua anak, saya masih belum terlambat untuk berbuat banyak hal yang lebih membawa kebaikan di dunia ini. Dengan ilmu dan kemampuan yang saya miliki, saya memiliki potensi untuk berbuat baik di dunia, bahkan bisa menjadi inspirasi kebaikan bagi siapa saja.
Tapi sejarah mengatakan, ada salah satu syarat untuk kita agar bisa menjadi inspirasi dalam berbuat kebaikan. Yaitu meninggalkan yang negatif dan tidak melakukannya kembali. Fase inilah yang sedang saya lalui, jangan sampai gara-gara hal negatif yang kecil maka kita tidak bisa menjadi baik dan bermanfaat untuk orang lain.
Oleh karena itu saya harus berani menjalankan fase ini dan mengatakannya “Sudah Selesai”, ya saya ikhlas dan sudah selesai memberikan celah negatif masuk kedalam tubuh, dia harus mental jauh dan tak kembali, serta menjadi pelajaran pada masanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Jum’at kemarin saya di ceritakan oleh mamah bahwa ada anak smp (bekas muritnya saat di SD) meninggal karena jatuh dari bus di daerah matra...
-
Dieng cukup terkenal di negeri kita ini, sebuah dataran tinggi (Plateu) di tengah Pulau Jawa itu memiliki beberapa kawah dan Telaga yang men...
-
Dunia ini seperti serigala yang diam-diam mengumpat melihat manusia yang sedang berjalan di tengah hutan, atau seperti mata-mata untuk keama...