Saturday, December 1, 2007

aku dan penderitaan kecil ku



Awal kuliah semester ini adalah hari-hari yang mencekam buat saya, saat itu setiap benda yang saya pinjam dan benda yang saya punya, banyak sekali yang hilang diantaranya :

  • HP ketinggalan di angkot, karena jatuh tertidur.
  • Kalkulator, gak tahu kemana. (akhirnya ketemu setelah hilang selama lebih dari 3 bulan)
  • Sleeping bag, hilang di kostan gak tahu kemana.
  • Matras, punya teman. (akhirnya ketemu setelah sebulan mencari)
  • Flashdisk, gak tahu kemana.
  • Sarung tangan teman, saya yang makai tapi gak tahu kemana.
  • Kompas, rusak sama saya.
  • Jaket Kuning UI, gak tahu kemana.
  • Sandal Gunung, diambil orang malam-malam.

Itu semua adalah alat yang sering saya pakai, cukup menderita bagi orang seperti saya.

Namun sekitar sebulan yang lalu sampai sekarang, penderitaan semakin terasa, diawali dari rusaknya cpu yang baru saya beli, saat cpu ini rusak terpaksa saya mengalami beban mental dengan tugas-tugas kelompok terutama tugas Kuliah lapang, GRI dan SIG yang harus menggunakan komputer, saya benar-benar tidak enak jika saya tidak mengerjakan tugas tersebut terutama dengan teman-teman.

Setelah komputer itu baik dengan garansi, tak lama kemudian saya pergi ke Pangalengan untuk kuliah lapang, namun kini semua berbalik, ketika urusan saya dengan barang-barang yang hilang sudah terbayar, kini teman-teman dan orang yang dekat dengan saya yang menderita. Dari penderitaan itu pun, saya jadi ikut menderita, berikut penderitaan yang dialami orang-orang dekat saya :

  • Sukma, teman satu kosan yang sudah lebih dari 3 bulan harus menggantikan GPS yang rusak tak sengaja olehnya saat kuliah lapang di pangalengan.
  • Wetty, teman SMA yang sering menyemangati saya sampai sekarang, dia harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu dan harus rawat jalan selama 6 bulan karena sakit paru-paru dan maag.
  • Ibu saya, harus dirawat seminggu untuk dioperasi karena ada tumor di gusinya, sehingga seminggu terakhir saya ini lebih sering di rumah sakit menemaninya.
  • Kabel, teman yang sudah saya anggap sebagai saudara ini harus masuk tahanan selama 3 hari karena tuduhan telah menganiaya seorang nenek, kasus ini tidak penting, kabel juga tak sengaja saat tangannya mengenai wajah si Nenek yang memang terkenal galak terhadap anak-anak kecil yang sedang main di jalanan dekat rumahnya. Tapi memang ini menjadi santapan polisi agar bisa mendapatkan uang padahal kasus ini sudah 3 bulan yang lalu.
  • Danu, teman kuliah yang sering balik bareng naik kereta, sepatu bagusnya, yang harganya di atas 400 ribu harus di relakannya karena hilang setelah sholat Jum’at di Mesjid UI.
  • Triyas, Adik saya yang terakhir sedang sakit gigi.

Halo-halo…. Ada apa dengan saya dan teman-teman saya?

Mungkinkah dosa ini terlalu banyak, Ya Allah…ampunilah

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...