Friday, August 31, 2012

“Segala sesuatu yang besar tidak bisa dilakukan dengan mudah…”

Emosi saya naik sekali ketika secara tidak sengaja melihat acara TV menggapai Puncak Rinjani oleh salah satu TV swasta di Indonesia. Melihat video tersebut membuat hati naik pitam dan memancing mata untuk turun karena saya, saya pernah ke Rinjani Guys… saya tahu persis seberapa indahnya di sana, dan sampai saat ini saya melakukan perjalanan, Gunung Rinjani masih menjadi yang paling indah di hati saya.

Sayangnya sudah dua kali saya mendaki Gunung Rinjani, dua-duanya baru sampai ke Pelawang Senaru, belum mencapai puncaknya. Karena saat pertama saya ke sana bulan agustus 2009, saat itu anak gunung rinjani yang terletak di tengah Danau Sarakan Anak sedang meletus, dan itu menjadi pertama saya melihat lahar secara langsung. Yang kedua kali saya ke lombok awal 2011 saat itu sedang musim hujan yaitu bulan februari jadi gak boleh ke puncaknya... cukup pelawangan senaru lagi. Sangat indah dan misteri guys….

Tahun ini, tahun 2012 saya seperti kehilangan diri saya yang sebenarnya. Berawal dari pendakian pertama saya tahun 2007 ke Gunung Gede, sampai tahun lalu minimal saya sekali naik gunung. Tahun ini begitu statis…. Kerinduan saya pada gunung mencapai puncaknya…. Sambil mengetik ini, sesekali air mata saya seka agar tak turun, saya…. Rindu naik gunung… bahkan dengan berani saya menancapkan mimpi untuk mendaki gunung yang bersalju serta Pegunungan Himalaya, syukur-syukur bisa ke Evrest…

Ada satu hal yang harus diingat pada siapa saja bagi para pendaki yaitu : “Jangan ambil apapun kecuali gambar, jangan bunuh apapun kecuali waktu dan jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki... “. Tapi kira-kira boleh gak ya meninggalkan jejak hati…. #Eeeaaa…

Ini berikut saya tunjukan pada teman-teman betapa indahnya Gunung Rinjani pada tahun 2009 serta lahar yang sempat terekam… oh iya di video ini, saya masih kurus, dan beberapa hari sebelumnya saya dinyatakan lulus kuliah di sidang skripsi, dan saat itu saya belum di wisuda… Indahnya hidup saya saat itu…. Alhamdulillah....


Kini saya percaya bahwa “Segala sesuatu yang besar tidak bisa dilakukan dengan mudah…”.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...