Thursday, December 26, 2013

Kita mungkin tidak bisa mengatur arah angin, namun kita bisa mengatur arah kapal kita berlayar kemana…

“Kita mungkin tidak bisa mengatur arah angin, namun kita bisa mengatur arah kapal kita berlayar kemana…”  (@duniadanu)

Kalender tahun 2013 beberapa hari lagi akan berakhir, begitu banyak yang terjadi pada tahun ini, banyak sekali perbedaan rutinitas dari tahun sebelumnya. Boleh jadi, ini tahun yang cukup melelahkan fisik, rutinitas perjalanan Jakarta-Tajur Bogor untuk melaksanakan tugas sebagai mahasiswa, serta melaksanakan pekerjaan juga di Jakarta membuat rutinitas saya menjadi dinamis. Pola kegiatan saya berubah tiap waktu, menjaga pekerjaan dan tugas kuliah, menjaganya agar tidak ada yang terlena atau terabaikan.

Beberapa kali saya mengeluarkan kata bijak agar tetap bertahan, seperti kalimat “ini melelahkan, tapi tetap dijalani bagaimanapun lelahnya..” dengan kalimat ini saya ampuh bangun dini hari dan tidur lewat tengah malam untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban. Pengorbanan yang besar, yup karena ini pula saya jadi lebih menghargai waktu.

Terkadang, saya ingin seperti dahulu dimana saya sangat sering melakukan perjalanan yang menyenangkan, dan petualangan yang seru. Ingin sekali menghabiskan waktu di pantai atau gunung, kadang ingin sekali berjalan jauh tanpa memikirkan apapun, yang penting senang. Namun, pertempuran dari kesibukan ini terpaksa melontar kalimat yang lagi-lagi untuk menguatkan. Dengan kata “jangan manja! Ya Tuhan.. jangan jadikan aku orang yang manja…” kalimat inilah akhirnya merubah ketidaksenangan menjadi rasa bahagia.
….
Dan rasanya, ingin balas dendam dengan waktu ini, suatu saat aku ingin habiskan waktu ku untuk bersenang-seanang, tanpa peduli orang lain.

Maafkanlah, mestinya banyak hal yang bisa ku lakukan, tapi sementara terhenti…. Aku belum bisa merubahnya, atau mungkin memang benar kalimat “Kita mungkin tidak bisa mengatur arah angin, namun kita bisa mengatur arah kapal kita berlayar kemana…”.

Sunday, December 22, 2013

Rasa manja yang tidak baik....

Sebenarnya aku ingin tidak peduli pada politik, namun hati ini tidak bisa lepas memperhatikannya, karena itu menyangkut kemerataan sebuah keadilan. Sebenarnya aku ingin tidak peduli pada orang-orang, tapi aku tidak bisa karena begitu sayang aku terhadap manusia.

Aku tahu mengapa keadaan ini sampai begitu rumit dan berantakan. Tatapan manusia ada yang rendah terhadap orang lain, sebaliknya tatapan ada yang begitu tinggi terhadap yang lainnya. Aku tahu mengapa bisa harga diri jatuh tenggelam dalam laut palung yang begitu dalam. Mengapa bicara orang begitu banyak sebanyak desember mengeluarkan hujan.

“Rasa Manja”…. Iya “Manja”

Aku melihat “rasa manja”lah yang akhirnya orang-orang di sini begitu malas, hanya ingin berhasil tapi tidak tahu bahwa proses lebih penting. Ya begitulah manja, dan ku harap di diriku sendiri “rasa manja” akan ku bunuh sampai mati rasa.

Mereka hidup bak film-film, utamanya adalah anak baik, ketampanan dan kecantikan. Lupakah kalian yang utama adalah banyak berbuat kebaikan dengan jujur dan menolong yang susah. Lupakah kalian bahwa setelah hidup ini akan hidup lagi, dan ingatkah kalian hidup di dunia ini begitu cepat, begitu cepat, begitu cepat… dan setelah sampai di sana kita akan lama menunggu atau mungkin dibuang.

Friday, December 6, 2013

Taman bersua...

Hujan deras di menteng, dekat dengan Taman Suropati. Apa kabar merpati di sana, apa kau kehujanan di sana? Dan bagaimana hujan telah membuat taman itu sejenak istirahat dari ramainya anak-anak muda yang bercanda, damai nikmati alam kecil itu.

Sore ini, perlahan langit semakin gelap, petir dan geluduk temani alam apa adanya. Pedagang yang biasa mangkal depan kantor kecil ku ini, sejenak berteduh di pos-pos pojok jalan. Kemana kodok-kodok yang biasa bersua? Atau dimana binatang yang senang akan hujan? Aku tidak tahu apa-apa…

Wahai alam, dimana kau di sini?

Semakin modern saja kota Jakarta, semakin cepat saja teknologi dan semakin canggih saja manusia. Entahlah, begitu cepatnya waktu memecut-mecut. Begitu cepatnya perkembangan, pembangunan, dan pengangguran. Dan semakin pandai bicara, membalikan, membanggakan, menghasut, dan berbohong. Aku pun jadi ikut berbohong, kejepit, terjepit, tak tahu arah sebenarnya. Berharap nurani ini kembali adanya, bicara adanya.

Wednesday, November 27, 2013

Diam

Sudah lama aku tak menulis sebuah kata yang berbaris untuk menceritakan arti hidup
Mungkin aku lupa bagaimana menulis dengan tenang penuh makna
Dengan jujur sejujur-jujurnya…
Aku merasa kelam saat ini…
Atau karena terlalu banyak dosa yang telah ku lakukan dengan sengaja
Bumi ini terasa sangat panas ketika aku melangkah
Dan begitu dingin ketika mata ku pejamkan…
Apakah ini sanksi dosa ku?
Aku merasa sangat bodoh sekali
Sebegitu tak pedulinya kah aku pada hidup?

Aku ingin diam saja, dan menari-nari di awan…
Dan semoga awan tetap menganggap aku sahabatnya


Kemanakah - Ada Band

Aku rindu cahaya mu…

Aku rindu cahaya mu…

Tuhan… Tuhan Yang Maha Indah, yang menciptakan dunia ini begitu menawan bersama alam yang begitu luas
Tuhan… Tuhan Yang Maha Suci, yang menciptakan manusia bersama mahluk lainnya, yang tidak ada habisnya…

Tuhan… Di sini aku kotor dan tidak mengerti…
Tuhan… Di sini aku keras dan sombong…

Tuhan… Maafkanlah aku, sungguh maafkan segala kesalahan-kesalahanku…
Tuhan… aku disini banyak ketidaktahuan, maafkan…
Dan bawalah aku ke jalan Cahaya-Mu….

Friday, October 4, 2013

I'am so grateful...

Recently, I had gone to three different places. Bali, Batam and Singapore, it’s so exciting, I don’t know why I would always be myself when I was travel. While listening a song of finch “letters to you”, I walked everyplace without remembering the things that made me crazy. I really realized that I must move and I shouldn’t stuck on anything.

I couldn’t lie that It was empty every night, I wasn’t sleeping and I didn’t know where my heart was gone. By looking up stars gave me light about a positive life, but I want you to know that I missed you, I miss you so… I ran so far away, but It made me mad seriously.
Foto: Marina Bay Singapore, sept 2013.

Saturday, September 14, 2013

Jangan cengeng… (with backsong Paramore - Feeling Sorry)


Langit itu terik sekali, membakar kulit telapak tangan dan sebagian wajah, lalu aku terus berjalan mencari tempat teduh. Aku lihat beberapa orang sudah nyaman dalam keteduhan, tak tersentuh matahari, tak tersentuh hujan, aku lihat mereka beruntung sekali. Namun aku juga melihat banyaknya orang yang justru hitam terbakar sengat matahari sampai tak bisa berjalan, mereka justru hilang arah tak tahu mencari keteduhan dimana.

Perbedaan demi perbedaan antara satu dengan satunya membuat aku tunduk, tapi tidak diam. Aku coba berlari, tidak diam, tidak lama memandang kebelakang, tidak… aku tidak mau. Tidak akan ku kubiarkan air mata mengalir melihat pedih, tidak pula tidak ingin tertawa lama-lama karena nikmat. Belum, aku belum puas dan tidak akan cepat puas, karena aku manuisa. Namun aku tidak akan menjadi cengeng, persetan dengan cengeng. Kembali memandang positif, kembali memandang positif…

Aku tidak peduli siapa pun yang suka dengan hal negative, aku tidak peduli pada siapa pun yang bermanja-manja dengan nikmat, aku tidak peduli dengan apapun yang dilakukannya, yang hanya untuk dirinya. Siapapun manusia bisa menjadi egois dan keras kepala, dan itu bisa saja ada di diri ku, tapi tidak untuk keserakahan, aku tidak ingin itu ada didiriku. Biarlah emosi ini menemani ku dalam berjalan, sehingga aku tidak membutuhkan keteduhan yang menipu.

