Sunday, December 20, 2009

From here for there are..

Di Bandung saya berjalan, melalui ruang-ruang yang pernah dilalui namun tak pernah terlihat. Merasakan bumi yang tak bergerak, menenggelamkan debu dalam asap, membiarkan luka memanas. dari bintang yang tak pernah benderang, dari ujung yang samar berhampa, dari sosok yang berakar, dari garis bawah yang hitam....

Sejak itu, lahirlah bangkai para pujangga, temukan putih yang hitam, gemuk bergantungan melambai-lambai... kesempurnaan yang merubah, kesempurnaan yang gila, kesempurnaan yang tak bermakna...

Demi kitab para dewa, demi gunung yang terpanas, demi luapan yang mencair, demi bayi yang menangis, demi Malaikat penggerak...

Asap rokok berputar-putar menggelengkan tenggorokan, Bir membeku di hati yang putih katanya... katanya Indah... katanya Senang... Katanya Tenang... Katanya dan katanya selalu...

Sudah ku lalui yang ingin ku lalui... sudah ku jalani semua yang di jalani... sudah ku katakan yang ku katakan... sudah ku lihat yang terlihat... sudah ku dengar... sudah ku rasakan... sudah dan sudahlah katanya bijak... manis... lembut... terkadang marah membenci...

Di Bandung akhirnya aku memutuskan, untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang pernah salah... mempelajari kenakalan yang pernah saya lakukan... melupakan tentang kesenangan di jiwa...

Sudah saatnya saya kembali pada-Nya... pada Sinar-Nya... pada Cinta-Nya... Pada Pelukan-Nya... pada Lembut-Nya...

Belajar aja...

There is imagination in my life…

I’m walking alonely

What colour is your life…?

Haw far is your home from here?

Is there any love in my heart ?

Pelan-pelan saat ini saya belajar English, sambil bekerja saya belajar English. Di kantor, di rumah, dan dimanapun saya berada selalu belajar. Keinginan saya Cuma satu, saya ingin maju. Ingin berkembang hingga menjadi orang yang berhasil. Bisa belajar di eropa biar saya bisa menggenggam dunia. Tidak diatur-atur sehingga nantinya saya punya banyak waktu dengan orang yang saya cintai.

Semua yang saya lakukan tak lain demi orang-orang yang saya sayangi. Untuk wanita yang nantinya jadi isteri saya, untuk sahabat-sahabat, untuk keluarga pastinya. Dan saya mohon jangan membenci saya bila terkadang saya bertingkah aneh dan ingin pergi dari sini, dari Indonesia. Saya pasti kembali…

6 bulan ke depan saya mendapat keberuntungan, bekerja dengan waktu seperti PNS dan kerja saya banyak waktu kosongnya. Sehingga saya ingin memaksimalkan dengan belajar dan belajar selalu…setidaknya 6 bulan ke depan harus bisa lancar…

Tuesday, December 15, 2009

dia pergi...

Lalu dia pergi

Persetan dengan keindahan…

Lalu dia hanya sebentar

Lalu pergi…

Tidak ada yang indah

Tidak ada…

Karena semua hanya hayalan

Seperti bir

Tak sedap namun ku butuh

Untuk lupakan

Karena tidak ada cinta

Mencintai Wanita

Mencintai wanita, terasa lembut… terasa dingin… terasa anggun… terasa dunia ini hanya ada saya dan dia. Saling mengerti, memahami, membiarkan perbedaan menjadi suatu hal yang romantis. Dan saat itu, masalah yang menimpa kita rasanya hilang sekejap ketika mendengar suaranya, atau melihat wajahnya.

