Jarum detik itu tetap acuh
Berbising dalam hening yang panjang
Berputar-putar dan bersemedi
Menertawakan ku di bawahnya
Jam dinding bercerita tentang dongeng
Sandiwaranya bak semesta malam
Roh ku pun mengapung di udara
Demi masa…
Ada yang tesembunyi dari naskahnya
Sebuah kata yang malu dikatakan
Ada yang tersenyum di balik kertasnya
Sebagai pengantar perannya
Mawar putih
Hadir bersama unsur tempat
Kiranya menjadi indah dengan sinar, tanah dan air yang cukup
Saling melengkapi
Begitulah dongeng sebuah jam dinding
Waktu membutuhkan tempat
Tempat membutuhkan waktu
Karena itulah aku dan kamu ada..
Diciptakan dari Zat Yang Maha Agung…
Yang tidak membutuhkan waktu dan tempat..
Karena itu.. Cinta tak mengenal istilah waktu dan tempat…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Saya masih ingat pertamakali saya masuk Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Indonesia, Depok. S...
-
foto : Pelabuhan Lembar, Lombok Agustus 2009 Jam 05.30 WIT dari kapal fery yang mengangkut kami dari Pelabuhan Padangbay menuju Pelabuhan Le...
-
Pagi ini, pagi di Kota Kediri. Dari sebuah hotel yang bersebelahan dengan alun-alun kota saya mengetik. Kicau burung tiap pagi memang memba...
No comments:
Post a Comment