Tuesday, September 10, 2013

Manusia sempurna yang pernah saya kenal...

Belum pernah dalam hidup ini saya bertemu manusia begitu sempurna, tentu saja sempurna dalam kacamata saya, entahlah bagi kalian yang membaca ini. Tapi tahun ini, mata saya melihat langsung orang seperti itu, ya seorang yang bisa menjadi inspirasi hidup.

Keisengan saya melanjutkan studi S2 di salah satu kampus negeri di Bogor membawa sekelumit cerita yang indah, yang akhirnya berujung perpisahan-perpisahan ketika kami masih berjalan mendaki. Di situ, walau hanya satu semester, kami menjadi lukisan-lukisan awan yang begitu sensasional. Sampai akhirnya, saya bisa menjawab pertanyaan teman-teman saya di awal, yang bertanya “ngapain sih lu melanjutkan studi sampai S2? Elu mau ngapain di situ? Semua ilmu saat ini bisa di dapat dengan searching di google dan belajar sendiri.”

 Ada yang tidak bisa kita dapatkan bila kita belajar sendirian mengandalkan mesin pencari internet. Secara pengetahuan tentang ilmu, mungkin bisa di dapat disana, bahkan bisa saja lebih pintar dari yang kuliah, tergantung seberapa sering dia belajar bersama mesin itu. Tapi tidak tentang nilai sosial, nilai sosial hanya bisa di dapat bila kita bersosialisasi atau dalam kuliah disebut persahabatan antara mahasiswa. Di semester pertama bersama teman-teman S2, rasanya seperti terpisah dari dunia lain, maka kami terkurung dalam satu nuansa menggapai mimpi yang sama. Di situ kami bersahabat dan berjuang dengan pengorbanan yang begitu besar dari pribadi kami masing-masing, itu yang saya tahu dan saya rasakan.

Semua dimulai dengan berantakan, kami memulai kuliah dengan sangat berantakan. Kami berenam, memiliki keunikan yang layak menjadi inspirasi. Tidak ada wanita, tidak ada yang biaya kuliahnya berasal dari beasiswa, tidak ada bangunan yang bagus, tidak ada perpustakaan yang lengkap dan kampus kami jauh dari kampus utama. Tapi bahasa pengantar kami English, oleh karenanya kami sering tidak nyambung dengan apa yang dijelaskan oleh dosen.

Perjalanan yang paling jauh yaitu saya, saya mesti bolak-balik Jakarta-Bogor yang menghabiskan waktu perjalanan sekitar 2 sampai 3 jam sekali perjalanan, maka sehari menghabiskan waktu 4 sampai 6 jam perjalanan. Paling dekat si Ferdi, dia ngekos di depan kampus. Separuh dari kami merupakan pegawai, dan separuhnya murni kuliah. Paling tua Pak Nursugi yang anaknya sedang kuliah, paling muda si Maul yang fresh graduate.

Lambat laun kami mengenal pribadi masing-masing, tugas-tugas menumpuk membuat kami berantakan, tapi tidak untuk satu orang, Bahasa pengantar yang menyulitkan, tapi tidak untuk satu orang. Jadwal kuliah yang berubah-ubah membuat kami kadang mengeluh, tapi tidak untuk satu orang. Segalanya di sana menjadi negative dan sulit, tapi tidak untuk satu orang. Satu orang itu tidak berubah, dia dia juga.
….

Dialah yang akhirnya menjadi inspirasi saya dan yang lainnya. Mungkin dia tidak pernah sadar bahwa ada nilai-nilai positif yang menyebar ke pribadi kami masing-masing.

Saya sebut sempurna, karena dia merupakan sahabat tersempurna yang pernah saya kenal. Tidak hanya bagi, bagi teman-teman kami yang lainpun berkata seperti itu. Dan saya akan menjelaskan mengapa dia bisa dijadikan inspirasi buat kami, dan saya rasa bisa dijadikan inspirasi bagi semua orang dan anak muda.

Anak ini, bicaranya rendah hati sekali, perilakunya hormat sama siapa saja, taat menjalankan agamanya, gayanya sederhana, pintar, baik dan jujur. Dari situ saja kita sudah bisa memberi nilai A. Tidak hanya itu, dia merupakan anak kreatif, dia bisa memainkan alat musik gitar, keyboard, bass dan drum, tapi dia dikenal sebagai vokalis, suaranya lembut dengan suara dalam atau suara perut gaya vokalis band di eropa dan amerika, karena memang dia bukan perokok. Dia pandai berpuitis dengan lagu-lagu, lagunya ditulis dengan lirik penuh makna dan bahasa English kebanyakan. Band indie nya terkenal di Bogor, yang memiliki konsep bermusik menyebarkan kebaikan dan optimisme, bahkan beberapa lagunya pernah diputar di acara sosial di Eropa dan Amerika.

Selera musiknya hampir mirip dengan saya, impiannya besar, dia bahkan pernah gempar di negeri ini gara-gara iseng membuat UFO di Jakarta. Itu belum seberapa kawan, saya kenal banyak orang ini, beberapa kali kami karokean dan suaranya memang bagus, dan terakhir kali saya duet bermain gitar, dia bermain keyboard sambil bernyanyi. Anak ini tidak banyak gaya tapi unyu.. so sweet lah..

Anak ini mendapat nilai IPK sempurna yaitu 4.0 atau A semua mata kuliah. Bila musik juga bernilai maka kreatifitasnya juga A, begitu pula kesederhanaan hidupnya yang juga A. itu belum selesai kawan, saat ini dia ke eropa karena mendapat kesempatan beasiswa S2 di Skotlandia dengan jurusan yang hampir sama seperti kami ambil di Bogor ini. Adiknya mendapat beasiswa double degree di US dan Perancis. Karena itu saya jadi penasaran dengan keluarganya, bisa mendidik anak sebagus itu, bagaimana caranya.

Ketika saya mampir ke rumahnya, maka saya langsung bilang dalam hati “ini adalah anak yang paling sempurna yang pernah saya kenal…”. Rumahnya besar sekali, di dalamnya ada studio tempat dia berkreasi, Ibu dan Bapaknya adalah pegawai negeri yang pendidikan keduanya sampai gelar Doktor/S3.

Masih banyak anugerah lain dari Tuhan yang dia dapatkan, anak ini pintar, kreatif, baik, masih muda, taat beragama, gayanya sederhana dan bisa bercanda bocor. Secara fisik dia laki-laki ganteng… “Sempurna…”. Saya saja yang cowo kelepek-kelepek, gimana cewe?

Lalu saya pun bisa menjawab untuk apa melanjutkan studi S2?, jawabanya sederhana : menuntun ilmu tidak ada batasnya, di sana saya belajar dan bersahabat, serta membuka pikiran saya bahwa pendidikan itu penting.

Belajar disini, belajar untuk berani jujur, kreatif, tidak goyah termakan nafsu dan emosi, serta menjadi cerdas dan tepat dalam mengambil tindakan. Bersahabat disini adalah upaya menghilangkan fanatik kebenaran diri sendiri, fanatik egois dan keserakahan ingin menang sendiri, setidaknya belajar berbagi. Terakhir sudah jelaskan bahwa pendidikan itu penting, teman saya yang sempurna itu bisa jadi karena orang tuanya berjuang mati-matian membentuk keluarga se romantic itu, semakin tinggi pendidikan maka semakin tau arah dalam mendidik anak dan membangun keluarga.

Terakhir saya ucapkan Alhamdulillah… saya masih diberi kesempatan melihat hal-hal yang baik….

Berikut adalah salah satu lagunya Funeral For Turquoise bersama Bandnya Asphoria

Monday, September 9, 2013

Dongeng sebuah Jam Dinding...

Jarum detik itu tetap acuh
Berbising dalam hening yang panjang
Berputar-putar dan bersemedi
Menertawakan ku di bawahnya

Jam dinding bercerita tentang dongeng
Sandiwaranya bak semesta malam
Roh ku pun mengapung di udara
Demi masa…

Ada yang tesembunyi dari naskahnya
Sebuah kata yang malu dikatakan
Ada yang tersenyum di balik kertasnya
Sebagai pengantar perannya

Mawar putih
Hadir bersama unsur tempat
Kiranya menjadi indah dengan sinar, tanah dan air yang cukup
Saling melengkapi

Begitulah dongeng sebuah jam dinding
Waktu membutuhkan tempat
Tempat membutuhkan waktu
Karena itulah aku dan kamu ada..
Diciptakan dari Zat Yang Maha Agung…
Yang tidak membutuhkan waktu dan tempat..
Karena itu.. Cinta tak mengenal istilah waktu dan tempat…

Saturday, September 7, 2013

Bukan Amorf…

Foto : MIT IPB Students 2013
Dalam kristalisasi batuan, terdapat perbedaan proses pembentukan agar menjadi sebuah batu. Batuan amorf merupakan sebuah proses kristalisasi yang tak sempurna. Seperti batu apung yang bentuk permukaan dan dalamnya banyak sekali poros, karena proses kristalisasinya tidak terjadi di dalam tanah vulkanik, dia mengkristal di luar. Berbeda dengan batu metamorf seperti intan permata, emas dan unsur-unsur yang memiliki nilai tinggi, batu jenis ini memiliki kristalisasi sempurna dan memerlukan waktu yang begitu panjang.