Bukan sebuah mimpi bila akhirnya kebahagian itu muncul ditengah-tengah kesuliatan yang ada. Karena rasa sayang yang iklhas, yang tanpa syarat dan tanpa kata-kata. Semua rasa adalah indah…

Sekeras-kerasnya hati ini ingin pergi sejauh-jauhnya sampai keliling dunia adalah perwujudan rasa sayang. Sekuat-kuatnya jiwa ini memendam rasa pahit, lalu berjuang untuk meraih keinginan, tetap saja saya adalah manusia. Terkadang merasa sunyi sendiri…

Hanya saja terkadang wanita terlihat aneh, menarik hati dan dalam hitungan detik meninggalkan hati. Yup… itulah mengapa ada sebagian orang tidak senang pacaran. Memang bermain hati membuang waktu, namun ada saja wanita yang senang bermain-main asmara. Lalu bagaimana ketika sang laki-laki setia bertemu dengan wanita yang selalu senang-senang, yang selalu ingin disayang oleh semua laki-laki?

Pernanhkah anda mendengar cerita tentang perdebatan tentang haramnya makanan babi yang dibantah oleh pecinta babi bahwa daging babi saat ini sudah sehat dengan teknologi yang baik sehingga tidak ada lagi cacing pita yang dapat merusak manusia. Sang Ulama membandingkan babi dengan ayam yang akhirnya membuat pecinta babi diam, kata Sang Ulama coba taruh satu betina ayam dikandang yang banyak ayam jantannya, dan bandingkan dengan satu babi betina dikandang yang banyak babi jantannya. Apa yang terjadi?

Di kandang ayam, para ayam jantan berkelahi mati-matian untuk mendapatkan sang betina. Tapi dikandang babi, para jantan babi beramai-ramai mengkawini dan memperkosa babi betina. Sangat miris… begitulah saya terhadap wanita, ketika wanita tersebut dengan gampangnya menerima semua laki-laki yang sayang kepadanya, lalu bermesraan kepada seluruh laki-laki yang mendekatinya… tentunya saya merasa sangat marah jika saya menyayangi wanita tersebut, walaupun itu hanya sekedar pacaran…

Jika cinta memang tak ada, biarkan saya bermain dengan para pelacur atau tante-tante yang kesepian, yang jelas-jelas tidak memakai perasaan, jelas-jelas memang profesi hingga tak perlu lagi berkasih sayang. Lupakan wanita yang tadi… karena dia tak menghargai perasaan indah yang pernah hadir.

Dan lagi-lagi mari kita pendam kepedihan… karena cinta memang tidak ada… memendam kepedihan karena memang cinta tak pernah ada kawan… cinta tak pernah ada…

Sunday, December 13, 2009

Memendam kepedihan...

Malam itu dingin dengan langit gelap bergaris-gari bayangan awan, tak ada bintang maupun bulan. Namun cahaya motor mobil serta lampu-lampu di sepanjang jalan mengingatkan saya tentang gelap dan terangnya sebuah kehidupan. Apa yang kau cari daydeh?

Beberapa batang rokok masuk menjilir berputar-putar dalam nafas menggantungkan hidup sejenak saja, sebentar saja. Ramai sekali hidup ini, para pedagang dan orang-orang berlalu lalang menyebabkan kemacetan yang biasa. Tapi, sedikit saja menenangkan diri, saya merasakan indahnya hidup dalam kepahitan.

Malam itu, malam yang tak biasa. Menyadarkan pada diri ini bahwa usia mu daydeh, sudah bukan anak-anak lagi. Tidak pantas bersenang-senang, tak pantas pula bersedih.

Pas band dalam lagunya yang berjudul “kesepian kita” telah mengingatkan pada diri ini yang sering melakukan perjalanan sendiri. Ya… “hidup ini tak lain memendam kepedihan”. Saya rasa banyak sekali orang berbohong demi kebaikan orang lain, merelakan hidupnya dan membiarkan hidupnya merasa pahit demi kebahagiaan orang lain. Mereka orang-orang yang berbohong demi kebahagiaan orang lain. Kuat sekali… dan hidup itu memang rasanya untuk memendam kepedihan… asal mereka senang….

Tuesday, December 8, 2009

Seni...

