Wednesday, June 27, 2012

Kesederhanaan...

Bila nanti, ternyata saya jatuh dan hidup dalam kesia-siaan…
Percayalah itu kesalahan saya…
Bila nanti, saya menjalani sesuatu yang seharusnya tidak dijalani…
Percayalah itu keinginan saya…
Bila nanti, yang terjadi adalah lawan dari harapan…
Percayalah itu tetap kesalahan saya…
Bila nanti, setan-setan dan iblis menjadi sahabat saya…
Percayalah itu kebodohan saya…
Bila nanti, pintu-pintu surga tidak terbuka untuk saya…
Percayalah itu karena kesombongan saya…
Dan tetaplah percaya, bahwa pintu-pintu kebaikan sudah terbuka lebar untuk saya…
Hanya saja saya yang tidak ingin masuk kedalamnya…
Bila nanti, yang saya dapatkan adalah sebuah ketidakberhasilan…
Percayalah bahwa itu adalah keberhasilan untuk saya…

Maafkan saya Tuhan, saya tidak mengerti arti sebuah kesederhanaan hidup…
Tidak mengerti apa maksud Sapardi Djoko Damono membuat sajak begitu indah
Yang katanya  “aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan, kayu kepada api yang menjadikannya abu…
Yang katanya “aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan, awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…
Maafkan saya Tuhan, yang saya tahu cuma senang-senang dan foya-foya….

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...