Benak saya, langsung menuju perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. Ingat bahwa sebuah proses yang benar walau waktunya agak lama, menghasilkan sesuatu yang bernilai. Mungkin butuh kesabaran dan ketahanan mental yang sangat kuat dalam pembentukan kristalisasi yang sempurna, sperti batuan metamorf, atau mungkin seperti metamorfosis pada kupu-kupu.

Buat teman-teman, semoga perjalanan kita ini dan perpisahan sementara ini adalah pengkristalisasi hidup yang bukan amorf… Kelak menjadi manusia yang bernilai… Amiiin…


Thursday, August 29, 2013

Aku dan Sinar yang berwarna di malam hari...

Hidup ini bukan main-main, bukan sekedar canda dan tawa. Sungguh, bukan tentang drama main-main, yang tidak bisa sembarang memainkan peran. Bila waktu muda digunakan hanya untuk bersenang-senang tanpa ada belajar dan perjuangan maka jangan heran canda saat muda menjadikannya sulit di masa depan.
Foto : Temen sekantor, Ancol. Agustus 2013

Sinar malam yang berwarna-warni dari lampu-lampu, bintang dan bulan setidaknya mengajarkan mahluk di bumi untuk berfikir, mengapa ada orang yang terlihat cerah dan ada yang terlihat redup. Coba sekali lagi pikirkan, mengapa mereka bisa bersinar dan mengapa mereka bisa redup di tengah cahaya yang terang.

Percaya atau tidak, keegoisan, keserakahan dan kebohongan jugalah yang membuat lampu di jiwanya redup tak bersinar. Itu menjadikan kita sulit membicarakan kebenaran, kejujuran dan warna hidup, karena sinar hanya ada pada jiwa yang pemberani. Berani letih, berjuang dan jujur, tidak perlu diberi listrik, mereka sudah punya sumber energy sendiri.

Ini layaknya sinar malam yang begitu berwarna, maukah engkau terus meredup? Bila kau ingin terus-menerus redup dalam malam yang kita tahu bahwa ada pula yang bersinar di tempat lain. Bila itu yang kau inginkan, maka aku akan katakana “aku ingin bersinar bersama sinar malam yang berwarna”.

Bila kau masih ragu, cobalah keluar di malam hari, perhatikanlah sinar-sinar yang terang dan berwarna.

Monday, August 26, 2013

10 malam mata tak terpejamkan...

Ini rekor dalam hidup, 10 hari berturut-turut tidur selalu di bawah jam 3 pagi, kadang jam 6 pagi, jam 5 pagi atau paling cepet jam 3.30 pagi. Gila, ya gila.. ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ngapai? Ya ngapain aja, kadang denger music, baca-baca, ngenet, kerja, main gitar atau ngobrol. Gak jelas banget…

Tapi lama-lama jadi suka sama malam, tengah malam atau pagi menjelang subuh. Kayak nya waktu seperti itu damai banget, sepi dan gak bising. Sebagai laki-laki, pastinya yang terpikir, yang terbayang adalah sesuatu hal-hal serunya, asiknya dan tentunya wanta.

“Pengen merid ded?” hati bicara, “ya pengenlah…”, nafsu positif bicara. “Udah tahu ded makna menikah?”, otak bicara, “mmmm… menikah, ya begitu deh…”, otak o’on bicara. “Pikirin ded menikahnya mau gimana? Atau gimana menikahnya?”, si bijak bicara. “siapa ded yang mau ama elu?”, setannya lagi bicara.

Sebenarnya saya ingin menikah, dengan makna yang sederhana,  cuma ingin menjadi sahabat dekatnya. Berjalan bersama, saling menertawakan kebodohan masing-masing, dan berjuang bersama menuju pintu terakhir di bumi ini.

Friday, August 23, 2013

Sahabatmu..

Tengah malam kemarin, tiba-tiba Yene memperkenalkan lagu barunya yang berjudul "sahabatmu", saya yang lagi santai dengan kedatangannya bersama sepupu saya si Ekky maka langsung coba membawakannya dengan gitar. Seperti inilah jadinya :

Tuesday, August 20, 2013

Sebenarnya aku ingin mendengar suaramu...

Sampai akhirnya ini hanya menjadi uang uang uang, gak ada artinya. Sampai akhirnya itu hanya sekedar ilmu ilmu ilmu yang entah bermanfaat atau tidak. Hingga semuanya cuma mapan mapan mapan, entah apa artinya. Hingga akhirnya usia ini habis, habis dengan hal yang tidak saya ketahui, lenyap lenyap lenyap tanpa makna.
Seringkali nafas saya tarik dalam-dalam, menahan rasa yang saya tidak diketahui, yang jelas membuat saya begitu perih. Saya bosan dengan kebohongan, saya muak, mungkin tidak tahan dengan dunia ini.

Membosankan sekali… Seandainya saja tidak ada orang bijak yang bilang “bersabarlah..”, atau tidak ada nasehat Al Qur’an untuk bersabar… sungguh tidak tahu seperti apa ketika kejenuhan keras datang…

Monday, August 19, 2013

Good TIme

Tuhan saya galau sekali, galau karena rasa romantic ini muncul lagi. Tuhan saya kangen sekali, kangen sekali naik gunung Rinjani, kangen sekali bermain di Lombok ataupun di Bali. Sungguh, kangen segala masa itu, dimana gak ada duit tapi bisa kesana-kesitu dan melakukan ini itu. Saat ini, hidup membosankan sekali, kunci saat itu cuma satu, tidak memikirkan apapun, hanya menikmati waktu perdetiknya.

Saat itu… adalah masa-masa terbaik ku… seperti lagu Good Time dari Owl City… kebetulan ini cover dari band lain yang gak jauh enaknya…

Sunday, August 18, 2013

Mereka yang tidak pernah tahu kesulitan...

Laki-laki yang tidak pernah tahu susah…Wangi, keren, rapih, atau apapun itu agar terlihat wibawa, tidak akan pernah ada artinya bila tidak tanpa sebuah perjuangan. Negeri ini, negeri yang kaya akan sumberdaya alam terkadang menjadi lebay selebay lebaynya karena banyak sekali kepura-puraan. Banyak orang kaya ataupun anak kaya yang sanggup berinvestasi bisnis namun tidak ingin sama sekali turun membangunnya, hanya ingin hasilnya. Mereka tidak pernah tahu kesulitan di dalamnya….

Lebih banyak lagi anak-anak orang kaya yang terus menerus menggantungkan hidupnya ke orang tua dan mengandalkan warisan, lalu hanya ingin senang-senang tanpa ada usaha untuk kualitas hidupnya. Mereka terlihat keren karena apa yang dikenakannya memang keren, tapi tidak jelas apa yang dikenakannya milik siapa? Mereka tidak pernah tahu sebuah kesulitan.

Melihat hal-hal seperti ini membuat miris, miris karena kasihan kepadanya. Suatu saat mereka akan terbunuh dengan kemalasannya dan kepamerannya. Tapi hal ini tidak hanya untuk anak orang kaya, begitupula dengan orang biasa atau yang di bawah biasa termasuk juga saya. Bila mereka tidak pernah tahu kesulitan dan tidak pernah berjuang…. Ya kita lihat aja nanti seperti apa mereka… yang jelas, ketidakmampuan dalam upaya, fakir ilmu dan perjuangan kerja keras akan mengantarkan ke dalam kesulitan. Memang lebih baik sulit saat ini daripada nanti ketika tua dimana energy kita semakin berkurang. 

Yang jelas, lebay itu membahayakan...

Monday, August 12, 2013

Pilih ayam atau manusia?

Beberapa pekan yang lalu saya tersentak mendengarkan cerawah tarawih di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng Jakarta. Entah siapa pembicara khutbah tarawih itu, namun wajahnya dan kata-katanya begitu membekas karena ada selipan cerita yang membuat saya terengah-engah.

“Bila di suatu Negara tersedia 200 juta ayam dan hanya 100 manusia, kira-kira Negara tersebut makmur atau tidak?” kalimat itu diucapkan dengan lantang kepada jamaah solat tarawih yang salah satunya adalah saya sendiri. Saya dalam hati pun menjawab “pasti makmurlah, wong ayamnya banyak banget.. bisa di ekspor malah, jadi devisa Negara sangat besar”.