Tak terasa sudah hampir satu bulan di kantor ini, segala rasa yang mengganggu akibat mengalami masa transisi, masa dimana yang tadinya asik kuliah dan jalan-jalan kini harus berubah total menjadi pekerja. Perlu diingat bahwa agak sulit menstabilkan diri dari masa-masa indah di kampus sampai saat ini, agak banyak kehilangan suasana yang menyenangkan tersebut.

Kini, semua terpaksa saya jalani... terpaksa melihat kembali bentuk Jakarta metropolitan dengan kesumpekan manusianya. Tapi perlu diketahui bahwa rasa hampa yang ada di hati ini belumlah selesai, ingin rasanya meninggalkan bumi ini karena pikiran saya agak sedikit berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

Saya yang terbiasa berjalan sendiri sejak kecil, terbiasa menyelesaikan masalah sendiri dan terbiasa bertingkah bodoh didepan orang banyak, membuat saya butuh kesendirian. Butuh sebuah rasa lelah dan dingin, yang membuat hati menjadi agak tergoyah namun terpaksa saya bangkitkan lagi...

Keinginan saya untuk melihat kehidupan orang-orang di seluruh dunia bukanlah main-main. Saya ingin ke eropa agar lebih merasakan kesepian, kesunyian dan dinginnya suasana. Agak sedikit ganjil memang yang saya pikirkan... namun siapa sangka, saya sudah memasuki rasa sejuknya kesendirian. Bukan untuk menangis... bukan meratapi... bukan untuk dikasihani...

Karena buat saya hidup adalah seni... apa yang membuat saya senang adalah menggambarnya sendiri... " Wahai Sang Pencipta seluruh alam... bawalah aku dalam peluk Mu di sana... di negeri yang ku ingin datangi..."

Thursday, November 19, 2009

11 11 2009

Tanggal 11 bulan 11 saya diterima kerja di Waindo, dsini saya banyak belajar dari orang-orang sekitar. Pekerjaan ini memang bukan apa yang saya inginkan, bahkan saya tidak menyukainya karena harus diam ditempat. Hahaha… tapi saya mengiklhaskan diri.

Baru 3 hari kerja tiba2 saya ditinggal sama teman2 kostan, mereka pergi ke Jogja. Saya hari libur kemarin saya benar2 merasa kesepian, sangat kesepian… karena itu saya pulang-pergi selalu ke rumah, bukan ke kostan.

Hari senin sampai saat ini saya kembali kerja dan tiba-tiba saya mendapat kabar buruk dari teman kostan saya yang lagi di Jogja, katanya laptopnya yang dikostan saya hilang. Kasihan, padahal dia di Jogja ingin menenangkan diri. Ternyata laptop temen saya yang satu laginya juga hilang di kost saya. O wow… padahal dia sedang skripsi dan dalam waktu dua hari draftnya harus selesai dan bila belum selesai maka gagallah ia lulus semester ini.

Sabar ya kawan…

Padahal mereka semua adalah yang membantu saya dalam kerja pertama…

Wednesday, November 11, 2009

Terjebak dalam hujan...

Lemahku... ku sandarkan pada awan
Begitulah hatiku
Selalu membeku...
Dingin

Kebodohanku... bermain dengan kesia-saianku
Begitulah hidupku
Tak sekuat mereka kira
Sunyi...

Semua membuatku bosan
Membuat aku semakin lelah

Senyumku... selalu berbohong
Semua yang ku lakukan tak lebih dari kebohongan
dan tetap saja tak bisa jujur

Mungkin aku lelah
Sampai tak bisa berbuat apa-apa
Mungkin aku
Kehilangan mimpiku
kehilangan yang membuatku bahagia

stop...
Biarkan diri ini berbohong
sampai bosan
sampai malam ku kira siang
dan bintang ku kira bulan

Coba bekerja...

