Tidak ada yang mengajariku untuk mencintai puisi
Namun puisi dapat membuatku tenang
Aku tidak pernah diajarkan mencintai musik
Namun sisiku lebih hidup dengannya
Belum pernah aku diajarkan membuat puisi dan musik
Begitu adanya saja saya membuatnya…
Aku ingin sekali berdiri di tengah penonton
Lalu aku berpuisi dengan sahdu..
Menceritakan makna-makna kehidupan
Tentang apa yang ku cintai dan sayangi
Tentang aku yang tak lain adalah manusia
Tentang kamu yang juga manusia
Tentang kelicikan dan keiklhasan yang hidup berdampingan
Tentang perjalanan hidup
Tentang keinginan yang kadang berubah menjadi kebencian..
Tentang anak muda yang lupa pada negerinya
Hai puisi dan sahdu musik…
Aku tak ingin apa-apa…
Aku tak ingin apa-apa..
Memang aku tak ingin apa-apa...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Adik Gaza
Adik, kamu kuat di sana Rambutmu berdebu wangi surga Getaran jari tanganmu dan keringnya kulitmu adalah cinta dari Tuhan yang Maha Besar He...
-
Saya masih ingat pertamakali saya masuk Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Indonesia, Depok. S...
-
foto : Pelabuhan Lembar, Lombok Agustus 2009 Jam 05.30 WIT dari kapal fery yang mengangkut kami dari Pelabuhan Padangbay menuju Pelabuhan Le...
-
Pagi ini, pagi di Kota Kediri. Dari sebuah hotel yang bersebelahan dengan alun-alun kota saya mengetik. Kicau burung tiap pagi memang memba...
2 comments:
aku tidak pandai menulis puisi tetapi aku terlalu mencintai puisi...
*simple tetapi indah sekali, Daydeh..jika saya bisa nulis seperti kamu...
Tulis aja mba... tulis aja yg ingin di tulis....
Post a Comment