Dengan sangat yakin sayapun menyimpulkan pasti semua jamaah menjawab pasti maju Negara tersebut. Lalu si pemberi khutbah melanjutkan pertanyaan “bila saya balik pertanyaannya, yaitu bila di suatu Negara tersedia 200 juta penduduk dan hanya tersedia 100 ayam, maka apakah Negara tersebut makmur?”. Nah loh, pertanyaan ini membingungkan, pasti menjebak… saya pikir dalam hati bicara “ya enggak makmurlah, kebanyakan orang jadi ribet.. Seperti Negara ini orangnya banyak banget, serakah jadi gak makmur-makmur, apalagi menjadi Negara maju”.

Si penceramah yang terlihat sangat energik itu terus bertanya-tanya ke jamaah, lalu mungkin ada salah satu jamaah atau lebih yang menjawab Negara tidak maju karena manusia teralalu banyak dan ayam terlalu dikit, bagaimana bisa ekspor ayam wong buat sendiri aja gak cukup.

Lalu si penceramah langsung geleng-geleng kepala dan berkata “tuh… kan.. ini nih.. kita selalu meremehkan sumberdaya manusia, padahal manusia saat ini telah terbukti bisa menciptakan teknologi begitu berkembang, yang membangun gedung-gedung tinggi, membuat pesawat dll..”. Saya terus diam dan berfikir, lalu si penceramah bilang lagi “manusia itu mahluk sempurna, kecerdasannya tidak terbatas dan bisa melakukan apa saja, bahkan malaikat saja diminta bersujud pada Manusia oleh Tuhan… masa manusianya banyak malah Negara tidak bisa maju?.”

Saya geleng-geleng kepala, benar juga kata penceramah itu. Masa harga manusia mau disamakan dengan ayam, kita sebagai manusia itu sudah cukup berharga dan bernilai tinggi. Saya teringat lagi seorang bijak bercerita tentang bunga mawar, katanya “Kita tidak akan bisa melihat indahnya bunga mawar kalau yang kita lihat adalah durinya… sering kali dalam suatu hal kita hanya melihat sulitnya, tidak melihat indahnya.. padahal dalam kesulitan ada kemudahan atau kebaikan. Dan Khalifah Umar berkata  ‘setiap kesulitan itu nilainya satu, dan kebaikan atau kemudahan nilainya 2, oleh karena itu kebaikan pasti akan menang’… maka optimislah.. optimislah menjalani hidup ini.”

Optimisme, mungkin sebuah hal yang sudah lama saya lupakan… dengan cerita tersebut mudah-mudahan rasa optimis muncul di diri kita yang sedang berjuang melakukan dan mengejar hal-hal yang baik di hidup ini… Amiiiinnn….

Sunday, August 11, 2013

Selamat Idul Fitri 1434 H…(terimakasih)

Alhamdulillah… bulan puasa ini penuh dengan nikmat dan berkah, tidak sedikitpun mengalami kekurangan lahir dan batin. Kebersamaanpun lebih erat dibanding bulan puasa pada tahun-tahun sebelumnya. Ketenangan ini mahal sekali rasanya…
Foto : Family, Agustus 2013.
Tapi dibalik itu semua ada dua hal yang paling saya syukuri, walau agak menyesal mengapa harus saat ini saya paham maksudnya, mengapa tidak dari dulu… tapi yasudahlah, mungkin saya mesti berliku dulu untuk mendapatkan sesuatu. Dua hal tersebut yaitu proses dan kesabaran…

Proses dalam mendapatkan sesuatu, yup proses terkadang dilupakan oleh manusia. Proses yang benar akan menghasilkan hasil yang benar dan bermanfaat pula, begitupula sebuah proses yang salah akan terus menyiksa diri dan terus menurus menutup kesalahan tersebut. Oleh karena itu, menjaga proses lebih penting dibanding hasil yang akan didapat kelak.

Saya perhatikan pula, apa yang terjadi pada kasus-kasus korupsi serta hubungan rumah tangga yang terjadi perceraian. Mereka lebih mementingkan hasil tanpa pedulikan proses, sehingga mereka sulit untuk berdiri bertahan di keberhasilannya, karena apa yang mereka dapatkan tersebut tanpa proses yang benar, sehingga dapat dikatakan keberhasilannya hanya bersifat sementara, tidak kekal. Tidak ada cerita perjuangan yang bisa diceritakan darinya…

Kesabaran, ternyata kesabaran yang dimaksud adalah mengontrol emosi diri sendiri. Ternyata ini penting sekali, bahkan bisa dikatakan ini adalah kunci keberhasilan seseorang. Saya perhatikan dalam dunia kerja yang saya geluti, banyak karyawan akhirnya berakhir tidak baik di sebuah kantor karena mereka kurang sabar. Selain itu, saya perhatikan pula bagaimana bisa seseorang menjadi manajer atau boss atau orang yang membangun usaha, mereka sangat sabar… sabar sekali..

Bahkan Pak Quraish Sihab bilang “Allah swt mencintai orang-orang yang melebihkan usahanya dari kewajibannya dan tidak meminta dari hak sebenarnya, Allah swt juga mencintai orang-orang yang sabar, orang menyucikan diri, orang yang tobat, dll”, dari kalimat itu terungkap point satu adalah proses, point duanya sabar. Maka tidak heran seorang novelis A. Faudi memberikan konsep cerita novelnya dengan inti kesungguh-sungguhan dalam usaha, kesabaran dalam perjalanannya dan tetap teguh dijalannya.

Ahh… manis sekali hidup ini… Alhamdulillah…

Sunday, August 4, 2013

Tidak akan lagi...

Tidak akan lagi aku menjatuhkan diriku pada rumput berduri yang melukai, tidak lagi aku injak beling-beling gelas pecahan, bahkan tidak akan lagi aku diam tidak berarti, dan aku tidak akan biarkan diriku hidup hampa tanpa warna tanpa makna.

Ini saat yang tepat untuk membuktikan bahwa Tuhan mengabulkan doa hamba-hambanya, ini saat yang tepat membuktikan proses yang benar yang dilakukan dengan kesabaran dan dilakukan dengan upaya yang lebih, akan menghasilkan sesuatu yang besar pula yaitu mimpi-mimpi.

Syukur, sangat syukur… dan sangat bahagia aku sadar dengan hal ini, sadar bahwa sebuah proses yang salah sifat keberhasilannya hanya sementara. Kebahagiaan saat ini, ku yakin akan lebih bahagia lagi bila perjalanan hidup ini penuh dengan makna. Bermakna dan bermanfaat… Sebaik-baiknya manusia..

Wednesday, July 31, 2013

Emosi.. mau sampai kapan?

Mau sampai kapan? Mau sampai kapan emosi meluap-luap tak dikontrol dalam menjalankan apapun? Mau sampai kapan mempertahankan ego dengan emosi?

Hal inilah yang paling saya syukuri belakangan ini, dengan memperhatikan aspek kehidupan sehari-hari lalu memahami sebab dan akibat dari setiap apa yang dilakukan manusia. Ada faktor paling penting yang bisa mempengaruhi kehidupan, yang bisa kita lihat dari proses dan hasil apa yang dilakukan manusia. Manusia dihadapkan pada emosi yang begitu dekat dengan perasaan, memahami emosi layaknya anugerah.

Mungkin benar apa kata Albert Einstein yang menyatakan “orang dewasa adalah orang yang bisa meletakan pikirannya di atas keinginan dan perasanya..”.

Monday, July 29, 2013

Letakan satu mimpi...

Petikan gitar itu memanggil hati ini untuk berkata jujur, untuk bernyanyi tentang hidup, bercerita untuk sebaik-baiknya hidup. Biarlah hitam yang dulu menjadi pecutan agar jalani hidup saat ini dan nanti menjadi lebih baik, biar menjadi suci dengan air mata kenangan untuk jalani hidup menjadi lebih baik.

Dengarlah, dengar ya… hidup tidaklah begitu sulit namun tidak bisa juga untuk main-main saja, serius tapi menyenangkan. Dengar ya… hal apapun dengan kebohongan akan menyulitkan hidup ini, hidup yang mestinya menyenangkan akan menjadi kekhawatiran. Aku belajar tentang ini pada alam, pada kitab-kitab, pada lagu-lagu, kata para motivator, kata petualang dan pastinya kata orang tua yang bijak.

Aku juga belajar untuk meletakan satu mimpi yang indah, yang membawa hidup menjadi lebih bermakna, tidak sekedar makan dan mencari makan. Karena ku yakin hidup kita tidak terhenti di dunia ini… masih ada kehidupan lain yang menunggu, yang katanya pembalasan hidup di dunia ini.

