Alhamdulillah… bulan puasa ini penuh dengan nikmat dan berkah, tidak sedikitpun mengalami kekurangan lahir dan batin. Kebersamaanpun lebih erat dibanding bulan puasa pada tahun-tahun sebelumnya. Ketenangan ini mahal sekali rasanya…
Foto : Family, Agustus 2013. |
Tapi dibalik itu semua ada dua hal yang paling saya syukuri, walau agak menyesal mengapa harus saat ini saya paham maksudnya, mengapa tidak dari dulu… tapi yasudahlah, mungkin saya mesti berliku dulu untuk mendapatkan sesuatu. Dua hal tersebut yaitu proses dan kesabaran…
Proses dalam mendapatkan sesuatu, yup proses terkadang dilupakan oleh manusia. Proses yang benar akan menghasilkan hasil yang benar dan bermanfaat pula, begitupula sebuah proses yang salah akan terus menyiksa diri dan terus menurus menutup kesalahan tersebut. Oleh karena itu, menjaga proses lebih penting dibanding hasil yang akan didapat kelak.
Saya perhatikan pula, apa yang terjadi pada kasus-kasus korupsi serta hubungan rumah tangga yang terjadi perceraian. Mereka lebih mementingkan hasil tanpa pedulikan proses, sehingga mereka sulit untuk berdiri bertahan di keberhasilannya, karena apa yang mereka dapatkan tersebut tanpa proses yang benar, sehingga dapat dikatakan keberhasilannya hanya bersifat sementara, tidak kekal. Tidak ada cerita perjuangan yang bisa diceritakan darinya…
Kesabaran, ternyata kesabaran yang dimaksud adalah mengontrol emosi diri sendiri. Ternyata ini penting sekali, bahkan bisa dikatakan ini adalah kunci keberhasilan seseorang. Saya perhatikan dalam dunia kerja yang saya geluti, banyak karyawan akhirnya berakhir tidak baik di sebuah kantor karena mereka kurang sabar. Selain itu, saya perhatikan pula bagaimana bisa seseorang menjadi manajer atau boss atau orang yang membangun usaha, mereka sangat sabar… sabar sekali..
Bahkan Pak Quraish Sihab bilang “Allah swt mencintai orang-orang yang melebihkan usahanya dari kewajibannya dan tidak meminta dari hak sebenarnya, Allah swt juga mencintai orang-orang yang sabar, orang menyucikan diri, orang yang tobat, dll”, dari kalimat itu terungkap point satu adalah proses, point duanya sabar. Maka tidak heran seorang novelis A. Faudi memberikan konsep cerita novelnya dengan inti kesungguh-sungguhan dalam usaha, kesabaran dalam perjalanannya dan tetap teguh dijalannya.
Ahh… manis sekali hidup ini… Alhamdulillah…
No comments:
Post a Comment