Thursday, August 29, 2013

Aku dan Sinar yang berwarna di malam hari...

Hidup ini bukan main-main, bukan sekedar canda dan tawa. Sungguh, bukan tentang drama main-main, yang tidak bisa sembarang memainkan peran. Bila waktu muda digunakan hanya untuk bersenang-senang tanpa ada belajar dan perjuangan maka jangan heran canda saat muda menjadikannya sulit di masa depan.
Foto : Temen sekantor, Ancol. Agustus 2013

Sinar malam yang berwarna-warni dari lampu-lampu, bintang dan bulan setidaknya mengajarkan mahluk di bumi untuk berfikir, mengapa ada orang yang terlihat cerah dan ada yang terlihat redup. Coba sekali lagi pikirkan, mengapa mereka bisa bersinar dan mengapa mereka bisa redup di tengah cahaya yang terang.

Percaya atau tidak, keegoisan, keserakahan dan kebohongan jugalah yang membuat lampu di jiwanya redup tak bersinar. Itu menjadikan kita sulit membicarakan kebenaran, kejujuran dan warna hidup, karena sinar hanya ada pada jiwa yang pemberani. Berani letih, berjuang dan jujur, tidak perlu diberi listrik, mereka sudah punya sumber energy sendiri.

Ini layaknya sinar malam yang begitu berwarna, maukah engkau terus meredup? Bila kau ingin terus-menerus redup dalam malam yang kita tahu bahwa ada pula yang bersinar di tempat lain. Bila itu yang kau inginkan, maka aku akan katakana “aku ingin bersinar bersama sinar malam yang berwarna”.

Bila kau masih ragu, cobalah keluar di malam hari, perhatikanlah sinar-sinar yang terang dan berwarna.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...