Haruskan aku menulis 1001 kata untuk hadapi getaran kerisauan, arti malam yang menggigilkan badan, dari sisi sudut aku menjamah. Dimana pantai pasir menenangkan hati, riuh ombak ajarkan canda tawa. Langit biru dan awan tanda hidup begitu damai.
Tapi aku disini, bersama kereta dari stasiun cikini ke stasiun bogor, selalu begini dan kadang aku terlelap bersamanya. Aku berangkat saat matahari sedang intip kegelapan, dan aku pulang ketika dia ingin pergi, aku kehilangan siang.
Aku bersabar, sampai waktunya nanti aku bisa menatap matamu, siangmu, pasirmu, ombakmu, dan semua genggammanmu…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Saya masih ingat pertamakali saya masuk Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Indonesia, Depok. S...
-
foto : Pelabuhan Lembar, Lombok Agustus 2009 Jam 05.30 WIT dari kapal fery yang mengangkut kami dari Pelabuhan Padangbay menuju Pelabuhan Le...
-
Dieng cukup terkenal di negeri kita ini, sebuah dataran tinggi (Plateu) di tengah Pulau Jawa itu memiliki beberapa kawah dan Telaga yang men...
No comments:
Post a Comment