Sunday, December 23, 2007

Jalan Jaksa, 17 dan 18 des

Seharusnya tugas yang dikerjakan selama 4 hari, namun karena saya mendapat undangan dari Depag dalam acara orientasi lembaga yatim piatu yang diadakan tanggal 17,18 dan 19 desember, memaksa saya bekerja lebih ekstra untuk mengerjakan tugas kuliah, dari empat hari menjadi dua hari dengan rela harus sedikit tidur sampai akhirnya pada tanggal 17, kepala saya seperti terdapat tali yang mengikat dan mata begitu berat untuk melihat.

Jam 8.30 hari senin tanggal 17 desember saya datang ke wisma haji di jalan jaksa Jakarta Pusat, namun ternyata acaranya mulai jam 16.30, saya terkejut. Tapi karena saya dikasi konci kamar, ya sudah saya masuk ke kamar dan mengistirahatkan tubuh yang semalam hanya tidur sekitar 2 jam. Kamar 315 lantai 3 dengan dua kasur dan satu ac membuat saya betah untuk tidur, namun karena tak ada orang, saya ingin rasanya waktu terasa cepat agar kembali ke rumah.

Chek-in jam 16.30 akhirnya saya mendapat teman satu kamar, seorang bapak2 yang sudah pergi haji dan beliau kerja sebagai guru agama di sebuah SMK. Ba’da magrhib langsung makan malam bersama, saya melirik-lirik agar tahu siapa saja peserta kali ini. Ba’da isa kembali berkumpul di ruang aula lantai 2 dengan meja menyerupai kotak dengan microfon setiap meja untuk memulai acara dan diteruskan dengan materi tentang kebijakan pemerintah dalam pembinaan ibadah sosial yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Nasrun Haroen, MA sebagai direktur pemberdayaan zakat Departemen agama. Saya terhenyut karena peserta rata-rata ialah bapak2 dan ibu2 yang lulusan S1 sampai S2, saya termasuk yang paling muda dalam peserta kali ini namun ada juga yang lebih muda dari saya sekitar beberapa bulan lebih muda dari saya. Setelah dua orang yang muda ini, semua adalah orang yang sudah tua.

selesai jam 9.30 malam saya kembali ke kamar lalu tidur. Subuh saya bangun langsung sholat berjamaah dengan Pak guru yang tidur sekamar, pak guru ini mengingatkan saya pada semua guru agama yang pernah mengajarkan saya saat di sekolah. Tapi sayang pak guru ini pergi ke rumah karena banyak kerjaan sehingga saya kembali sendiri dalam kamar.

Setelah materi berjudul Pendekatan Pemberdayaan Pengelola Lembaga yatim Piatu oleh Drs. H. M. Hasan, M. Pd. I pada jam 8 pagi, dilanjutkan materi implementasi lembaga yatim piatu oleh ketua panti asuhan Da’arul Aitam yaitu Ir. Ali Abubakar Shahab sampai jam 11.30 lalu Ishoma sampai jam 13.00 terdapat materi lagi dengan judul Sistem pembinaan lembaga yatim piatu, yang disampaikan oleh Ahmad Buwaethy sebgai ketua acara.

Namun karena materi ketiga hari kedua yang berjudul manajemen lembaga yatim piatu oleh departemen sosial tidak datang akibat harus mengantar Pak Presiden ke Medan, maka acara dipercepat dan dipersempit agar dapat selesai pada hari kedua, sehingga pada malam jam 8.30 acara sudah ditutup oleh wakil direktur pemberdayaan zakat, karena ketuanya sedang ke daerah sumatera.

Malam dingin dengan angin dan panorama cahaya bangunan di Jakarta Pusat saat saya ada di pelataran paling atas gedung wisma haji di sebelah barat jalan jaksa membuat saya termenung dan memikirkan apa yang telah saya lalui beberapa hari ini, mungkinkah saya dapat menjalankan amanah ini sebagai pengurus yayasan yatim piatu nurul iman di menteng jaya Jakarta pusat? Bagaimana pertanggung jawaban saya kepada Allah Yang Merencanakan ini semua, juga kepada para donator yang menginginkan anak asuhannya menjadi manusia yang bermanfaat. Saya tidak terlalu berfikir kepada pendanaan, yang saya fikir bagaimana membuat anak asuh menjadi manusia yang kaya ilmu dan akhlak, tidak seperti saya.

No comments:

Melihat mereka (anak) pertama sekolah

Satu hal yang tidak terbayangkan, air mata tiba-tiba menetes ketika pertama kali mengantar anak sekolah. Raia, anak kedua yang kini berusia ...