Meski dunia mengoyak-ngoyak perahu yang ku bangun, meski tempat itu tak kunjung-kunjung di mata. Aku mencoba tak semena-mena kepada perahu kayak kecil, aku selalu berharap di sana pun kita sama-sama duduk. Tak ada perbedaan, seperti akhir cerita klasik sebuah dongeng sebelum tidur. Walaupun hanya mimpi, aku selalu yakin dapat menggenggam bintang. Selalu yakin akan menari di awan. Sayang, tetaplah kuatkan mimpi kita…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Jum’at kemarin saya di ceritakan oleh mamah bahwa ada anak smp (bekas muritnya saat di SD) meninggal karena jatuh dari bus di daerah matra...
-
Dieng cukup terkenal di negeri kita ini, sebuah dataran tinggi (Plateu) di tengah Pulau Jawa itu memiliki beberapa kawah dan Telaga yang men...
-
Dunia ini seperti serigala yang diam-diam mengumpat melihat manusia yang sedang berjalan di tengah hutan, atau seperti mata-mata untuk keama...
No comments:
Post a Comment