Thanks..
to uma: ud ngajarin gw argis n ngasi pinjem duit.
To Harris: ngajarin Arcgis sampe gw ngantuk.
To Mas Toto: minjemin kemeja.
To Wandi: nganterin gw pake motor.
To Ringga: Minjemin motor.
To Sidik: menjemin sepatu pantovel.
To Adi geo'02: yg uda ngajak gw kerja.
SUMPAH... hari ini pertama kerja di kantor & gw gak punya apa2... gak akan gw lupa tanggal 11 11 09

Sunday, November 8, 2009

Gw gak butuh uang, kebahagiaan gak bisa dibayar.. (apa benar ini cuma ada pada jaman Romeo & Juliet?)

"gw pengen kaya biar cepet nikah" sms saya ke seorang wanita.
Keesokannya wanita itu bilang "kebahagiaan bukan karena uang, gw gak bisa dibeli.." dan lain-lain yang intinya cinta dan kebahagian gak bisa dengan uang.
Saya sangat setuju dengan kata-kata seperti itu, ketika dia bilang seperti itu hati saya langsung terasa ditegur... yup selama ini memang mimpi ini selalu ingin menjauhi kehidupan yang membosankan.

Kemarin saat menonton film festival eropa di Erasmus Huis (semua film saya tonton), banyak pelajaran yang bisa saya petik karena film2 tersebut menceritakan kisah kehidupan yang real... akhirnya bukan tambah ingin ke eropa, malah hati ini ingin cepat kembali ke orang2 yang saya sayangi seperti Mamah dan adik2 serta teman-teman yang banyak menghiasi hidup ini...
Entah kenapa jadi bosan dengan mimpi-mimpi...

Memang saya punya banyak pengalaman pahit ketika saya benar2 merasa sulit dengan kurangnya materi dan kasihsayang, dan perlahan-lahan bangkit ketika saya bisa kuliah tanpa bimbingan guru dan orang tua. Sombong... namun memang itu yang terjadi...
Sekarang semuanya menjadi paradoks, apa yang saya lihat didunia kampus serta ditambah wawasan saya dapat ternyata, apa yang saya tahu tentang kehidupan dari sebuah lagu2 Indonesia yang menceritakan sebuah cinta, kehidupan dan politik... ternyata itu sebuah kenyataan.

Sedangkan yang saya temui dilingkungan kampus dan orang2 hebat ternyata hanyalah sebuah teori yang banyak melupakan perasaan... yups perasaan inilah yang sering dikorbankan. Ingin mapan dan kaya sampai harus melupakan cinta...

Saya sempat bertanya pada teman-teman saya apa cinta butuh uang... kebanyakan mereka menjawab iya dengan alasan yang bermacam-macam... saya memang belum tahun tentang cerita yang saya tulis ini, dan mudah2an saya mendapatkan jawabannya secepatnya. Apakah uang menjadi hal utama?

Tuesday, November 3, 2009

Ando = anak dongo


Saya baru saja membeli sendal dengan merek ando, lucunya semua teman-teman saya pun sudah membeli sendal ini. Beberapa minggu terakhir ini teman-teman saya ini tinggal di kostan saya di Jagakarsa dekat dengan halte UI. Ini bukan pertama kalinya kami tidur ramai-ramai dalam satu ruangan. Sejak pertama kali masuk UI pun kami memang sering ngumpul seperti ini, hingga 4 tahun lebih ini masih saja seperti ini walau dahulu pernah diantara kami mempunyai kesibukan tersendiri.

Dari kumpulan ando (anak dongo) ini, saya termasuk beruntung karena sudah keluar dari lingkungan departemen geografi yang katanya agak sulit lulus cepat. Lambat laun saya meminum racun yang menyebabkan saya ingin sekali ke eropa. Ke Belanda, Perancis, Jerman, Italia, Barcelona dan lain-lain.

Alas an saya ingin ke sana karena saya merasa kurang tantangan hidup. Terkadang rasanya ingin kerja lalu menikah, namun saya tidak bisa membayangkan betapa bosannya hidup jika harus menjalani secara datar dan statis.

