Monday, February 16, 2015

Apa kau sanggu hidup sendirian...?

Sosial itu sudah fitrah manusia, itu terbukti dari lahirnya bayi, bayi takkan bisa tumbuh besar tanpa ada orang tua, artinya ada ketergantungan antara manusia dengan manusia. Inilah yang membuat manusia begitu unik, saling bergantungan… 

Hanya saja lambat laun seiring mereka tumbuh besar dan menua, mulai tumbuhlah pikiran-pikiran yang menjadi wawasan dan sudut pandang bagi mereka sendiri. Mulai muncullah manusia yang berfikir mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, mulai munculah manusia yang berfikir sosial itu tidak penting, dan sebaliknya mulai muncul juga manusia yang berfikir sosial itu penting.

Sebelum memutuskan sosial itu penting atau tidak, saya ingin berbagi pengalaman sedikit saja, ya sedikit saja. 

Saya memiliki beberapa teman yang dahulu saat sekolah dan kuliah, begitu pintar, bahkan sangat pintar. Tapi jarang sekali saya melihat mereka bermain dan bersosial dengan teman-teman, ketika pulang kuliah ya mereka langsung saja pulang, atau terkadang diselingi mencari rezki dengan menjadi pengajar. Atau ada juga teman saya yang begitu kreatif, bahkan sangat kreatif namun saya juga jarang melihat mereka bersosial dengan teman-temannya.

Memang bagus sih melihat mereka dahulu, penuh prestasi dalam bidangnya, tapi seiring waktu, saat ini mereka pada menganggur. Aneh saja klo melihat mereka nganggur, artinya mereka yang cerdas kok bisa menganggur. 

Saya dalami, ya memang ada yang salah tentang persepsi. Menganggap mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain adalah sesuatu yang keliru, buktinya teman-teman saya yang biasa-biasa saja tidak terlalu pintar, atau ada yang pintar tapi juga pandai bersosial, merekalah justru yang mampu bertahan hidup dalam keadaan apapun.

Karena sebagian besar rezeki itu memang ada pada niaga, sebuah transaksi yang membutuhkan kemampuan sosial yang begitu tinggi. Ahhh… hidup, sebenarnya sederhana….
..
Sebenarnya saya bukan ingin menulis tentang seberapa pentingkah nilai sosial, tapi ini bercerita apa yang membuat saya sulit berinteraksi dengan orang.

Yupppp… Paling sulit itu berhadapan dengan teman yang biasa berbohong, itu… Ya itu… apa lagi dia adalah teman dari kecil. 

Mengapa sulit? karena kadang dalam berucap saya ingin menjaga perasaannya agar tidak tersinggung, tapi disisi lain saya ingin membantunya membuka wawasan bahwa bohong itu lebih banyak merugikan.

Good personality, yup… cobalah teman-teman berfikir ulang arti nilai sosial. Cobalah memaknai sebuah sosial dalam kehidupan. 

Apa kita perlu berbohong? 
Apa kita hanya ingin sukses sesukses suksesnya sendirian? 
Apa perlu kita saling tikung menikung hanya untuk mengejar prestasi? 
Apa perlu kita memaksa dan terus memaksa apa yang orang tidak ingin lakukan?
Apa perlu kita merendahkan orang lain? 
Apa yang mesti kita sombongkan? 
Apa harus melakukan sesuatu dengan emosi? 
Apa perlu dengan suara yang tinggi untuk menjadi tegas?

Atau pertanyaan yang indah untuk saya sendiri….  Apa kita sanggup hidup sendirian?
aihzz... "sumpahhhhh gak sangguuuup..." jawab saya sendiri.

2 comments:

Anonymous said...

Kalo ngga sanggup hidup sendiri ya menikah Bang Dedi hehe

Daydeh said...

ya itu intinya sih... hahaa

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...