Suatu saat nanti
Bila emosi kecil ini membuncah, mendepak-depak kulit di badan
Aku tak bisa membayangkan
Apa dia benar-benar keluar
Suatu saat
Bila lapisan kulit di badan sudah tidak mampu
Menahan lontaran emosi-emosi kecil ku
Aku belum bisa membayangkan
Apa aku akan tetap bernafas
Suatu saat itu
Bila ternyata aku benar-benar tak mampu
Tak mampu menahan emosi kecil ku
Aku sungguh benar-benar tak tahu
Apa aku masih peduli kepada diriku sendiri
Ada hal yang tak terbatas di dunia ini
Ada hal yang tak perlu dijelaskan dengan kata-kata di sini
Ada pendirian yang tak perlu didirikan
Seberapa besar aku mampu berdiri
Mataku adalah air yang beriak
Telingaku adalah ombak yang berhempas
Aku bukanlah sisa-sia kehidupan
Bukan daun yang melayang-layang
Aku tak perlu menunggu nanti
Juga tak butuh penantian
Kepada emosiku tajam...
Kepada emosiku rajam...
Dengan emosiku padam...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Jum’at kemarin saya di ceritakan oleh mamah bahwa ada anak smp (bekas muritnya saat di SD) meninggal karena jatuh dari bus di daerah matra...
-
Dieng cukup terkenal di negeri kita ini, sebuah dataran tinggi (Plateu) di tengah Pulau Jawa itu memiliki beberapa kawah dan Telaga yang men...
-
Dunia ini seperti serigala yang diam-diam mengumpat melihat manusia yang sedang berjalan di tengah hutan, atau seperti mata-mata untuk keama...
No comments:
Post a Comment