Tuesday, December 15, 2009

Mencintai Wanita

Mencintai wanita, terasa lembut… terasa dingin… terasa anggun… terasa dunia ini hanya ada saya dan dia. Saling mengerti, memahami, membiarkan perbedaan menjadi suatu hal yang romantis. Dan saat itu, masalah yang menimpa kita rasanya hilang sekejap ketika mendengar suaranya, atau melihat wajahnya.

Bukan sebuah mimpi bila akhirnya kebahagian itu muncul ditengah-tengah kesuliatan yang ada. Karena rasa sayang yang iklhas, yang tanpa syarat dan tanpa kata-kata. Semua rasa adalah indah…

Sekeras-kerasnya hati ini ingin pergi sejauh-jauhnya sampai keliling dunia adalah perwujudan rasa sayang. Sekuat-kuatnya jiwa ini memendam rasa pahit, lalu berjuang untuk meraih keinginan, tetap saja saya adalah manusia. Terkadang merasa sunyi sendiri…

Hanya saja terkadang wanita terlihat aneh, menarik hati dan dalam hitungan detik meninggalkan hati. Yup… itulah mengapa ada sebagian orang tidak senang pacaran. Memang bermain hati membuang waktu, namun ada saja wanita yang senang bermain-main asmara. Lalu bagaimana ketika sang laki-laki setia bertemu dengan wanita yang selalu senang-senang, yang selalu ingin disayang oleh semua laki-laki?

Pernanhkah anda mendengar cerita tentang perdebatan tentang haramnya makanan babi yang dibantah oleh pecinta babi bahwa daging babi saat ini sudah sehat dengan teknologi yang baik sehingga tidak ada lagi cacing pita yang dapat merusak manusia. Sang Ulama membandingkan babi dengan ayam yang akhirnya membuat pecinta babi diam, kata Sang Ulama coba taruh satu betina ayam dikandang yang banyak ayam jantannya, dan bandingkan dengan satu babi betina dikandang yang banyak babi jantannya. Apa yang terjadi?

Di kandang ayam, para ayam jantan berkelahi mati-matian untuk mendapatkan sang betina. Tapi dikandang babi, para jantan babi beramai-ramai mengkawini dan memperkosa babi betina. Sangat miris… begitulah saya terhadap wanita, ketika wanita tersebut dengan gampangnya menerima semua laki-laki yang sayang kepadanya, lalu bermesraan kepada seluruh laki-laki yang mendekatinya… tentunya saya merasa sangat marah jika saya menyayangi wanita tersebut, walaupun itu hanya sekedar pacaran…

Jika cinta memang tak ada, biarkan saya bermain dengan para pelacur atau tante-tante yang kesepian, yang jelas-jelas tidak memakai perasaan, jelas-jelas memang profesi hingga tak perlu lagi berkasih sayang. Lupakan wanita yang tadi… karena dia tak menghargai perasaan indah yang pernah hadir.

Dan lagi-lagi mari kita pendam kepedihan… karena cinta memang tidak ada… memendam kepedihan karena memang cinta tak pernah ada kawan… cinta tak pernah ada…

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...