Monday, July 29, 2013

Letakan satu mimpi...

Petikan gitar itu memanggil hati ini untuk berkata jujur, untuk bernyanyi tentang hidup, bercerita untuk sebaik-baiknya hidup. Biarlah hitam yang dulu menjadi pecutan agar jalani hidup saat ini dan nanti menjadi lebih baik, biar menjadi suci dengan air mata kenangan untuk jalani hidup menjadi lebih baik.

Dengarlah, dengar ya… hidup tidaklah begitu sulit namun tidak bisa juga untuk main-main saja, serius tapi menyenangkan. Dengar ya… hal apapun dengan kebohongan akan menyulitkan hidup ini, hidup yang mestinya menyenangkan akan menjadi kekhawatiran. Aku belajar tentang ini pada alam, pada kitab-kitab, pada lagu-lagu, kata para motivator, kata petualang dan pastinya kata orang tua yang bijak.

Aku juga belajar untuk meletakan satu mimpi yang indah, yang membawa hidup menjadi lebih bermakna, tidak sekedar makan dan mencari makan. Karena ku yakin hidup kita tidak terhenti di dunia ini… masih ada kehidupan lain yang menunggu, yang katanya pembalasan hidup di dunia ini.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...