Mari Bercinta...

Saat kau proleh rasa
Dalam makna cinta
Tak hiraukan semua angkara
Hanya satu buah tita
Yang kami cawata
Terlalu banyak cintakan binasa

Yang indah kau rasa
Yang manis kau beri
Walau itu hanya sementara

Lihat dirimu...
Semakin jauh mengayuh
Lewati segala tujuan hidup yang mungkin kau tempuh.

Tentukan yang utama
Yang satu tercinta
Kan jadi teman hidup yang setia

by sheila on 7



Monday, July 22, 2013

Batas sadar…

Foto : daydeh, Juli 2013

Aku pernah tidur bersama hujan, tertiup angin malam, begitu dingin. Aku pernah melihat bintang jatuh, sekilas mencuri perhatianku dikala aku pandangi bintang-bintang. Aku pernah merasa sangat sepi di bumi ini, rasanya seperti tidak ada manusia selain aku. Aku juga pernah merasa bahwa dunia ini begitu besar, menjatuhkan mentalku hingga lemah.

Malam ini, bersama hujan aku bersandar. Dipergantian waktu dan hari, ku perhatikan lagi jarum angka. Aku tidak mampu menahan rasa, rasa dingin dengan selimut tipis, aku sungguh tidak kuat. Mungkin karena aku jarang melihatnya, jarang menyapanya, atau mungkin aku dipisahkan takdir.

Rindu tidak bisa dikunci dengan baja sekalipun...

Hanya ingin manusia...

Aku tidak peduli…
Aku tidak peduli pada serangga besar serakah…
Aku tidak peduli pada tikus licik…
Aku tidak peduli pada cencorang angkuh..
Aku tidak peduli dengan omong kosong tanpa makna…
Bahkan aku tidak peduli bila nanti semua terbolak-balik…

Aku hanya ingin menjadi manusia..
Manusia adalah bermakna
Manusia adalah bijak
Manusia dasarnya kejujuran, kesabaran dan menyenangkan
Manusia adalah sederhana, cinta dan kebahagian
Bagaimana aku bisa bahagia bila pada prosesnya saja aku tidak manusiawi..

Bila kesulitan ini, untuk kebaikan…

Tidak bisa dihitung sudah bahwa banyak sekali manusia ingin merubah dirinya menjadi lebih baik, lebih bermakna. Di dalam perjalanan untuk merubah itulah pasti muncul kesulitan-kesulitan, godaan-godaan agar menyerah. Cuma mereka yang fokus dan sabarlah mampu bertahan sampai akhirnya mereka menemukan makna. Bahkan aku, penulis ini berkali-kali putus asa dalam pencarian makna tersebut.

Hanya saja, saya baru bisa memahami arti sebuah proses ini dalam waktu belakangan ini. Dimana proses adalah fase terindah yang mesti diperjuangkan, yang membentuk partikel-partikel zat atau pecahan dari sebuah mozaik. Sedangkan hasil adalah hadiah bagi mereka yang mau berjuang dan tidak berpangku tangan.

Kreatifitas, ya kreatif merupakan sarana dan anugerah Tuhan bagi hambanya yang mau sedikit berfikir menuangkan idenya. Maka kita hambanya tidak akan pernah mati, tidak pernah berbohong untuk mencari jalan pintas agar mendapat hasil, tidak pernah serakah dan tidak pernah takut tidak mendapatkan rejeki yang melimpah bila lepas dari ketergantungan.

Masa iya… Tuhan yang begitu luas dalam memberikan rejeki, masa iya Tuhan yang kekayaannya tidak bisa dihitung itu… diam begitu saja bila ada hambanya yang melepaskan ketergantungan dan berupaya mencari makna hidup.. ya… makna hidup… Manusia yang bijak..

Dan bila kesulitan ini untuk kebaikan, Iklhas…

Sunday, July 7, 2013

Missing Rinjani Mountain...

Until now, I have not seen a beautiful place, surpassing beauty rinjani…  Miss you so much Rinjani.. I miss you…
Long time no see, long time no climb mountain... it's so hard to me...

Thursday, July 4, 2013

Saat itu, ketika aku lelah...

Saat itu aku lelah… saat itu aku bosan, lalu aku bersandar pada gunung-gunung tinggi, pada ranting bercabang tua, pada tanah hitam pekat bertahan merah, dan tanpa ragu aku katakan saat itu aku sangat bahagia. Saat itu, gelombang percik air memuncarkan pelangi dari sebuah nama air terjun. Ketika itu angin meronta-ronta menggoyak baju tebalku, ketika itu kabut-kabut terbang berlari berlomba adu cepat denganku.

Saat itu, saat aku begitu lelah.. aku sangat bahagia bersama Mu wahai alam. BersamaMu saat itu, tidak ada keraguan pada diriku tentang masa depan, bahwa masa depanku pasti indah, seindah singgasanaMu yang hanya tersedia warna yang jujur.

Saat itu… akupun berani melukis namaMu dari hati kecilku yang sangat dalam.. NamaMu adalah Menari Di Awan… namaMu adalah warna kejujuran, ketulusan, kebenaran, kedamaian dan keiklhasan.

Lalu kau menyuruhku kembali ke Bumi, untuk berjuang sepertiMu… sepertiMu yang membahagiakan ku saat itu, maka kau menyuruhku untuk membahagiakan orang-orang disekitarku, semua yang ada di dekatku. Tapi ternyata aku begitu sulit, tidak terbiasa akan kehidupan di bumi, dan selalu saja aku ingin kembali bersamaMu. Tapi aku tidak sadar, kesulitan itu sebenarnya adalah proses yang mestinya dijalani dengan kuat dan sabar.

Hai kamu yang tidak pernah luntur akan keindahan, wahai Menari di Awan… bila proses ini telah berhasil ku lalui sampai selesai dengan perjuangan yang begitu anggun. Aku akan membawa orang-orang disekitarku.. untuk juga Menari bersamaMu… Menari di Awan… 

Bila beberapa waktu lalu aku tidak kuat akan proses ini, lalu mengeluh, maafkanlah aku.. karena aku belum menyadari arti sebuah perjalanan. Tapi lihat saja nanti, bersamaMu aku akan Menari di Awan….

Saturday, June 29, 2013

Aku dan Sepupuku…

Sejak kecil, aku dan dia selalu bersama, main games pun selalu bersama… Sepupu yang paling akrab sejak kecil belum sekolah itu, sampai saat ini… kembali akrab..

Melakukan yang baik dan nakal bersama, bermain dari nintendo, mainan kreatif anak-anak, sampai pas kami dewasa bermain billiard. Merokok bareng saat masih sekolah dasar, sampai masuk kampus elit bersama pula. Bahkan pas dewasa ini, wajah kami mirip. Sehingga banyak yg mengira kami adek kakak.

Kami berjuang untuk menjadi yang terbaik, lingkungan lamban laun ikut mempengaruhi kami. Terkadang kami tidak bisa mengontrol diri. Agak heran memang, kami memiliki banyak kesamaan baik hobi ataupun hal-hal yang kami sukai.

Tapi kali ini kami sadar, sangat sadar… Kami memang sangat care dengan orang, sangat peduli dengan orang tapi kurang peduli dengan diri sendiri. Lagi-lagi itu sebuah kemiripan….

Ternyata setelah berpisah lama karena masah kerjaan sampai saat ini kami kembali bersama lagi, kami mengeluarkan cerita kisah masing-masing. Lagi-lagi masalah kami sama… kami tidak bisa menjaga sebuah hal yang baik…

Wajah tampan dan fisik yang lumayan yang kami miliki, membuat kami terlena. Kami merasa rapuh dan kurang pondasi yang kurang. Kami mudah sekali membuat wanita tertarik, apalagi dengan wanita yang nakal. Tapi kami tidak bisa menjaganya… sehingga kami sama-sama tidak tahu bagaimana menjalin hubungan yang baik, lalu sampai saat ini kami seperti kehilangan arah…

Ah Tuhan…. Tolong bombing kami… tolong dekatkan kami dan ajarkan kami tentang kebaikan. Kami juga ingin menjadi keluarga yang baik, menikah dan memiliki anak yang baik-baik pula…
 
Tuhan… tolong jaga kami berdua…. Tolong Tuhan….

Monday, June 24, 2013

Sesekali waktu aku melamun...

Sesekali mata ini ku lirik ke arah sendu bocah-bocah berlumut tanah, kotor dan menjijikan. Sesekali waktu aku habiskan hanya untuk memandang mereka dengan seragam sekolahnya, sesekali itu aku melamun panjang. Sangat terngiang dan ingat, bocah-bocah itu tertawa keras bersama teman-temannya. Seragam pramukanya melekat di tubuh kecil dengan kulit yang begitu tipis.

