Jangan, kau datang lagi...
Mata dan telingaku
tak mampu berjalan secara rasional di depan mu
Jangan Kau panggil aku lagi...
Dan jangan tatap aku lagi...
Pergilah...
Pergilah dan percayalah
Aku lebih merasa baik tanpa mu
Sekali lagi, aku mohon pada mu
dengan segala ucapan merendah aku katakan
“Pergilah...”
“dan jangan kembali lagi...”
Biarkan pagi dari jendela ini disapa angin dengan sederhana oleh langkah bocah yang canda di air jernih diiringi suara burung-burung, seperti lirik condet (Iwan Falls) “bila malam, tembang di purnama, yang memberi semangat hidup esok hari”, yang juga membuka semangat hati ini....
No comments:
Post a Comment