Hujan deras di menteng, dekat dengan Taman Suropati. Apa kabar merpati di sana, apa kau kehujanan di sana? Dan bagaimana hujan telah membuat taman itu sejenak istirahat dari ramainya anak-anak muda yang bercanda, damai nikmati alam kecil itu.
Sore ini, perlahan langit semakin gelap, petir dan geluduk temani alam apa adanya. Pedagang yang biasa mangkal depan kantor kecil ku ini, sejenak berteduh di pos-pos pojok jalan. Kemana kodok-kodok yang biasa bersua? Atau dimana binatang yang senang akan hujan? Aku tidak tahu apa-apa…
Wahai alam, dimana kau di sini?
Semakin modern saja kota Jakarta, semakin cepat saja teknologi dan semakin canggih saja manusia. Entahlah, begitu cepatnya waktu memecut-mecut. Begitu cepatnya perkembangan, pembangunan, dan pengangguran. Dan semakin pandai bicara, membalikan, membanggakan, menghasut, dan berbohong. Aku pun jadi ikut berbohong, kejepit, terjepit, tak tahu arah sebenarnya. Berharap nurani ini kembali adanya, bicara adanya.
No comments:
Post a Comment