Sunday, February 16, 2014

Bisa saja salah langkah... tapi tidak untuk di sesali...

Pagi ini aku hirup udara sejuk, ditemani burung-burung kecil di kandang yang bersuit-suit, ditatap heran oleh anjing gemuk berwarna putih yang mirip babi. Di depanku, berbagai pohon menjalar dan berdiri usang, aku sendiri di depan bangunan tua tempat semalam aku tidur.

Ku kecap kopi hitam hangat dan ku hisap sebatang rokok mild, sambil mendengarkan lagu di laptop ini dengan youtube yang jaringannya 1.2 m.

Hal-hal yang indah, membisikan telinga dan bernyanyi. Cerita suram, terbang tipis melayang di udara, berputar sekilas mengingatkan masa itu. Aku dengan apa yang bersamaku, belajar bersama menjadi lebih baik, meski ada hal yang pasti sakit di hati. Namun aku yakin, itu hanya sebua klise untuk tampil menjadi matang dan dewasa.

Hari yang baru, menatap kita untuk di jejaki, mereka sediakan banyak pilihan. Ada yang penuh cinta, ada yang penuh kesulitan dan ada yang penuh tantangan. Bisa jadi di suatu jejak itu, kita terjatuh sakit dan tergelincir, atau bisa jadi kita salah jalan dan kembali mencari jalan yang lebih baik. Bersama siapapun kita berjalan, bisa jadi hal yang sulit dilupakan karena indahnya atau kelucuannya.

Ah… ku nyalakan lagi rokok yang baru, ku kecap lagi kopi hitam itu.

Bila aku bingung tanpa ada jawaban, maka aku akan memilih satu ketegasan, walau itu pahit. Bukan masalah benar atau salah dalam memilih, namun seberapa besar keberanian mengambil resiko tersebut. Lalu ku nikmati perjalanan yang ku pilih, walau mungkin bisa saja aku salah. Maka aku akan lebih banyak berdoa dan meminta tolong, tolong bantu perbaiki sikapku yang salah Tuhan. 

Aku optimis, berpikir positif, aku tenangkan langkah dan damaikan diri, ku sederhanakan hidup dan cinta.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...