Monday, September 9, 2013

Dongeng sebuah Jam Dinding...

Jarum detik itu tetap acuh
Berbising dalam hening yang panjang
Berputar-putar dan bersemedi
Menertawakan ku di bawahnya

Jam dinding bercerita tentang dongeng
Sandiwaranya bak semesta malam
Roh ku pun mengapung di udara
Demi masa…

Ada yang tesembunyi dari naskahnya
Sebuah kata yang malu dikatakan
Ada yang tersenyum di balik kertasnya
Sebagai pengantar perannya

Mawar putih
Hadir bersama unsur tempat
Kiranya menjadi indah dengan sinar, tanah dan air yang cukup
Saling melengkapi

Begitulah dongeng sebuah jam dinding
Waktu membutuhkan tempat
Tempat membutuhkan waktu
Karena itulah aku dan kamu ada..
Diciptakan dari Zat Yang Maha Agung…
Yang tidak membutuhkan waktu dan tempat..
Karena itu.. Cinta tak mengenal istilah waktu dan tempat…

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...