Wednesday, December 14, 2011

Pekanbaru - Lirik, Riau.

Foto : Bandara Syeh Kasim II, Pekanbaru.

Bulan Desember ini saya mempunyai kesempatan untuk kembali ke Provinsi Riau, dengan mendarat di Kota Pekanbaru dan singgah 2 malam di kota itu, serta menyempatkan diri pergi ke Distrik Lirik yang jauhnya 4 jam ditempuh dengan mobil.

Kota ini mengalami perubahan sejak pertama kali saya datang kesana November 2010, sekarang perluasan bandara sudah mulai terlihat kemajuan dan rampung dalam waktu dekat. Sepanjang jalan sudirman yang paling terlihat perubahannya, sekarang dalam pembangunan Jalan Layang/fly over. Saya rasa ini ada hubungannya dengan persiapan kota Pekabaru sebagai penyelenggara PON (Pekan Olahraga Nasional) di tahun 2012.

Ada yang membuat saya miris di Kota Pekanbaru itu, setiap halte busway terlihat hancur tapi operasional kendaraannya tetap jalan. Sempat saya melihat turis yang sedang duduk di halte yang kacanya tidak ada, miris saja melihatnya karena Kota Pekanbaru juga merupakan cerminan Negara kita. Setidaknya cerminan budaya dan prilaku bangsa ini, terlebih Riau merupakan bagian dari Indonesia barat yang lebih maju dari Indonesia timur. Tapi sisi positif yang saya pikirkan yaitu, pasti ada hubungannya dengan pembangunan, mungkin nanti halte tersebut akan diperbaiki seiring pembangunan jalan layang dan akab bagus sebelum PON 2012 dimulai.
Foto : Sebuah jalan di Distrik Lirik, Riau.

Saya sempatkan ke Distrik Lirik, di sini sumber daya alamnya cukup melimpah terutama minyaknya. Pembangunan jalannya cukup bagus dan tempatnya cukup tenang, tidak seperti tahun lalu di Bagansiapiapi.

Negara ini, Negara Indonesia sungguh kaya. Sampai-sampai beberapa industry pengolahan barang baku menjadi barang jadi tidak didirikan di negeri ini, mungkin karena Negara lain takut Negara ini menjadi Negara maju dan menekan pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Sebagai contoh industri pengolahan kosmetik yang bahan bakunya sawit, industrinya hanya ada di Malaysia, bukan di Negara kita yang sumber sawitnya sangat banyak. Lalu industry Blackberry yang juga di Malaysia dan tidak didirikan di Indonesia, walau pasar terbanyak ada di Indonesia. Siapa yang maju kalau keadaan lokasi industry seperti ini?

Terkadang saya heran, mengapa hal-hal sempele seperti ini tidak diperhatikan. Padahal ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...