Aku tidak tahu, apakah mereka memiliki mimpi dan harapan. Tapi pastinya jalan mereka begitu panjang untuk menyatakan sebuah kebenaran, hitam dan putih. Di sebuah sekolah dasar bocah itu berlari, bercanda dan belajar. Suci sekali, lonceng berbunyi memastikan guru-guru untuk segera istirahat, Bapak dan Ibu guru itu menancapkan harapan masa depan negerinya, semoga murid-muridnya kelak menjadi pemimpin yang bijak.

Di lamunan itu aku bertanya-tanya… mengapa aku tidak bersama-sama melakukan hal yang baik di negeri ini?. 

Sunday, June 23, 2013

If you miss someone who has a girlfriend or boyfriend...

I really like Yovie & Nono’s song especial Merindu lagi. This song had seen full color, cheers and funny. I wonder with Yovi as music creator from Indonesia. Yovi is a song writer and a piano player. He has two famous music band in Indonesia. Kahitna band and Yovi & Nuno band, they have many favorite songs. For example in this song (Merindu Lagu), which this song described a man that misses to women who already has a boyfriend. 
But, that is ok. We just express longing to someone without must force her to miss us also. We should be grateful that we still have yearning and longing in our heart.           
    

Saturday, June 22, 2013

Masih ada yang lebih indah...

Masih ada yang lebih indah… selain bisa makan enak di restaurant atau café. Masih ada sebuah hal yang tersisa, yang membuat bahagia selain dengan mengahabiskan harta tanpa ada pengendalian. Masih bisa kami bahagia, walau tanpa harus tertawa terbahak-bahak sampai keras. 

Sederhana yang ku maksud bukan pelit, sederhana yang ku maksud bukan memakai pakaian yang jelek murahan, bukan pula makan dan minum sembarang. Kecerdasan dalam segala hal, sepertinya sudah mesti ada di seseorang di jaman seperti ini, bila tidak maka kita bisa tertipu mengikuti segala hal yang ada di media, segala hal yang kita anggap keren namun ternyata kosong.

Egois, serakah, sombong, kebodohan beserta teman-temannya, bukanlah hal yang membuat dampak positif terhadap sesuatu, terlebih sebuah organisasi dan dirinya sendiri. 

Masih ada yang lebih indah tanpa ego, pasti ada jalan lain yang lebih damai. 

Saturday, June 8, 2013

Lama-lama mikir sendiri.... (dibodohin nicotine)

Baru aja seharian enggak merokok, dan esoknya merokok cuma 2 batang walau udah beli sebungkus. Pagi-paginya pas gw bangun kepala gue sakit banget, pusingnya kepala ini udah sering gw rasain, dan baru ini gue sadar ini karena nicotine yang terkandung dalam rokok. Nicotine itu sudah bertahun-tahun membungkus kepala gue sehingga ketika gue sedikit aja gak menghisapnya maka jelas gue akan kepuyengan.

Lama-lama gue mikir, apa untungnya gue menghisap nicotine? mungkinkah kelihatan keren? Mungkinkah membuat gue pede? ah... shitttt....

Pertama kali gue merokok waktu jaman sekolah dasar atau SD entah kelas berapa, pastinya kelas 6 SD gue udah mencoba beberapa macam rokok. Di SMP mungkin gue sangat kecanduan, sampe akhirnya kelas 3 SMP gue berhenti merokok gara-gara gue ikut sekolah sepak bola, soalnya klo gue merokok sambil main bola menyebabkan lari gue melemah.

Gara-gara bola, kebiasaan tidak merokok gue terus berjalan sampe gue SMA walau gue udah enggak sekolah sepak bola. Bahkan sadisnya gue menjadi sangat tidak suka dengan rokok dan sering meracuni teman untuk tidak merokok. Kebiasaan baik ini pun berlangsung sampe Kuliah S1, gue sama sekali tidak merokok saat kuliah itu.

Tapi entah mengapa gue begitu lemah, masuk dalam dunia nyata yang keras, yang penuh dengan egois karena pertamakalinya gue melihat orang bisa melakukan apapun demi uang. Gue pun ikut-ikutan melemah, bahkan sangat lemah... Setengah tahun lulus dari kuliah, gue inget banget saat itu di dalam bus daerah Pasar Minggu, gue yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak merokok, kini kembali merokok.

Saat di bus itu, udara yang begitu gue benci malah dibiarin berputar-putar menembus paru-paru yang begitu bersih. Hari terus berganti bahkan tahun pertahun.. kini lebih dari 3 tahun sudah udara-udara dari zat nicotine merasuk jantung dan paru-paru. Bahkan terkadang memerihkan mata dan mengganggu orang lain. Gue sendiri sudah menemukan rokok yang pas untuk gue, sampe kini.... dan sangat menikmati itu..

Namun ketika saat ini gue ingin tidak merokok, kenapa kepala gue secara otomatis langsung sakit. Gue baru sadar kalau nicotine itulah penyebabnya, dia semacam zat yang enak namun kita dituntut untuk terus menghisapnya... Sedih, mengapa mesti harus sakit kepala ketika gue lagi gak menghisapnya...

Lama-lama gue mikir, sepertinya gue dibodohin sama kenikmatan nicotine... lagian juga beberapa bulan ini gue baru menemukan teman yang sepemikiran dengan gue, yang anehnya juga mirip gue, dia tidak merokok, cerdas dan kreatif. Pemikiran yang sederhana, kami tidak suka orang-orang yang egois... malah ketika gue lama menghisap nicotine, gue semakin egois... 

ahhh sudah... mudah-mudahan pelan-pelan gue bisa berhenti merokok dan menghilangkan candu nicotine.... Amiiiiiiiinnn..... terserah nanti gue dibilang apa sama temen ketika tidak lagi merokok...

Saturday, June 1, 2013

Let your heart win...

I’m afraid, really... I’m afraid of myself if I’ll have been die someday, I will not be allowed into heaven. I realize too much sin in my soul. I can’t arrogant that I’m really afraid of my life. Now, I’m here surrounded by kind people. Even though I’m a mess but I can’t see people sadness. Hence I try to live getting better.

I want to live like a start that can give light but I know, it’s not possible because I sill have darkness. Never mind, There is no right answer except to improve myself for better and always learn everything about life. “That what you get when you let your heart win”, Paramore said.     

Friday, May 31, 2013

Space...

I want to leave this space
I don’t believe, God give me many lesson lately. Sadness have changed into pleasure, Mischief have changed into kindness. All of these have beaten me so hard, like a meteor hit earth’s surface. This makes me dreamy silence and speechless.

Is there anything more beautiful than I meet my dreams? I don’t know. Now, I just have belief, someday it come be true and bring me to fly with my cloud. Really, I want to leave this space and go into the sky.        

Tuesday, May 28, 2013

Stop smoking...

I really want to stop smoking cigarette even though it’s so hard. I really want to sit down in dream places. once again, I really want to daydreaming in all of my mind. What you know that I don’t care if I must fall in life. Reality and happiness are process to know who I am.

I really want to stop smoking and let my lungs breathe without dirty air entre to disturb. It’s like what I hope in my life, I just want to walk in a long way where I never know. Please, forgive me...  The only exception to pleasure in a long time, I don’t understand.         

Saturday, May 25, 2013

Proof...

Today, in this morning... I have proof to give the best in all of my life. I really want to make everything in my life better so far. In the past, lets it happen an experience, and we know that the only myself could be change a life. I’m not a cleaver man and also not a bad man. I’m happy with all of my life and my peculiar.

I wonder to people who don’t waste their time to do the negative things. I wonder to people who always try to learn everything by the good things. I have proof, I must change my vice to better from past for the future.” As long as we have spirit”, My Teacher said “you will get what your dreams”.     

Tuesday, May 21, 2013

Melamun...

Pikiran ini melambung tinggi, hampa tak berisi, tertekan karena tak terasa semakin tinggi. Jiwa ini tak bisa terbaca, tidak mengerti, tidak bisa terdengar dan tidak bisa terlihat. Hati ini terlalu tertutup tanpa pondasi kokoh yang kuat bagai baja, lemah sekali. Dimana masa depan itu yang dipuja, mereka hanya asap putih tak berwujud. 

Aku bersalah, bersalah...  tak mampu menjaga anugerah. Ingin menangis tapi tidak bisa dan tak biasa. Aku salah, yup kesalahan yang tidak bisa terjawab.

Sekali lagi, otak ini tak mampu berfikir, antara yang kanan dan kiri putus tak bisa menterjemahkan perasaan. Sungguh bodohnya, selalu saja dibayangi rasa ketakuan. Satu-satunya yang masih tersisa, yang dapat dijelaskan, cuma emosi... ya cuma emosi. Karena emosi ku cuma tahu mana yang menyenangkan dan mana yang tidak.

