Sunday, May 27, 2018

Diary yang hilang

Kebiasaan saya ngeblog sudah lama hilang, kebiasaan saya menulis apa saja tentang hidup tiba-tiba saja hilang dalam beberapa tahun terakhir, bukan karena hilang akan cinta menulis dan bercerita, namun kesibukan.

Kesibukan yang terjadi berhari-hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun rasanya telah mematikan mata hati yang original, sampai akhirnya saya sadar bahwa sibuk bukanlah hal yang baik, bahkan sesibuk-sibuknya presiden saja, dia masih sempat bercerita dan membuat vlog. Lah kita apa? Cuma manusia biasa kok bisa sibuk banget.

Tapi ini bukan karena kebetulan, dahulu saat saya nganggur setelah lulus SMA, saya sering berdoa untuk diberi kesibukan, ternyata doa saya dikabulkan sampai saat ini.

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini saya ingin sekali doa saya waktu itu direvisi, dirubah agar saya diberikan keseimbangan dalam menjalani aktifitas, tidak sibuk tetapi efektif. Amiiiiin….
Semoga saja, diary yang hilang itu bisa kembali hadir

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...