Tuesday, May 20, 2008

Begitu tinggi


Begitu tinggi, rasa ini melambung di antara kapas-kapas rayu yang mengisap sel-sel hampa, seperti apa kata sore yang semakin menguning semakin meninggalkan jejak gelap. Adakah nanti berubah?

Dia di sana pernah menatap aku, menatap dengan segumpal kata yang terpendam dalam langkah dan gerakan kecilnya. Tidak hanya itu, tawaran likuk ayu membuat aku berat menjauh, berat mengusir debu yang berwajah intah-intan bak merpati putih anggun nan beraroma katsuri.

Aku dan semangat-semangat kecil ku selalu memandang baik jika hujan turun di bumi ini, aku juga tak segan memberi senyum terindah yang kumiliki jika memang panas itu membakar emosi kecil asmara. Di lingkaran kecil ini aku tak bisa menahan manisnya madu, merindukan dan menantikan suasana gila yang mengigilkan tubuh.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...