Saya sadar IPK saya tidak mencapai 3 dan English saya masih kacau, namun semangat ini telah melebihi kemampuan dasar saya, mungkin seperti para pejuang 45. Hehehe…

Sudah dua bulan saya lulus kuliah dan masih saja menjadi pengangguran, memang saya ikut proyek namun saya anggap itu bukan pekerjaan, hanya sebatas iseng, seperti mengajar private juga. Saya tidak peduli apa kata orang kenapa saya masih nganggur, tak peduli orang bilang bagaimana masa depan, bagaimana bisa berkeluarga,…. Yups saya tak peduli dengan itu semua. Saya hanya ingin menjalani hidup ini apa yang saya senangi, saya tak suka diatur, tidak suka diperintah, tidak suka dengan kebohongan… saya ingin melakukan apa yang saya ingini seperti ke eropa, belajar English n ducth…

Oke daydeh, anak dongo juga berhak hidup…

Wednesday, October 21, 2009

Negeriku Indonesia...

Ada orang yang bingung untuk apa berdoa, ada pula yang kerjanya hanya berdoa. Ada orang yang berusaha mati-matian untuk mendapatkan impiannya, ada pula orang yang hanya bermimpi namun tak berusaha. Ada orang yang berusaha untuk mendapatkan kebahagian, namun ada pula yang merasa sudah bahagia.
Negeriku Indonesia dengan ragam budayanya sangat bervariasi, masing-masing mempunyai keyakianan yang kuat. Cara berfikirnyapun didasarkan atas banyak dorongan seperti agama dan kepercayaan hingga tidak heran bila negeri ini sibuk memperdebatkan keyakinan tanpa ada yang mau mengalah. Semuanya merasa paling benar.
Negerikku Indonesiaku memiliki tanah dan laut yang luas. Sangat luas sampai-sampai orang asing beramai-ramai datang untuk mencari sumberdaya yang akan menghasilkan uang nantinya. Namun akhirnya ini sangat ironis bila melihat kenyataan yang ada. Justru negeri ini memiliki jumlah pengangguran terbesar di kancah asia tenggara. lalu... kemana tanah ini?
Kita semua pasti tau bahwa tidak ada tempat di tanah bumi ini yang tidak memiliki sumberdaya, ini sudah dikatakan dalam Al Qur'an bahwa tidak ada yang sia-sia di muka bumi ini.
Coba lihat daerah bantul yang kering lontang seperti tak ada kehidupan dengan tanah berbatu atau kars yang kering sepanjang tahun, namun ternyata memiliki satu kelebihan yang sangat mahal yaitu tumbuh subur pohon jati. Coba bayangkan berapa harga pohon jati? Kalimantan yang luas memiliki pohon yang beruang. Papua dengan emasnya. Bangka dengan timahnya. Irak dengan minyaknya.
Mahatma Gandi pernah bilang dunia ini cukup untuk menghidupi seluruh manusia asal tidak ada keserakahan. Peraih nobel, Paul Krugmen dengan New economic geography tahun 2008 lalu pun menuturkan betapa dunia ini semestinya mampu membiayai hidup seluruh manusianya, dengan melihat produksi unggulan disetiap wilayah. Semestinya Indonesia dengan ragam sumberdaya alamnya pun mampu menyetarakan kemakmuaran, bukan dalam mimpi, namun seharusnya sudah terjadi.
Saya terkejut sekali dengan pemikiran Pak Presiden pertama kita yaitu Bung Karno yang dalam idenya Ibukota negara akan dipindahkan ke Palangkaraya Kalimantan, bukan lagi di Jakarta. Semua ahli lingkungan dan ekonomi tahu bahwa pindahnya Ibukota negara ini akam membawa kemakmuran yang merata, hingga tidak semeraut ini. Jakarta sudah sangat kacau, bukankah dengan melihat Ibukota negaralah maka akan terlihat seluruh negara?
Yang lebih mengherankan lagi Pulau Jawa semakin banyak pembangunan jalan padahal jumlah manusia semakin bertambah dan makanan utama negeri ini yaitu padi hanya dapat tumbuh subur di Jawa. kedepan mungkin kita harus impor beras...
Mebicarakan inilah yang membuat saya tertarik bergelut dalam ilmu geografi ekonomi, bukan GIS yang lagi ngetren saat ini... yup, mudah2an ada jalan belajar di eropa, negeri legenda yang penuh peradaban...


