Friday, May 18, 2012

Ma’had Al-Muqoddasah

Foto : Saya dan Guru2 Ma’had Al-Muqoddasah
Malam hari ketika saya sedang di Ponogoro, salah seorang UPT Dinas Pendidikan datang menjumpai saya di tempat saya menginap, dia membawa kabar bahwa guru-guru dari salah satu pesantren di Ponorogo meminta agar saya berkunjung ke tempatnya. Mereka meminta saya untuk melihat keadaan sekolahnya yang kurang dari harapan, agar saya bisa memberi kabar ke Kementerian Pendidikan bahwa masih ada sekolah yang membutuhkan bantuan. Pesantren itu bernama Ma’had Al-Muqoddasah.

Terletak di Nglumpang Mlarak Ponorogo Jawa Timur, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Pondok Pesantren Modern  Gontor, Ma’had Al-Mudoddasah merupakan pondok pesantren yang di dalamnya terdiri dari siswa SD dan SMP. Lembaga pendidikan Islam swasta ini mempunyai tujuan mencetak generasi Qur’aniy, yaitu generasi yang tidak hanya mampu membaca Al-Qur’an, namun mampu juga memahami serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ma’had Al-Mudoddasah diresmikan pada tanggal 18 oktober 1992, dengan para pengajar merupakan alumni Ma’had Tahfidh Al-Qur’an dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya dari kota Malang, Kudus, Jepara, Pati, Sulawesi, Bogor, Demak, Purwodadi dan lain-lain. Sedangkan pengajar pendidikan formal SD dan SMP adalah para sarjana dari berbagai perguruan tinggi dan alumni Pondok Darussalam Gontor Ponorogo.
Foto : kelas belajar tidak memiliki pintu

Ketika saya di sana, saya banyak diceritakan tentang keberhasilan sekolahnya membawa muridnya melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi ke sekolah-sekolah di dalam maupun luar negeri. Diantaranya ke LIPIA Jakarta, PTIQ Jakarta, IIQ Jakarta, Universitas Muhammadiayah Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ISID Gontor, Universitas Al-Azhar Mesir, Turkey, Al Jami’ah Al-Islamiyyah Bil Madinah Al-Munawwaroh, dan lain-lain.
Foto : suasana belajar santri wanita

Di sana saya ditunjuki dan dijelaskan segalanya tentang Ma’had Al-Mudoddasah, sekolah tersebut sungguh luar biasa dan membuat saya kagum, ketika saya datang ke Masjid yang digunakan juga untuk pembelajaran kelas 1 dan 2 SD, murid-murid yang berasal dari Jakarta dipanggil dan disuruh cium tangan ke saya. Wah wah wah… jadi terharu.
Foto : Kelas Darurat

Lalu saya di ajak ke kelas dari kelas 3 sampai kelas 6, yang kelasnya tidak ada pintu sehingga angin gampang sekali mengganggu suasana belajar. Ada juga murid SMP sedang belajar dan praktikum di bawah tenda, tendanya mirip tenda kawinan. Saya juga diajak melihat tanah sekolahnya yang begitu luas namun belum dimanfaatkan karena tidak mempunyai dana untuk pembangunan.
Foto : Lahan sekolah yg belum dimanfaatkan
Telp/Fax Ma’had Al-Muqoddasah : (0352) 311716

2 comments:

COKOCIS said...

Salam.... masih punya kontak ke pesantren Al-Mudoddasah? Saya tertarik utk daftarkan keponakan disana... terima kasih.

Daydeh said...

Telp/Fax Ma’had Al-Muqoddasah : (0352) 311716

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...