Tuesday, June 21, 2011

Makassar, Juni 2011.


Foto : Bandara Hasanuddin, Makassar Juni 2011

Makassar, sebuah kota yang cukup ramai. Bandara Hasanuddin menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta, ini hasil penelitian skripsi saya tahun 2009 tentang Pola Arus Keberangkatan dan Kedatangan di Bandar Udara Indonesia. Setidaknya, Makassar menjadi kota penghubung antara wilayah barat Indonesia dengan wilayah timurnya.
Ada jalan Tol, ada jalan layang, ada banyak gedung tinggi dan hotel, ada pelabuhan, ada mol dan lapangan olahraga yang menumplek di tengah kota, sedangkan kampus tersebar di pinggiran Kota Makassar.

Foto : Hotel di Pantai Losari, Juni 2011
(bentuk Love ini cuma kebetulan karena sinar Matahari pada Sore hari)

Namun, ramainya Makassar tidak membuat kemacatan yang berlebih seperti di Jakarta, sehingga saya merasa nyaman di sana. Kota tempat asal Mantan wakil President Jusuf Kalla ini membentuk karakter kota, ada Hotel Kalla, ada Masjid Kalla, ada show room Kalla, dan lain-lainnya.

Foto : Tempat oleh-oleh di dekat Pantai Losari

Tidak banyak tempat rekreasi di Kota, paling ramai di sekitar reklamasi pantai yang terkenal yaitu Pantai Losari. Makanan khas dari Soto, otak-otak, Seafood dan lainnya ada disana, begitupula kerajinan tangan dan hotel, semua tersedia lengkap. Ketika saya melihat banyak toko emas, saya baru tahu kalau di Makassar terkenal akan emasnya. Sedangkan makanan yang enak yaitu Soto Makassar. Hiburan yang terkenal yaitu Studio Trans Makassar, yang terbesar kedua di Asia Tenggara karena dikalahkan studio Trans yang di Bandung (ya iya lah wong cuma ada 2 studio trans di Indonesia), namun karena isinya kebanyakan anak kecil (kata teman) maka saya hanya melihat dari kejauhan.


Foto : Losari Senja

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...