Tuesday, October 20, 2009

Dibalik tingginya BTS

Setelah lebih dari seminggu melakukan pekerjaan yang sangat sederhana, yaitu dengan melakukan survey BTS di Jakarta Timur, saya terpaksa melihat kehidupan manusia di berbagai kalangan. Banyak hal menarik yang saya dapatkan, banyak pula hal-hal yang saya tak pernah ketahui sebelumnya. Bukan masalah uang honor yang saya dapatkan.

Sebagai sarjana geografi ini merupakan pekerjaan murahan, namun apa yang saya lihat dari kehidupan yang saya lewati dan temui, ini merupakan pelajaran yang sangat menarik. Yupsss…karena saya memang senang melihat kehidupan.

Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang biasa saja, ada yang istimewa. Ada yang baik, ada yang galak. Ada yang cantik, ada yang jelek. Hal hal yang sangat luar biasa… mereka semua bergerak namun saya hanya dapat melihat. Mereka mempunyai kesibukannya masing-masing.

Terkadang hal-hal seperti inilah yang membuat saya bersyukur, atau malu dengan alam. Seandainya saya menjadi orang yang bisa berbagi… hmmmm… menyenangkan

Satu yang paling dalam jika melihat sepasang suami istri sedang pulang ke rumah… omaigad, hati ini luntuh luruh mengetuk hati untuk segera berfikir tentang kesederhanaan hidup yang indah… berkeluarga

Monday, October 19, 2009

keliling dunia...

cui... gw pengen keliling dunia, gak tau gimana caranya tapi gw tetep pengen. Klo bisa hari ini, ya hari ini dah jalan... enggak tau kenapa pengen kesana.
pertama kelilingi eropa lalu merembet kesekitarnya...

Saya ingin keliling dunia...

Monday, October 5, 2009

Pesona Potret (ada band)

Letih terlihat di wajah yang tua itu

Tertidur pulas dalam alunan gelap malam

di balik senyummu…teduhkanku

terbayang potret kala engkau masih muda

ajarkan sebuah kata cinta dalam hidup

kesempatan kasihmu nyata pulihkan jiwaku yang kadang goyah

Pesonamu masih jelas ku rasa hingga kini menemani hingga ku dewasa

Derai air mata dan pengorbananmu takkan tergantikan

Terima kasih Ibu...

Waktu cepat bergulir sisa kan banyak kisah

Dia yang kau cinta lama-lama meninggalkan dirimu sendiri

Namun tetap kau berdiri tegap pada dunia


Thursday, October 1, 2009

Apa lagi yang dicari..?

Apa lagi yang dicari setelah semuanya dapat ditaklukkan?

Aku manusial lebai

Manusia yang hanya bisa menulis di sini

Tentang semua rasa yang ada

Dipermainkan… direndahkan…

Tetap bertahan…

Itulah aku

Sampai lelah…

Aku dan serendah-rendahnya harga diri ini

Bernyanyi untuk kebodohan…

Meninggalkannya adalah kebodohan

Di sisinya pun adalah kebodohan…

Hehehehehe….. bodohnya

Hohohohoho…

Begitulah adanya

Karena tak bisa seperti dulu

Tapi… itu hanya pikiran ku…

Karena ku yakin aku adalah lelaki hebat…

Semua masalah bagi ku hanya rintangan kecil

Yang biasa saja

Aku tak mencari…

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...