Bila nanti, ternyata saya jatuh dan hidup dalam kesia-siaan…
Percayalah itu kesalahan saya…
Bila nanti, saya menjalani sesuatu yang seharusnya tidak dijalani…
Percayalah itu keinginan saya…
Bila nanti, yang terjadi adalah lawan dari harapan…
Percayalah itu tetap kesalahan saya…
Bila nanti, setan-setan dan iblis menjadi sahabat saya…
Percayalah itu kebodohan saya…
Bila nanti, pintu-pintu surga tidak terbuka untuk saya…
Percayalah itu karena kesombongan saya…
Dan tetaplah percaya, bahwa pintu-pintu kebaikan sudah terbuka lebar untuk saya…
Hanya saja saya yang tidak ingin masuk kedalamnya…
Bila nanti, yang saya dapatkan adalah sebuah ketidakberhasilan…
Percayalah bahwa itu adalah keberhasilan untuk saya…
Maafkan saya Tuhan, saya tidak mengerti arti sebuah kesederhanaan hidup…
Tidak mengerti apa maksud Sapardi Djoko Damono membuat sajak begitu indah
Yang katanya “aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan, kayu kepada api yang menjadikannya abu…”
Yang katanya “aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan, awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
Maafkan saya Tuhan, yang saya tahu cuma senang-senang dan foya-foya….
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Jum’at kemarin saya di ceritakan oleh mamah bahwa ada anak smp (bekas muritnya saat di SD) meninggal karena jatuh dari bus di daerah matra...
-
Dieng cukup terkenal di negeri kita ini, sebuah dataran tinggi (Plateu) di tengah Pulau Jawa itu memiliki beberapa kawah dan Telaga yang men...
-
Dunia ini seperti serigala yang diam-diam mengumpat melihat manusia yang sedang berjalan di tengah hutan, atau seperti mata-mata untuk keama...
No comments:
Post a Comment