Dan orang-orang di sekelilingku berkata “don’t give up and don’t back down..”, mereka selalu berkata itu, dan disadari suara merekalah yang ku butuhkan saat ini.

Hingga hari-hari belakang ini cuma melamun, melamun di setiap waktu... karena tak bisa berfikir....

Saturday, May 11, 2013

Mei...

Bulan mei ini terasa sulit sekali
Dan rasanya ingin cepat berlalu
Tapi menikmatinya mungkin akan lebih baik
Tidak hanya pikiran yang banyak sekali harus dipikirkan
Namun perasaan ini pun mesti terus dijaga

Ini lebih sulit dari yang saya bayangkan
Terkadang saya tidak mengerti
Mengapa ada orang yang begitu sakit perasaannya
Terluka dan marah...

Dan saya hampir tidak percaya
mengapa orang terkadang hanya ingin menjadi raja
mengapa hidup yang indah ini mesti dicoreng dan dinodai

Saat seperti ini, cuma bisa pasrah...
Tuhan Sang Maha Pencipta....

Friday, April 19, 2013

Mimpi yang tak realistis dan keceriaan...

Kesuksesan dalam bentuk apapun bisa dikejar, apapun sepertinya di jaman seperti ini hampir memungkinkan bisa dicapai. Tinggal seperti apa manusia menginginkan sesuatu yang dimaunya. Beberpa pekan yang lalu saya berdiskusi dengan dua orang pengusaha, pengusahaa pertama bilang “Mimpi itu realistis, pelaksanaanya tidak realistis”, tiba-tiba pengusaha kedua bilang “Mimpi itu tidak realistis tapi pelaksanaannya realistis, pelaksanaannya dibangun nyata untuk mewujudkan mimpi yang tidak realistis”. Saya terus mencermati maksud keduanya, tiba-tiba sipengusaha kedua bilang “Kalu takut bermimpi yang besar, sama saja mengecilkan Tuhan... klo pelaksanaan tidak realistis bagaimana membangun mimpi tersebut”.

Dalam dunia usaha, memang si pengusaha kedua lebih senior dibanding si pengusaha pertama. Lalu si pengusaha kedua berkata lagi “Mengapa Nabi Nuh terus membangun kapal laut walau sudah dihina dan dicela? itu karena Keyakinannya besar”. Maksud si pengusaha kedua, bila kita yakin, maka mimpi dapat menjadi nyata. Lalu si pengusaha kedua terus bercerita “mengapa perlu realistis dalam pelaksanaan, karena jaman ini mengikuti Nabi Muhammad SAW, Nabi Muhammad SAW tidak diberikan mukjizat seperti Nabi-Nabi lain yang tidak masuk akal seperti Nabi Ibrahim yang tahan api atau Nabi Isa yang dapat menyembuhkan penyakit”. Maksudnya, Nabi Muhammad SAW sangat sederhana, tidak perlu sesuatu yang tidak masuk akal, oleh karenanya kita mengikuti beliau agar kita berusaha dengan realistis, namun bermimpi besar.
...
Setelah percakapan itu saya banyak merenungi dan menelaah maksud diskusi yang hangat itu. Lalu saya berfikir, apa yang mesti saya bantu dalam kehidupan? apa yang mesti saya dukung dan saya idealiskan? Siapa yang mesti saya bantu bila saya sudah cukup memenuhi hidup? Mestikah saya hidup dengan kesederhanaan yang menjadikan hidup irit/prihatin? Karena si pengusaha kedua bilang setelah itu “Orang-orang terkadang lucu, masa ketika tidak ada uang disuruh prihatin... mestinya ketika tidak ada uang ya mestinya mencari uang yang lebih”

Kalau bisa menghasilkan pendapatan yang besar, kenapa tidak? bila itu bisa terus membuat kita membantu orang disekitar kita, mengapa tidak? nah ngomong-ngomong membantu orang setelah kita bisa membantu diri sendiri, pertanyaannya siapa yang mesti dibantu?

Hal ini persis sama ketika saya kuliah dulu, dulu saya pikir yang diprioritaskan yaitu membantu Negara dengan berjuang menjadi anggota kemahasiswaan yang aktif. Saat itu saya sangat mendukung kegiatan apapun yang bersifat idealis, bahkan saya ikut menjadi anggotanya. Namun ada batas lelah ketika saya berkoar-koar ternyata tidak bisa mengalahkan si pemegang kekuasaan, dan tidak jelas apa yang saya koar-koarkan, sampai akhirnya saya memilih mendaki gunung dan jalan-jalan adalah hal yang saya senangi.

Nah, pernah saya menonton film perang entah apa judulnya...intinya ketika perang dan terkurung dalam pertempuran si tokoh cerita bilang “ketika dalam pertempuran seperti ini, kami tidak bertempur membela Negara... tapi membela teman-teman kami yang seperjuangan ini, kami akan saling melindungi agar bisa bertahan hidup.. bukan untuk Negara tapi untuk sahabat-sahabat kami”

Tiba-tiba saja yang mendalami lagi apa yang ingin saya perjuangkan dalam hidup, apa benar Negara ini yang mesti saya perjuangkan? ketika ada sudara saya yang membutuh bantuan uang, apa yang mesti saya lakukan? sejak itu saya berfikir, mestinya saya berjuang untuk keluarga, sudara dan orang-orang terdekat saya dahulu, baru kemudian yang lebih luas.... iyaaa... merekalah yang mesti saya dekatkan, sahabat-sahabatlah yang mesti saya dekatkan, bukan pejabat-pejabat ataupu orang yang pintar yang baru saya kenal.

Saya ingin hidup ceria bersama mereka, yaitu keluarga, sahabat dan orang-orang disekitar saya. Yaaa... saya mencintainya... mencintai mereka dan membantu mereka adalah kebahagian, karena selama ini bila saya sedang sakit, yang peduli adalah mereka...

Coba saja bayangin atau pikirkan, pernahkah anda sakit? siapa yang datang menjenguk kita? saya yakin bila kita bekerja di suatu perusahaan yang hebat sekalipun, para petinggi tidak akan menjenguk kita, atau saat mengikuti kegiatan organisasi, siapa yang ada disekitar kita saat kita lemah? Haha... itu hanya cerita sederhana...

Satu lagi, bila kita merasa cerdas dan pintar lalu kita berdiskusi dengan orang yang pintar juga, kira-kira berartikah ucapan kita itu? ternyata tidak selalu, bahkan lebih banyak tidaknya... tapi bila kita duduk bersama orang-orang disekitar kita yang sedang terpuruk hidupnya, lalu kita mengeluarkan kata mutiara dan motivasi, pasti akan bermanfaat buat mereka, pasti asalkan suara yang kita keluarkan itu tulus untuk membantu.... dari sini saya paham kita lebih baik menjadi mutiara putih ditengah mutiara hitam, dibanding menjadi mutiara putih di tengah mutiara putih. Dan manusia yang sudah kuat mental dan jiwanya, mereka tidak akan goyah walau ditengah orang-orang yang nakal dan berandalan. karena nakal dan berandalan itu sendiri bukan salahnya, hanya saja mereka lahir ditengah-tengah keadaan yang juga berandalan.

Hei sahabat-sahabat, mari kita bangkit dan semangat untuk hidup yang lebih baik.. yang penuh kecerian... hahaha asiiik banget nih kata-katanya... tumben....dan percuma bila sukses tapi keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitar kita terus terpuruk...

Saturday, April 13, 2013

Hate to see your heart break - Paramore


There is not a single word in the whole world
That could describe the hurt
The dullest knife just sawing back and forth,
And ripping through the softest skin there ever was

How were you to know?
Oh how were you to know?

And I, I hate to see your heart break
I hate to see your eyes get darker as they close
But I’ve been there before

Love, happens all the time
To people who aren’t kind
And heroes who are blind
Expecting perfect scripted movie scenes
But what’s an awkward silence mystery?

For all the air that’s in your lungs
For all the joy that is to come
For all the things that you’re alive to feel
Just let the pain remind you hearts can heal
Oh how were you to know?
Oh how were you to know?

And I, I hate to see your heart break
I hate to see your eyes get darker as they close
But I’ve been there before

Still into you - Paramore


Ketika dengerin lagu-lagu paramore yang baru, kok jadi aneh ya lagunya... gak begitu rock tapi asiikkk. Gue jadi tambah suka, lebih colorful asli dah... TOP banget
Dengan lagu yang ceria tapi gak ngilangin gayanya, saat ini sangat dibutuhkan.... karena gimanapun juga semua manusia ingin ceria. Iya gak gan... sayang aja seumur hidup, keceriaan gak lebih dari 50 %....

Ternyata mimpi tidak bisa dirubah...

