Tukang mangga di stasiun pasar minggu
Arum manis dan indramayu merupakan dua jenis mangga yang sering di jual saat musim seperti ini, ada fenomena yang ingin saya sampaikan berkait dengan pelajaran geografi pemasaran pada bab behavior beberapa hari yang lalu.
Kebiasaan orang berlalu lalang di pagi hari dan sore memperlihatkan contoh kecil dimana pedagang mangga dengan mahir menentukan tempat berdagangnya yang berlainan. Logikanya, 5000 orang yang berlalu lalang pasti menyediakan uang untuk sekedar berlanja atau jajan. Tinggal bagaimana selera ia berbelanja, apakah suka yang arum manis atau indramayu? Letak kerumunan orang menyebabkan pedagang mendekati tempat tersebut, perbedaan pagi dan sore adalah contoh kecil perilaku manusia untuk menciptakan meet point. Tanpa disadari pergerakan 5000 0rang membawa dampak tranksaksi yang besar secara ekonomi namun tak dipelajari dalam ilmu ekonomi. seandainya dari lima ribu orang menyisakan duaribu rupiah untuk sekedar jajan berarti terjadi transaksi sebesar Rp 10.000.000 di sebuah stasiun tersebut.
Karena itulah pedagang tidak pernah berhenti dan hilang di sekitar setasiun tersebut, terutama stasiun-stasiun besar seperti pasarminggu. Karena jika terdapat 20 tukang mangga berarti masing-masing pedagang mendapatkan transaksi sebesar rp 500.000. Hal ini belum dilihat dari persaingan antar pedagang. Namun setidaknya menggambarkan sebuah perilaku dan analisis spasial seorang geografi.
No comments:
Post a Comment