Tuesday, January 8, 2008

PSEG 2008

Desa tanjolaya Bogor, tak jauh dari curug luhur (bagian utara dari gunung salak II) pada tanggal 4 sampai 6 januari 2008 mahasiswa geografi mengadakan acara PSEG (pra studi ekskursi geografi), acara ini merupakan acara pengenalan sekalian keakraban mahasiswa baru 2007 kepada seluruh angkatan yang lebih tua darinya termasuk alumni yang menyempatkan ikut acara tersebut.

Saya dan uma sampai ke tempat wisata curug luhur jam setengah empat langsung jalan mencari tempat lokasi dengan memodalkan sketsa, sempat tersesat juga saat memasuki hutan pinus namun akhirnya saya diteriaki dua orang ibu petani dari jauh dengan tangan menunjuk ke suatu tempat, saya yakin ibu-ibu itu bermaksud memberi tahu saya walau suaranya tak terdengar karena jarak kami dengan ibu tersebut cukup jauh. Jam 5 saya sampai di tempat acara, lokasi acara ini merupakan daerah hutan pinus dengan semak-semak yang terlihat baru dipotong oleh panitia.

Akhirnya kerinduan saya pada suasana alam telah terobati walau pada saat itu saya masih belum 100% sembuh dari sakit yang membuat tubuh saya terasa dingin. Saya dapat mendengar suara angin dan sungai, bahkan saya dapat menatap langit dan awan-awan yang menyejukan mata, rasa syukur ini tiada henti walau pada acara PSEG tidak terlalu menyenangkan buat saya.

Kenapa tidak menyenangkan?

Saat udara dingin dan kesunyian dalam suara alam, suara hati saya ingin menangis, pikiran ini selalu termenung akan hidup dan kematian, menjelaskan makna hidup dan mengkritisi setiap langkah sampai-sampai orang yang melihat saya akan mengira saya sombong tak mau bercanda. Jangankan bercanda, senyumpun rasanya berat, saya memikirkan hidup dan masa depan, termasuk keluarga yang akan saya bina nantinya. Juga tanggung jawab saya kepada Allah SWT atas nikmat hidup yang saya rasakan belum bermanfaat dan bermakna. Apalagi melihat teman-teman di sana saat PSEG, “apa mereka tidak memikirkan orang di sana, di perumahan kumuh atau di jalanan, yang memerlukan bantuan, pikiran dan doa.” Ayulah sahabat, saudara kita banyak yang membutuhkan bantuan kita.

Air mata adalah surga dari lapisan langit tertinggi, kesulitan adalah cinta yang jatuh dari embun pagi, semua yang mengalir di kehidupan ini anugerah.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...