Setiap kali saya mendengar beberapa teman yang memiliki mimpi sederhana dan masuk akal, tidak seperti saya yang bermimpi tidak sesuai kemampuan, saya selalu mencoba menyederhanakan mimpi saya seperti teman-teman yang saya kagumi. Lalu saya berjalan terus mengikut angin dan takdir, entah kemana jalannya yang jelas bersama mimpilah saya lalui. Saya mencoba untuk hidup sederhana, menyederhanakan pikiran dan  sifat, lebih-lebih menyederhanakan kesensitifan... tapi, sumpah itu susah bukan main.

Lalu saya mencoba menjadi anak baik, tapi semua itu menyiksa.... itu bukan daydeh, itu bukan daydeh. tolong jangan tanya apa yang saya inginkan, jangan tanya lagi... biarlah jalanmu adalah jalan mu dan jalan ku adalah jalan ku...  dan ternyata menjadi anak nakal adalah yang paling nyaman di diri ini... dengan segala ketidakjelasannya, dengan segala kegalauannya, dengan segala kebodohannya, dengan segala ketidaktahuannya, dengan segala emosionalnya, dengan segala kesombongannya, dengan segala kesalahannya, dengan segala keegoisnya, dengan segala apa yang buruk yang pernah terucap dan tak terucap dari lisan-lisan manusia.

Dan memang harus diperjelas bahwa saya bukan orang baik, itu saja... saya cuma pemimpi, mempunyai mimpi suatu saat saya bisa duduk di tempat yang ada di bayang kepala ini, untuk sekedar duduk dan bengong di tempat yang jauh itu. Ternyata mimpi saya itu tidak bisa berubah... 


Sunday, March 17, 2013

Tidak mengapa salah...

Apa salahnya bila melakukan kesalahan? apa salahnya bila hidup tidak sesuai dengan apa yang dikatakan buku-buku, kitab-kitab dan apapun tentang hidup ideal. Apa salahnya bila lebih banyak air mata yang keluar ketimbang tawa ria? Apa salahnya bila aku mencintai yang salah? dan apa salahnya bila kita menjalani hidup penuh dengan kesulitan?

Katanya kita mesti jalani hidup dengan hati-hati, terus bila sudah hati-hati ternyata salah juga gimana? Mau terus menyalahkan? Pasti enggak ada habis-habisnya menyalahkan. Terus kalau sudah salah siapa yang mau dengannya?

Entah kenapa saat ini memikirkan sesuatu? misalkan ada seorang wanita yang cerai dan umur sekitar 30an, sudah punya anak dua atau tiga. Terus siapa cowok yang mau, kalau para lelaki malah diajarkan untuk mencari cewek yang baik-ba ik dan masih bersih? coba bayangin?

Kasihan ya kalau itu cewek malah dapet cowok yang enggak bener lagi.

Untunglah cinta itu buta, karena kalau tidak buta siapa yang akan menghiasi hidup orang-orang seperti itu, ya enggak mesti seperti itu deh. Pokoknya orang-orang yang sering melakukan kesalahan, ya seperti saya sendiri misalkan.

Agak kesel  memang, kebanyakan orang mengajarkan dan mengagungkan hidup yang ideal. Dan hidup ideal memang kebanyakan diajarkan disekolah, sehingga terkadang orang pintar sangat takut akan kesalahan. entah mengapa saya tidak pernah setuju dengan itu, tidak setuju bila yang dikejar manusia adalah sebuah kesempurnaan.

Kalau cinta ya cinta aja, enggak ada alasan…  Entah pada siapa, pada yang lebih mudakah, yang lebih tua kah, yang jandakah.Pada siapa saja itu bisa terjadi… Tanpa alasan…
Seperti aku mencintaimu,,,  tak beralasan…

Saturday, March 9, 2013

Nadi

Foto : Monas, Des 2012
Seperti biasa… Saya berjalan dengan goresan-goresan silet yang hampir saja mengenai nadi di tangan. Rasanya, ingin lalui segalanya dengan darah yang menyerbuk dengan hancurnya hidup. Jiwa merekah tanpa sadar, mengelilingi naluri untuk tidak mengerti. Saya terlalu buta dengan cerita tentang taman-taman di hati, kerasnya tanpa sadar memukul hasrat dengan hati yang senja.

Terkadang, hidup tak bisa terkontrol. Lalu menyadari bahwa ini dan itu menjadi salah yang berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang tanpa dipedulikan dan dipelajari dimana kesalahannya. Saya bingung, tak sanggup memandang segala teka-teka hidup ini. Bingung ternyata apa yang dijanali tidak seirama dengan apa yang diinginkan. Lalu kesalahan itu terjadi dan terjadi lagi, dan saya bingun harus berkata pada siapa? atau ditahan dan dipendam seperti waktu dulu, lalu saya pasrah dan memuncak emosi.

Tidak ada semangat, sungguh ini serasa hambar… seperti langit yang entah dimana ujungnya. Mimpi saya seperti sehelai bulu elang yang melayang di udara, terbawa angin kencang khatulistiwa. Ini menyiksa, pelan-pelan mengiris darah putih yang menyelinap dalam kulit dan air tubuh. Abstrak, itu tidak bisa digambarkan dan dijelaskan. Terlalu banyak bicara....

Monday, February 25, 2013

Bumipun bernyanyi....

Foto : Super Alay
Malam ini, bumi bernyanyi untuk ku…
Meredamkan sepi yang ujungnya fatamorgana…
Mengalirkan naluri yang diciptakan untuk masa depan…
Untuk suara alam yang diam menyepi…

Satu per satu daun-daun berguguran…
Pertanda waktu terus menipis..
dari ruh yang hinggap di tubuh..
bersama takdir yang telah diturunkan..

Entah pada siapa aku harus bicara…
tentang jiwa yang bersemayam pada malam…
pada garis-garis sandiwara kesepian…
yang terus mebelenggu hati ini…

Saya coba bangkit dari jatuh, meski itu harus berulang-ulang. Terus pandangi kebenaran agar tidak selamanya dalam kesalahan. Hidup ini bukan jendela, bukan tempat untuk melihat hamparan bumi. Sehingga saya harus berdiri, berjalan bahkan berlari mengejar satu sisi yang membentuk mimpi. Walau terkadang air mata jatuh karena tak sanggup lewati besarnya angin yang menerjang.

Saya dan malam, berpadu lewati angin yang dingin, yang di dalamnya terdapat sejarah kegagalan. Sungguh, saya tidak sanggup melihat lukisan awan malam ini, terlalu abstrak dan gelap. Mungkin, saya lelah hadapi semua ini, sampai saya tidak mengerti apakah ada cahaya lagi yang mampu bangkitkan hati dari cerita gelap dalam empedu. Tuhan… Aku ingin kembali pada-Mu…

Friday, February 15, 2013

Surat Untuk Mu... Tuhan...



Ini surat untuk mu Tuhan...
Surat yang tidak tahu kemana harus ku kirim…
Tuhan… Yang Maha Pemberi Kehidupan…
Masih ingatkah, aku daydeh…
Maaf Tuhan, mungkin aku sudah lama tidak berdoa padamu…

Tuhan… Yang Maha Pemberi Jalan…
Yang Memberi  Rasa Bahagia dari segala kesenangan-kesenangan…
Yang Maha Pemberi Kepintaran…. 
dan sepintar-pintarnya manusia, tetap itu bagai sehelai  ujung rambut yang menyentuh permukaan laut… 
Ilmu Mu… adalah lautan luas yang tak terhingga batasnya…

Tuhan… Engkaulah Pemilik Segalanya,,,, dan Engkaulah Yang Menciptakan Segalanya….
Yang di Langit, yang tidak diketahui ujungnya….
Yang di Bumi, yang begitu banyak rahasia yang belum terungkap…
Yang di Hati, yang menjelma dalam rasa yang sulit dipahami…

Tuhan… Maafkan aku Tuhan…
Aku tidak tahu apa tujuanku hidup di dunia ini…
dan aku tidak tahu mesti menjadi apa di dunia ini…  
Yang ku tahu dan ku yakini cuma nanti aku akan kembali kepada Mu…
lalu aku dihisab sesuai apa yang ku lakukan di dunia ini…

Tuhan, Engkaulah Yang Memberi Keindahan…
Ketika aku mendengarkan lagu begitu indah….
Ketika aku melihat manusia begitu pintarnya….
Ketika aku melihat manusia begitu kreatifnya…
Ketika aku melihat manusia begitu anggunnya…
Apalagi ketika aku melihat alam ini begitu indahnya…
Aku sangat yakin… itu ada karena Mu….

Tuhan… Aku Mencintai Mu…
Peluklah aku…
Tuhan… Aku Mencintai Mu…
Bukakan hati hitam ku…
Tuhan… Aku Mencintai Mu…
Ajarkan aku bagaimana caranya berbagi…



Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...