Tengah malam, aku lintasi jalanan sepanjang Depok sampai Jakarta, dari Jalan Margonda sampai Jalan Sultan Agung. Cahaya traffic di tengah sepi itu, aku diam pada sebuah motor yang melaju. Secangkir kopi sebelumnya telah menyelamatkan aku dari rasa kantuk hingga aku harus diam menghayal pada laju motor itu.
Terkadang aku menghayal, sperti apa di alam lain setelah aku sudah tidak lagi bisa bernafas. Seperti apa surga? Karena tempat-tempat indah yang pernah saya kunjung rasanya sudah sangat indah. Seperti apa nikmat di sana? Sedangkan di dunia ini aku sudah merasakan nikmat yang sangat besar…
Terkadang aku menghayal, sperti apa di alam lain setelah aku sudah tidak lagi bisa bernafas. Seperti apa surga? Karena tempat-tempat indah yang pernah saya kunjung rasanya sudah sangat indah. Seperti apa nikmat di sana? Sedangkan di dunia ini aku sudah merasakan nikmat yang sangat besar…
Sekali lagi, entah mengapa tengah malam itu begitu sejuk.
Aku percaya, kesenangan dunia tidak akan pernah habis dan dia terus menawarkan kemewahan yang sangat berlebih. Dan aku percaya… kesendirian ini ada masanya, suatu saat nanti…
Dan aku merasa beruntung memiliki banyak kesalahan, yang membuat aku merasa seperti manusia… bukan malaikat ataupun dewa…. Namun terkadang aku malu, ketika aku sibuk hanya untuk diri sendiri, tanpa memikirkan orang-orang lain yang tak seberuntung ku… karena mereka adalah bagian dari aku…
Di Ramadhan yang Suci ini... Kalau aku boleh memohon pada Mu Wahai Sang Maha Halus...
Izinkan aku menjadi orang baik...
Izinkan menjadi orang yang membuat Ibu ku dan orang disekitarku bahagia...
Dan bila aku menikah nanti izinkan aku membuatnya senang dan bahagia...
No comments:
Post a Comment